Selena's pov
Gue gak nyangka, gue bisa hamil. Gue takut justin pergi gitu aja saat gue lagi ngandung anak dia, seperti di novel novel, cowoknya gak bertanggung jawab.
"Selena." Gue tersentak dan langsung menatap justin. Gue tersenyum.
"Mikirin apa?" Justin menarik punggung gue untuk gue duduk. Gue menggeleng.
"Engga. Justin aku mau liat jay." Ucap gue. Justin mengangguk dan mengecup kening gue.
Justin merangkul gue dengan protective, seakan akan gue kaya mau jatoh atau terluka dan lain lain. Gue melihat kim berjalan kearah gue dan menghambur kepelukan gue.
"Selena, gue seneng. Selamat ya, lo mau jadi ibu beneran. Gue mau punya keponakan dua deh." Seru kim seraya melepas pelukan gue dan mengecup kening gue, kedua pipi gue. Gue tertawa kecil.
"Makasih." Bisik gue.
"Cie lagi hamil, gue gak sabar liat perut lo gede, sel." Celutuk lion. Gue memukul lengannya pelan.
"Apaan sih." Ucap gue. Gue menatap justin, dia menatap gue dengan senyuman yang masih menetap di bibirnya. Sebegitu bahagianya kah dia?
"Oh iya, tadi kata mom lo just, dia pulang duluan karna rumah gak ada yang ngejagain dan dad lo katanya lagi dikantor polisi. Gue nganter mom lo sambil gue ambil bantal terus selimut buat dua cewek ini," ucap lion. Kim menyenggol lion. "Dan gue beli susu ibu hamil!" Ucap lion dan dia menyodorkan plastik yang berisi susu, dan ada juga susu kotak yg udah diseduh buat ibu hamil. Gue gak mikir sampe kesini.
"Gue ngerepotin ih." Ucap gue dan cemberut. Lion mengacak rambut gue.
"Engga kok, lo kan udah gue anggap sodara gue." Ucap lion.
"Kita masuk, disini ada ibu hamil." Ucap justin. Gue mendengus. Justin ketawa kecil.
Soal jay, kata justin, jay melewati masa kritisnya dan katanya koma, dan itu artinya jay bakal tidur lama. Anak gue, jagoan gue pasti kuat. Sama kaya daddynya.
Gue masuk dan melihat kasur kecil tempat dimana anak gue tertidur dengan alat alat rumah sakit yang menempel di tubuh nya.
Gue menepis lembut tangan justin dan berjalan pelan kearah jay. Gue menyentuh pipi mungilnya.
"Mommy disini sayang." Bisik gue. Mengecup kening jay dengan lembut dan lama.
"Jay jangan tidur lama lama, oke? Mommy kesepian nantinya. Gak ada yang manja sama mommy." Ucap gue. Memejamkan mata gue. Air mata gue gak bisa ditahan.
"Anak mommy kuat. Jay kan pernah bilang kolo jay bakal jadi daddy, yang kata jay daddy itu kuat, daddy gak pernah lemah, daddy selalu ngelawan siapapun demi orang yang disayangnya, daddy sakit cuma karna ngelindungi jay sama mommy. Jay pernah bilang gitukan, buktiin sayang. Mommy tunggu kamu bangun." Ucap gue.
Justin menarik gue kepelukannya. Gue memeluk justin dengan erat.
"Jangan nangis, aku sama jay gak suka ngeliat kamu nangis, sel. Jay sayang sama daddy dan mommynya, dia bakal bertahan demi kita, selena. Jangan takut sayang." Ucap justin dan mengecup pucuk kepala gue.
"Jangan nangis," justin melepas pelukan dan menangkup pipi gue. "Nanti aku, jay, sama bayi kecil yang ada diperut kamu ikutan sedih." Bisik justin.
Gue tersenyum dan menangkup kedua pipi justin. "Makasih, justin. Makasih." Ucap gue.
Justin tersenyum dan mengusap air mata yang berada di pipi gue.
"Udah jam setengah sembilan malam. Tidur ok?" Gue ngangguk. Justin menuntun gue ke sofa besar.
Gue meniduri tubuh gue di sofa. Justin mengecup perut gue dan tiduran disebelah gue. Memeluk gue dari samping dan tangannya masuk kedalam baju gue.Gue menatap wajah justin dan dia tersenyum kearah gue. Mengusap perut gue dengan lembut. Gue mengakat tangan gue dan menaruh di leher justin, mengusap rambut nya.
"I love you." Bisik justin.
"I love you so fucking much." Bisik gue. Justin terkekeh lalu dia mengecup bibir gue singkat.
"Jangan pacaran wae woo!" Seru lion. Gue melihat justin memutar kedua matanya.
"Diem lo." Desis justin.
"Kim kasian lion, dia juga mau kaya gue." Ucap gue. Lion tersenyum lebar lalu masuk kedalam selimut yang dipakai gue, justin dan kim. Kepala gue dan justin dikanan dan kepala kim dan lion di kiri. Kaki kita menyentuh satu sama lain.
"Awas lo, kaki lo nendang perut selena." Ucap justin.
"Tenang. Gue gak sekejam itu juga kali." Ucap lion dan dia memeluk kim dan menarik kim mendekat kearah dadanya.
"Good night." Justin mengecup kening gue dan mulai menutup matanya. Guepun ikut menutup mata gue.
***
Gue membuka mata gue dengan cepat saat gue merasakan perut gue serasa tergelincir dan isi perutnya mengocok keatas.
Gue menutup mulut gue dan bangun dengan cepat gak merduliin justin dan lion, kim terganggu. Gue masuk kekamar mandi.
"Huekk ..huek.." gue memejam mata gue. Air semua.
"Huekk.." Gue memegang perut gue.
"Selena." Gue mendengar justin dan dia masuk kedalam kamar mandi.
"Kam-"
"Huekk..huekk.." gue menyalakan keran dan membersihkan mulut gue.
Gue menatap justin, dia menangkup kedua pipi gue. Justin mengelap air disekitar bibir gue.
"Mual?" Bisik justin. Gue ngangguk.
"Aku gapapa." Gue tersenyum, mengusap pipi justin."Aku takut. Kita ke dokter ya." Gumam justin, menatap gue dengan sirat khawatir.
"Engga justin. Ibu hamil pasti kaya gini." Ucap gue dan mengajak justin keluar dari kamar mandi.
"Jangan nyusahin mommy, sayang." Justin mengusap perut gue. Gue tertawa.
"Kita sarapan ya." Gue ngangguk.
♥
Vomment
Dicerita gue yang ini kebanyakan silent readers:( gue sedih.
Please yg silent, vote juga dong, gue mohon.Kecup basah dari pasangan ini,