Justin's pov
"I still love you." Gue terdiam.
Selena baru aja nyanyi. Nangis di sana. Dia natap gue terus. Bahkan lagu nya kaya yang lagi lakuin.
"Babe." Gue tersentak dan menatap pacar baru gue. Gue tersenyum.
"Dia mantan kamu ya?" Tanya arael. Gue mengangkat bahu gue. Arael mengelus rambut belakang gue. Dia tetangga baru gue sebulan yang lalu. Dan gue deket banget sama dia. Gue nembak dia. walaupun gue masih ada selena di hati gue. Tapi gue bakal berusaha ngelupain dia.
"Tadi aku liat muka selena. Dia kaya masih sayang sama kamu. Kaya belum move on dari kamu." Gue mendengus. Kenapa jadi ke selena?
"Udah ah. Ke taman belakang yu." Gue merangkul arael. Dan berjalan keluar. Gue sempet melirik selena, dia lagi nunduk. Gak tau lagi apa. Dan gue gak akan peduli dia lagi apa.
Gue duduk di kursi yang disediain di taman.
"Aku tau kamu masih peduli sama dia. Dan masih suka sama dia." Ucap arael. Arael menyeder di bahu gue dan tangannya memeluk gue dari samping.
"Terserah kamu aja." Ketus gue. Arael ketawa dan dia mencubit pipi gue sekilas dan memeluk gue lagi. Gue memutar bola mata gue. Dan memejam kan mata gue sambil nyender di kepala arael.
"El." Bisik gue.
"Hmm."
"Aku sayang kamu." Bisik gue mengecup pucuk kepalanya. Arael mempererat pelukannya.
"Aku sayng kamu justin." Gue tersenyum dan merangkul arael erat.
"Justin." Gue tersentak dan membuka mata gue dengan cepat, menatap kedepan dengan datar walaupun jantung gue gak beraturan. Arael melepas pelukan nya.
"Maaf gue ganggu." Ucap selena tersenyum. Gue menatapnya.
"Engga kok. Gue Arael." Ucap arael. Selena tersenyum.
"Gue selena." Gue memain kan rambut arael yg diiket. Gue mendengus lalu menatap selena.
"Cepet, lo mau ngomong apa." Ketus gue.
"Gue cuma- justin gue mau bilang, makasih buat selama ini. Makasih udah ada di sebelah gue waktu itu. Makasih buat gue bahagia terus saat lo ada di sisi gue. Makasih lo udah nyempet lewat di hati gue. dan itu menetap dan gak pernah keluar." Selena ketawa kecil. Gue menatap nya datar.
"Happy failed aniv 2 tahun justin. Walaupun gue dan lo udah gak ada apa apa lagi. dan kemarin kemarin gue sama lo udah berakhir dan itu kesalahan gue sendiri. Gue ceroboh. Gue bahkan yg buat ini semua berakhir kan? Gue minta maaf buat kesalahan gue sama lo. Gue gak bakal ngelupain tentang kita." Ucap selena dan dia mengusap pipinya. Dia nangis? Gue menatap bahu arael dengan kosong.
"Arael, gue minta tolong sama lo. Jaga justin. Dia itu ceroboh, keras kepala, manja orangnya. Dia harus diturutin apa kemauannya. Gue mau lo ganti gue nantinya dan seterus nya sampe lo sama justin punya cucu. Lo rawat justin saat dia sakit, obatin luka saat justin terluka dan semuanya. Gue doainya kalian langgeng sampe kakek nenek. Kalian serasi. Dan lo harus jaga hubungan lo jangan kaya gue, gue ngerusak hubungan ini dengan kesalahan gue sendiri dan lo jangan turuti gue. Gue mau lo beda, lo setia, lo bisa bikin bahagiain justin. Justin bakal setia kalau lo setia, gak kaya gue. Gue gak setia." Ucap selena. Dada gue sesak seakan akan dada gue ditiban oleh batu besar. Sampai sampai gue gak bisa nafas. Itu konyol. Tapi ini bener bener sesak.
"Just lo-" gue menengok. Lion melrik gue dan selena, lion terdiam.
"Hai li." Sapa selena. Lion tersenyum singkat."Gue boleh peluk kalian berdua?" Ucap selena. Gue terdiam dan menatap lion.
"Gue mohon. satu kali aja." Lirih selena. Gue berdiri dan merenta kan tangan gue. Selena menghambur ke pelukan gue. Dia terisak.
"Gue sayang sama lo justin. Gue minta maaf semua keslahan gue ke lo. Jagain arael. Dia cewek baik." Bisik selena. Gue memejamkan mata gue. Gue merasakan lion juga meluk selena.
"Gue sayang kalian." Bisik selena dengan isaknya.
"Besok kelulusan. Jangan lupain gue." Ucap selena. Selena mengecup pipi gue dan lion.
"Sel." Gue membuka mata gue. Dan menatap kedepan. Nathan menatap gue tajam. Gue salah?
Selena melepas pelukannya. Dan berbalik. Nathan menarik selena dengan lembut. Dan berbisik entah itu apa.
Gue menatap lion.
"Lo harus percaya sama selena." Bisik lion.
"Liat. Dia gak keliatan boong. Dia nangis beneran. Lo gak nyesel?" Ucap lion.
"Dia salah. Dia ngecewain gue. Oke? Jangan paksa gue. Arael pacar gue, selena mantan gue." Bisik gue. Tau ah.
Selena's pov
Mama papa gue disini? ngejemput gue? Buat apa?
"Sel, kaya pernikahan lo dipercepat." Gue terdiam. Gue gak mau. Nathan memeluk gue.
"Gue gak mau nath." Lirih gue. Gue melepas pelukan gue. Oke. Ini terakhir ketemu orang yang gue sayang?
"Justin, lion." Ucap gue. Justin sama lion menatap gue. Gue tersenyum getir.
"Gue pulang duluan ya. Gue sayang sama lo justin. Dan gue gak akan pernah ngelupain masa masa lo dan gue." Ucap gue.
"Bye." Bisik gue dan berbalik. Nathan merangkul gue menuntut gue kearah mama papa gue berada.
Ini semua berakhir? Gue akan memulai hidup baru? Gue harap ini semua mimpi.
♥
Haiii!!! Gue update cepet nih wkwkwk.
Byee