13.Meet Lexa.

5.4K 306 9
                                    

Pic: Madison Beer as Lexandra volres

Selena's pov

Gue berlari kearah justin, dia terlihat serius main hpnya.

"Dar!!" Pekik gue menepuk punggung. Justin tersentak, hpnya hampir jatoh. Gue ketawa keras. Justin menengok, gue nyengir. Justin menatap gue tajam.

"Selena! Ngapain kagetin aku!? Kolo misalnya aku jantungan gimana!?" Bentak justin. Senyum gue luntur. Gue kan bercanda..

"Maafin aku.." ucap gue pelan. Justin duduk semula, memunggungi gue.

"Justin.." gue mengusap bahunya sambil duduk di sebelahnya. Justin menengok ke gue dingin lalu kembali fokus ke hpnya.

Hening.

Justin masih fokus sama hp nya. Gak tau dia ngapain, tapi tangannya keliatan kaya lagi ngetik. Mungkin chating sama temennya.

"Hoiiii!!" Lion duduk di sebelah gue, dia senyum ke gue. Dia nyenggol tangannya justin, justin nengok sekilas lalu fokus sama hp nya lagi.

"Woi! Justin! Temen lo disini!" Ucap lion sewot.

"Just, udahan dulu main hpnya.." ucap gue pelan. Gur nyentuh tangannya.

"Bentar dulu.." ucap justin tanpa menengok kearah gue maupun lion. Lion nengok ke gue.

"Hp lo pacar ya!" Lion mengambil hp justin, justin menengok kearah lion.

"Kembaliin hp gue lion!" Bentak justin. Justin mendekat tapi lion menjauh sambil memeriksa hp justin.

"Wow, lo selingkuh?" Gumam lion kecil tapi kedengeran ke gue. Gue diem sambil menatap justin yg lagi berusaha ngambil hpnya.

"Lexa? Oh! Sahabat lo itu ya.." lion menatap gue, gue tersenyum paksa.

Haha, muka serius, megang hp, fokus ke layar, jawab singkat, gak nengok sama sekali. Tau nya apa? Lagi chatingan sama lexa, dan gue? Gue kaya gak di anggep tadi. Batin gue.

"Lo mau makan malem sama keluarganya lo, dan lexa?" Tanya lion. Hati gue nyeri. Gue masih memandang justin, dia gak nengok ke gue. Dia gak tau? Kolo perasaan gue lagi di landai kecemburuan cuman karna lexa itu.

"Lo setuju? Terus gimana nanti malem? Katanya kita bakal ke festival musik? Lo gak akan dateng? Selena gak ada pasangannya gitu?" Tanya lion mengembalikan hp justin. Justin menatap hp nya lalu lion tanpa mengambil kembali hp milik justin.

Mata gue memanas. Gue mendongak supaya airnya gak turun. Keluarga lexa? Makan malem? Mereka bakal di jodohin kah?

Gue tersenyum getir saat gue mikirin pikiran gue tadi.

"Wow, gue punya firasat. Kolo-"

"Kamu bakal di jodohin sama sahabat kamu itu." Ucap gue memotong ucapan lion. Lion menatap gue gak percaya.

"Lo bukan mau ngomong gitu kan? Tapi gue firasat iya. Perjodohan." Justin berjalan ke gue, gue masih duduk di koridor. Justin jongkok.

"Kamu ngomong apa?!" Bentak justin. Gue ketawa paksa.

"Coba kamu pikir. Makan malem, orang tua kamu, orang tua lexa. Kamu bilang orang tua kamu, sahabatan sama orang tua lexa kan? Dan kamu sahabat sama lexanya kan? Orang tua kamu pasti mau pilihan mereka atau kamu yg terbaik. Mereka gak mau anaknya memilih yg buruk ataupun lainnya. Orang tua kamu kenal sama lexa udah lama, orang tua kamu pasti mikir kolo lexa yg terbaik buat kamu. Walaupun aku gak tau lexa siapa, muka nya kaya gimana tapi aku yakin dia cantik, baik, dan orang tua kamu suka sama lexa. Lex-"

"Stop sel.." justin memeluk gue. Air mata gue yg gue tahan runtuh gitu aja. Gue meluk justin erat seakan akan kolo apa yg gue pikirin itu adalah kebenaran.

"Aku masih sekolah, gak ada perjodohan, lexa juga masih sekolah, sel.. kita masih remaja. Kit-" gue melepas pelukan justin dengan kasar.

"Kamu bilang perjodohan itu harus di laksanain nanti saat kalian udah kerja?! Enggak justin! Enggak! Perjodohan itu bisa aja saat kalian masih kecil, saat kalian masih balita!" Bentak gue menghapus air mata gue kasar. Untung di sekolah sepi, anak anak udah pada pulang. Kita disini karna nunggu hujan reda.

"Just, lexa nelfon.." gumam lion sambil berdecak. Gue melirik justin yg juga ngelirik gue.

"Gak usah di angkat." Justin ngapus air mata gue. Dia menyelipkan rambut gue ke belakang telinga, lalu mencium kening gue. Gue memejam kan mata gue.

"Gak ada kata perjodohan. Walaupun misalnya omongan kamu bener, aku gak bakal nerima itu semua. Aku sayang sama kamu." Justin memeluk gue erat.

"Just, lexa sms lo, katanya dia ada di seko- hah!?" Lion memekik. Justin melotot. Gue terdiam. seko? Sekolah?

"Sekolah kita! Lexa di sini!" Ucap lion. Justin mentap gue. Gue tersenyum tipis.

"Ajak dia kesini. Aku mau kenalan sama dia, ini hujan. Bisa aja dia kehujanan kan." Ucap gue. Justin mengangguk lalu mengecup singkat kening gue, dan lari ke luar.

"Sel, gue juga firasatnya gitu. Buasanya didrama drama atau pun film film, itu tuh kaya gitu." Ucap lion duduk disebelah gue. Gue senyum sendu.

"Gue takut." Lirih gue.

"Gue tau, justin bakal milih lo dari pada sahabat sialan nya itu." Lion mengusap bahu gue. Gue mengangguk.

Gue ngeliat justin sama.. dia lexa? Cantik. Justin menengok ke gue, gue tersenyum gigi.

"Hai..." sapa lexa tersenyum ke gue sama lion. Gue tersenyum.

"Gue lexandra, panggil aja gue lexa." Lexa tersenyum manis.

"Gue lion." Lexa ngangguk.

"Salam kenal." Gumam lexa.

"Gue selena." Ucap gue. Justin mendekat ke gue dan merangkul pinggang gue.

"Selena? Oh, lo yg nelfon itu ya." Gue ngangguk. Lexa tersenyum lebar.

"Lo cantik." Seru lexa. Gue terkekeh pelan.

"Lo juga kok." Ucap gue.

"Oy, lo ngerangkul selena gitu banget." Ucap lexa. Justin memutar bola matanya.

"Dia pacar gue." Lexa melotot dan mulutnya berbentuk 'o'.

"Oh my.. lo kenapa gak cerita ke gue kolo lo udah punya pacar pego!?" Teriak lexa lalu lari ke arah gue, melepas rangkulan justin dengan kasar dan memeluk gue. Wow, dia beda banget sifatnya sama justin.

"Kolo lo pacar justin, berarti lo sahabat gue! Oh bukan! Mungkin calon kakak ipar karna gue nganggep justin kakak gue." Lexa melepas pelukannya dan melihatnya gigi kelincinya. Manis.

"Gue malah nganggep lo sampah gue. Serius." Celutuk justin. Lexa menggeram menatap justin tajam.

"Lo mau gue tendang pe*is lo yang lo panggil dengan sebutan jerry lo!?" Bentak lexa. Lion ketawa keras. Justin menatap lexa tajam.

"Lexa!!" Bentak justin.

"Yang cantik!!" Lanjut lexa. Gue terkekeh.

"Cantik? Muka lo aja mirip banget sama monyet, lo bilang cantik? Err.." ucap justin dengan sinis. Lexaam berdecak.

"Jahat banget lo!!! Gue bilangin mom! Tau rasa lo!" Ucap lexa. Justin melotot.

"Lo mau ngadu apa lagi ke mom gue hah!?" Bentak justin. Bentar. Mom gue? Mom? Lexa manggil mom nya justin dengan sebutan mom? Gue lupa merekakan udah sahabatanya dari kecil.

"Udah justin, lexa." Ucap gue.

"Dia duluan!" Kesel lexa.

"Lo yang duluan juga!" Bentak justin. Gue menggeleng. Baru ketemu sama lexa, justin sama lexa ribut. Gue yakin mereka gak akan ada yg namanya akur kolo ketemu.



Vomment..

Wdyt?

Love yourself. [Jelena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang