Selena's pov
Gue lagi di dalam pesawat menuju canada. Asal gue. Gue bawa jay, dia lagi tidur disebelah gue. Gue menatap jendela, awan putihnya terlihat jelas.
Gue mau kerumah justin..
Gue mau main di sana, gue mau liburan disana. Gue mau justin tau jay. Dan semuanya. Gue tau justin masih sama arael. Pasti mereka bahagia.
Kalian tau, jay pinter banget ngomong. Bulan depan dia 3 tahun, tapi dia berucap dengan lancar meski berucapnya balelol.
Gue memejamkan mata gue, bentar lagi gue nyampe.
**
"Mommy, kita mau kemana?" Ucap jay dengan khas bayinya. Gue terkekeh.
"Kita mau ke daddy sayang." Ucap gue.
"Daddy?" Jay menatap gue lalu berseru. Lucunya.
Gue menyetop taxi lalu masuk.
"Ke ***** pak." Ucap gue.
"Oke bu." Gue dibilang ibu ibu. Biarlah.
"Mommy aku mau ke daddy!" Seru jay. Gue mengecup pipinya.
"Iya sayang, kita bakal ketemu daddy oke." Jay memukul mukul kaca jendela dan menunjuk nunjuk.
"Mommy liat, ada bulung." Gue tertawa.
"Burungnya berapa sayang?" Ucap gue. Jay diam menatap gue. Gue tertawa.
"Satu, dua, ti.."
"Tiga!" Seru jay. Gue mendengar supir itu tertawa sambil melihat kearah gue lewat kaca. Gue tersenyum.
"Udah sampe bu." Gue menatap kearah luar. Oh. Rumah justin..
"Makasih pak." Gue mengasih uang dan menggendong jay. Mendorong koper kearah rumah.
"Hallo." Ucap gue. Rumahnya sepi.
Gue tersentak. Lion berteriak. Gue meninggalkan koper itu dan berlari kearah suara.
Kamar justin..
Gue melihat lion menepuk nepuk pipi justin. Gue melihat kamar ini ancur seperti kapal yang ancur karna kecelakaan.
"JUSTIN!" teriak gue reflek. Lion menengok kearah gue.
"Sel-selena!?" Teriak lion. Gue berjalan mendekat, menaruh jay di kasur dan langsung mengangkat justin.
"Jus-justin?" Bisik gue. Gue menepuk pipinya. Justin menutup matanya.
"Selena!" Gue menengok kearah pintu melihat tante, om, dan kimberly.
"Kenapa kalian diam disitu!? Bawa justin kerumah sakit cepat!" Teriak gue.
"Lion, om gendong justin!" suruh gue. Mata gue perih. Kenapa kaya gini?
"Tante gendong jay aku minta tolong." Ucap gue, tante pattie mengangguk lalu menggendong jay.
Gue mencari kunci mobil di meja belajar. Tapi semuanya ancur berantakan. Gue menunduk. Kuncinya jatuh ke lantai. Gue mengambil nya dan berlari keluar.
"Ayo kim." Ucap gue. Kim berjalan di belakang gue.
-
Gue memegang tangan dingin justin. Dia gapapa. Cuma pusingnya yang dulu kembali lagi. Kakinya dijait karna kaca itu masuk kedalam kulitnya. Pernafasan justin kurang baik. Makanya kata lion justin bilang sesak nafas.
Gue mengecup kening justin. "Cepet sembuh."
Gue berjalan kearah sofa. Duduk disebelah tante pattie.