Selena's pov
"Justin turunin aku!!" Teriak gue. Justin menggendong gue di bahunya sambil lari.
"Justin!" Gue memukul punggung kenceng.
Justin menjatuhkan tubuh gue di rumput dengan perlahan, dia terkekeh. Gue pun ikut terkekeh. Gue memegang kedua pipinya lalu mencubitnya.
"Aku gemes sama kamu tau gak sih." Justin mencium hidung gue.
"Gak nanya." Ucap gue. Justin mendengus lalu mengecup kening gue lembut."Males sekolah besok." Justin mencolek colek hidung gue. Gue mendengus.
"Harus sekolah, gak mau tau. Ih justin berenti nyolek nyolek hidung aku! Geli!" Justin mengernyit.
"Geli? Kok geli? Ih kamu mah ada ada aja ya!" Justin mengecup pipi gue lalu tiduran di sebelah gue.
"Eh kemaren aku gak sengaja nyium lexa tau." Gue melotot. Apa apaan?!
"What!? Nyium apa!?" Bentak gue sambil natap justin tajam. Justin natap gue datar.
"Bibir. Aku suka lumutanya." Ucap justin santai.
"Oh! Pasti bibirnya manis ya?" Ledek gue.
"Manis banget!!!" Justin berdecak kagum. Gue menggeram.
"Mau lagi?" Ucap gue.
"Banget!" Pekik justin. Gue menghela nafas perlahan. Dada gue sesak.
"Kenapa gak sekarang aja. Sonoh, ke lexa." Ucap gue menatap langit.
"Tadinya sih mau, tapi enggak ah. Ada kamu." Ucap justin.
Gue terkekeh. "Harus diem diem tanpa sepengetahuan aku? Ey, yaudah. Sekalian mau manggil lexa buat cium kamu lagi!" Ucap gue lalu bangun dan berjalan kedalam rumah.
"Jahat! Dia gak nganggep gue pacarnya apa? Kolo iya, okey! Gue terima." Gerutu gue kesel. Gue lari kearah kamar gue lalu menutup pintunya dengan keras.
Air mata gue pecah. Gue terisak. Justin jahat! Gue cemburu! Dia selingkuh di belakang gue! Harus nya dia nerima perjodohan itu kolo gitu mah. Gue menekuk lutut gue ditengah tengah kasur dan menunduk. Air mata gue jatuh ke lengan gue.Gue menutupi muka gue dengan menyelip di antara tangan gue sana badan gue.
Gue ngerasa ada yg narik gue kasar. Gue menepisnya. gue tau itu siapa. Pasti justin.
"Pergi." Bentak gue. Bahu gue naik turun.
"Sayang, aku cuma-"
"Cuma apa!? Cuma mau bikin aku sakit hati iya!? Silah kan justin! Kolo gitu, sekalian aja terima perjodohan orang tua kalian! Putusin aku." Gue mendorong bahu justin saat dia ingin menarik gue.
"Selena! Dengerin aku dulu! Aku cuma bercanda!" Gue terkekeh walaupun air mata gue masih ngalir.
"Bercanda? Bercanda lo keterlaluan tau gak." Ucap gue.
"Kolo misalnya tau jadinya kaya gini. aku gak bakal bikin kamu kaya gini, aku cuma mau bikin kamu cemburu itu doang. Kata kata itu cuma bohongan. Maafin aku selena. Aku cuma bercanda.." ucap justin. Justin memeluk gue dengan erat. Gue memukul dada nya sekali.
"Bercandaan nya gak lucu!" Bentak gue dengan isakan yang masih ada.
"Ssst, udah berenti nangis. Kolo enggak berenti aku bakal cium beneran sama lexa." Gue mendorong dadanya.
"Tuh! Baru baikan! Kamu bikin masalah! Sok aja!" Bentak gue lalu beranjak tetapi di tahan sama justin. Dia narik gue ke pangkuannya. justin mengecup sebelah pipi gue dengan gemes.