Selena's pov
"Eh , ada apa?" Tanya gue saat kimberly berlari kearahku.
"Itu, itu kata cewek cewek. Si justin.." kimberly ngatur nafas. Gue mengernyit bingung. Justin kenapa?
"Justin?" Kimberly mengangguk.
"Justin jatoh dari tangga!!" Gue melebar mata gue.
"What?!" Pekik gue.
"Terus gak ada yg nolongin gitu!!?" Bentak gue. Kimberly menggeleng.
"Itu tangga yg sepi sel, cewek yg liat itu juga hanya sekilas. Dan itu cewek cupu." Gue lari kearah tangga sepi itu.
Gue lari sambil mikir, lion emang gak sama justin? Terus lion kemana? Uh, gue khawatir..
"Sell! Tungguin." Gue malah makin kenceng larinya dan naik ke tangga. Gue berenti di bawah lantai sepi itu. Bener!
"Justin!" Teriak gue. Justin menengok. Gue berlutut dan melihat muka justin. Syukurlah, dia gapapa.
"Lo gak papa?" Ucap gue sambil megang kedua pipinya. Justin menggeleng.
"Kaki gue sakit.." ringis justin. Gue ngeliat kakinya yg diliat justin. Gue bantuin justin buat duduk di tangga.
"Lion kemana?" Tanya gue.
"Gak masuk. Ada acara keluarga." Dengus justin. Justin menatap gue lama. Gue menaiki satu alis.
"Lo khawatir sama gue?" Gue tersentak dan langsung menggeleng. Justin memicing kan matanya. Gue mendengus.
"Lo udah gue anggep sahabat gue, ya pasti gue khawatir." Ucap gue pelan.
"Ohhh.." gue jongkok di hadapannya.
"Mau apa?" Gue buka sepatunya perlahan. Justin meringis.
"Sell, sakit!" Bentak justin. Gue malah nerusin bukanya. Abis itu kaus kakinya. Ada bercak berwarna biru garis di pinggir telapak kaki. Gue mendongak kearah justin, lalu gue memegang kakinya yg biru. Dia meringis.
"Selena!! Sakit!" Bentak justin. Gue mendengus.
"Maaf.." gue memicing mata gue.
"Ke uks yuk." Ajak gue lalu mengacak rambutnya. Justin menepis tangan gue dan berusaha bangkit. Gue ngeliatin justin yg terus terus ingin berdiri."Sel! Bantuin gue." Rengek justin sambil merentakan kedua tangannya. Gue terkekeh.
"Lo minta Peluk atau minta bantu sih." Ucap gue.
"Dua dua nya!" Gue melotot. Justin mengerling ke gue. Astaga, dia habis jatoh kan? Dia amnesia kah? Atau otaknya geser?
"Lo amnesia? Kepala lo kebentur apa?!" Seru gue sambil memegang kepala justin. Justin memutar kedua matanya.
"Gue gak amnesia ataupun apa yg lo omongin tadi. Beneran gue minta peluk sama bantuin." Ucap justin datar. Gue melongo.
"Yaudah gak usah. Kim tolongin gue." Gue tersentak lalu memeluk justin. Justin tertawa kecil dan memeluk gue. Gue mendengus dan mengangkat dia perlahan.
"Nyusahin!" Gerutu gue. Justin mendorong gue tapi gue masih pegang pinggangnya supaya gak jatoh.
"Kolo nyusahin, gak usah tolong gue. Kimberly sini, tolongin gue." Justin mendorong tubuh gue alhasil dia sedikit oleng tapi di tolongin oleh kimberly yg di belakang justin. Justin melingkari di bahu kimberly. Gue menatap mereka datar.
Sakit.. batin gue.
Lo kenapa sel! Lo gak mungkin sayang sama justin! Ahh, tapi ini sakit!