Pic: Selena gomez as Selena gomez.
Selena'pov
Gila ya, gue ketemu es itu 3 kali dalam satu hari. Mukanya bener bener ngeselin tapi aneh cewek cewek di sekolah ini pada suka sama si es.
"Selena!!" Gue tersentak dan langsung berbalik.
"Kimberly!" Pekik gue kesel. Kimberly terkekeh, gue menatapnya datar.
"Ngelamun terus lo." Kimberly mendorong jidat gue pake telunjuknya.
"Terserah lah. Mau pulang gak sih?" Gue berjalan mendahului kimberly.
"Sel! Tungguin gue!" Gue tersenyum tiba tiba. Kimberly adalah sahabat terlucu yang gue punya. Dia selalu teriak gak jelas, bawel, cantik, imut.
"Cepet masuk." Ucap gue, di bales anggukannya kim.
♠
"Mama, papa aku berangkat!" Gue berlari dengan gusar. Gue telat!
"Sayang gak makan dulu?"
"Nanti aja di kantin. Selena telat!" Gue mengecup pipi mama dan papa secara bergantian.
"Hati hati." Gue mengangguk dan keluar, masuk ke dalam mobil.
Sesampai di sekolah, gue berlari menuju kelas. Tuh kan apa kata gue juga! Semua siswa siswi udah pada masuk.
"Miss I'm sorry! Aku telat." Miss.Clara guru paling galak. Gue mimpi apa semalem!! Miss clara orangnya cantik, tapi sayang galak!
"Kenapa kamu telat?" Miss clara menatap gue tajam.
"Ak- aku, ada macet miss." Aduh!
"Sekarang kamu berdiri di tengah lapangan basket, sampai kelas istirahat." Mampus!
"Tapi miss-"
"Cepet!" Gue tersentak dan berlari kearah lapangan basket. Lapangan itu sangat panas!
"Errgg." Erang gue! Ini panas! Gue mengangkat tangan, melirik jam yang melilit di pergelangan tangan gue. Setengah jam lagi istirahat. Kepala gue pusing!
"Woy!" Gue nengok. Cowok yang gue gak kenal sedang berdiri di tiang ring basket.
"Lo di hukum?" Gue ngangguk.
"Panas tau." Ucap cowok itu.
"Gue tau!" Gue memutar bola mataku.
"Btw lo selena kan?" Gue ngangguk.
"Lo kok tau?" cowok itu ketawa renyah.
"Lo gak tau? Lo itu terkenal kali di sekolah ini." Ucapnya.
"Gue kok gak tau ya?" Ucap gue. Cwok itu ketawa lagi.
"Lo polos banget sih!"
"Oiya, gue lion." Ucap lion itu.
"Lo singa?" Ucap gue. Namanya aneh.
"Bukan! Gue manusia." Ucapnya lalu dia memutar bola matanya.
"Lo pucet." Gue meraba muka gue.
"Gue emang putih kali jadi keliatan pucet." Ucap gue tersenyum. Lion mangguk mangguk. Gue menunduk, pusingnya nambah.
"Hei justin!!" Gue mendongak. Lion sedang berjalan kearah.. justin? Dia di sini?
Justin menatap gue sekilas dan menatap lion dingin. Ini anak kenapa ngeselin sih. Lion berbicara panjang lebar tapi dibales oleh justin hanyA berucap 'oh' irit amat sih.
Tiba tiba kepala gue berdenyut. Gue memegang kepala, ini sakit. Gue meringis, jangan bilang gue mau pingsan. Enggak!.
"Sell!" Gue mendongak, lion sekarang di hadapan gue. Dia memegang kedua bahuku.