Selena's pov
"Hei, selenaa.. gimana keadaan kamu? Baikkan? Atau ada yg sakit?" Tanya dokter.
"Enggak dok.." ucap gue. Dokter itu tersenyum lalu mengangguk. Dokter keluar sama suster.
Gue masih bingung. Gue ada di rumah sakit. Bangun bangun gue udah diliatin pemandangan yang gue gak ngerti. Justin nangis didepan gue. Gue bingung. Bukannya gue sama dia musuhan? Terus kenapa justin yang dingin ke gue, nangis didepan gue?
Gue menatap pintu yang terbuka secara perlahan. Mama, papa tersenyum kearah gue. Gue menatap justin yang menatap gue sambil menarik nafas nya. Astaga.. gue kenapa?
Mama gue nanya keadaan gue. dan justin mendekat kearah gue, dia tersenyum lalu mengecup kening gue.
"Gimana keadaan kamu?" Bisik justin serak. Dia mengaitkan tangannya di tangan gue.
"Baik. Lo kenapa disini? Lo kok gak ketus kaya biasanya? Lo kan musuh gue." Justin menatap gue. Gue melepas kaitan tangannya. Justin tersenyum lalu dia bangun.
"Ak- gue cuma khawatir doang sama lo." Justin mundur dan dia berlari keluar.
"Justin!" Kim dan lion teriak. Gue mengernyit.
"Astaga... selena!! Lo sakitin sahabat gue! Lo lupain sahabat gue! Argg.. lo jahat sel." Bentak lion lalu dia berlari keluar. Gue terdiam.
"Selena.. justin pacar lo.." ucap kim. Gue terdiam lalu menggeleng dan tertawa.
"Gue gak punya pacar kim, justin musuh gue!" Pekik gue. Kim menggeleng.
"Justin pacar lo! Lo sayang sama dia begitupun sebaliknya!! Justin pacar lo selena! Justin pacar lo!!" Teriak kim lalu berlari keluar. Gue menggeleng. Kepala gue sakit.
Gue mengerang, meremas rambut gue. Gue menggeleng. Di mata gue kaya ada film yang rusak. Ini sakit!!
"Arghh!!"
Semuannya gelap.
Justin's pov
"Justin.." gue mendongak dan seketika orang itu memeluk gue. Gue terkekeh.
"Liat. Karena lo, selena ngelupain gue." Bisik gue. Gue mendorong lexa dengan kasar.
"Selena ngelupain gue!! Lo dengerkan? Selena ngeluapain gue! NGELUPAIN GUE!!" bentak gue. Gue menghapus kasar air mata gue.
"Lo gak bisa gantiin selena yang dulu! Lo gak bisa lex!!" Teriak gue.
"Ini sakit lex! Sakit! Gue pengen mati lexa! Gue-" lexa meluk gue lagi. Gue terisak.
"Justin... lo gak boleh nyerah gitu aja.. selena butuh lo." Bisik lexa. Gue memeluk erat pinggang lexa.
"Gue gak bisa.." lexa menggeleng lalu melepas pelukan. Dia menangkup kedua pipi gue."Lo bisa! Lo harus bisa! Lo harus berjuang untuk mulihin ingatan selena ke lo. Lo harus buka buka kenangan lo sama selena." Ucap lexa. Gue tersenyum lalu mengangguk.
"Gue minta maaf justin." Lexa mengusap pipi gue. Gue terdiam.
"Gue tau, enggak semudah itu juga buat lo maafin gue. Tapi gue bakal berusaha untuk bikin selrna inget lo lagi dan lo maafin gue." Ucap lexa, dia menghapus ait matanya lali tersenyum lemah.
"Just.." gue mendongak. Lo mengacak rambut gue.
"Lo harus berusaha. Inget kata nathan, selena bakal berusaha inget lo kolo dia selalu di bilang pacar lo sama semua orang. Dia merasa terpojok dan dia akan berusaha inget lo." Gue tersenyum. Gue bangun dan mengelap sisa air mata gue. Liom tersenyum lalu menepuk bahu gue.
"Ke kamar inap selena lagi yuk." Ajak lion. Gue mengangguk. Gue menarik nafas perlahan lalu buang.
Lo gak boleh gugup didepan selena just.
Gue sama lion ninggalin lexa. Gue gak peduli. Kim tiba tiba dateng.
"Loh kenapa lari?" Lion merangkul kim. Gue mendengus. Sekarang giliran gue yang rada rada pengen.
"Nyusul kamu ah!" Gerutu kim. Lion terkekeh lalu mengecup pucuk kepala kim.
"Udah! Kita ke kamar inap selena lagi." Ketus gue. Gue berjalan duluan.
Gue melihat mama, papa selena dan lain lain nya pada diluar. Gue mengernyit. Ada apa?
"Justin..."
"Ada apa?" Tanya gue. Mama selena memeluk gue.
"Maafin selena ya justin, dia ngelupain kamu." Gue tersenyum miris.
"Gapapa kok tante." Bisik gue lalu mengecup sebelah pipi mama selena.
"Selena pingsan." Gue tersentak.
"Kenapa?"
"Kepalanya sakit katanya. Gak tau persis tapi tadi pas kim keluar, selena langsung megang kepalanya." Ucap papa selena. Gue menghela nafas lalu duduk.
"Selena pingsang, gara gara aku. Selena berusaha inget aku.." lirih gue menutup muka gue. Gue cape nangis terus.
"Enggak justin, jangan nyalahin kamu terus." Ucap mom. Mom mengusap punggung gue. Gue menepis nya.
"Jangan ngusap punggung aku mom, aku cape nangis terus." Dengus gue nahan air mata yg mau keluar. Mom sama yang lain ketawa.
"Gak lucu!" Ketus gue. Shit suara gue bergetar.
"Mom." Panggil gue.
"Apa?" Gue narik tangannya lalu menyimpan di bahu gue. Gue memeluk ppinggang mom dan mengumpat di perut mom. Gue terkekeh meski air mata gue udah turun.
"Justin dingin berubah menjadi cengeng." Celutuk lion. Gue menendang kakinya. Lion meringis.
"Sakit justin!" Gue mengelap pipi gue. Gue mengangkat bahu gue.
Dokter itu keluar. "Dia gapapa, kalian boleh menjenguknya kembali." Doter itu mejauh.
Gue masuk duluan. Gue tersenyum paksa saat melihat selena menutup mata. Gue duduk di kursi sebelah kasur selena. Mengambil tangannya lalu mengecup nya.
Gue mengusap rambutnya, menyimpan punggung tangannya di pipi gue. Gue menatap wajah pucetnya.
"Ya tuhan.. aku mohon sembuhin selena dari lupa ingatannya. Selena inget kembali semua kenangan aku sama dia.." bisik gue. Selena membuka matanya. Gue menjauhkan tangan gue yang tadi mengelus rambutnya.
"Hei.." ucap gue lalu tersenyum. Selena menatap gue lalu tersenyum, dia meremas tangan gue.
"Lo gapapa kan kolo gue disini? Musuh lo?" Ucap gue. Selena menggeleng.
"Gapapa. Gue malah pengen akur sama lo." Gue tersenyum lalu mengecup punggung tangannya. Selena tersentak sebentar.
Hening.
Gue mainin jari jari nya. Dia masih pake cincin yang gue kasih dulu. Gue mengecup sekilas cincinnya. Selena berdehem. Gue menatapnya.
"Kata kim sama lion.. lo pacar gue." Gue terdiam lalu tersenyum tipis.
"G-gue ngelupain lo. Pacar gue sendiri. Dan gue bikin perasaan lo sakit. G-gue minta maaf justin.." gue terkekeh.
"Sstt.. gapapa. Kolo lo mau berusaha inget gue, gue bakal bantu lo. Kolo lo gak mau inget gue.. yaudah." Gue menghela nafas. Selena mengusap pipi gue. Gue tersenyum, memegang tangannya yg berada di pipi gue.
"Gu-- aku mau kamu bantu aku." Selena tersenyum. Gue terdiam.
"Apa?" Tanya gue.
"Aku mau kamu bantu aku buat inget kamu lagi."
♥
Vomment!!
Seru gak sih sama ini cerita?