Justin's pov
"Kamu gapapa nak?" Gue menggeleng. Bapak itu lalu mengangguk.
"Butuh batuan? Takutnya ada yg sakit?" Gue tersenyum.
"Enggak kok, gapapa. Ini cuma kecelakaan kecil. Makasih pak, atas bantuannya." Ucap gue. Bapak itu tersenyum dan meninggalkan gue sendiri. Sebenernya kaki kiri gue sakit, kepala gue sakit.
Gue abis ditabrak lari sama mobil sialan itu. Motor gue gapapa, tapi gue nya.
Gue berusaha bangun dengan satu kaki. Oke. Kaki gue sakit lagi. Tapi ini lebih sakit daripada yg di tangga. Gue naik keatas motor gue lalu memakai helm gue. Gue kan tujuannya ke rumah selena.
Oh! Btw, selena udah balik kerumahnya dan gue juga udah balik kerumah mom dad gue.
Gue mengklakson gerbang rumah selena. Dan dibuka sama pak satpam.
"Siang den justin.." gue tersenyum, dengan perlahan gue turun dari motor. Kaki gue nyut nyutan.
"Yampun! Den justin! Kaki den terluka?" Heboh pak satpam. Gue terkekeh lalu meringis.
"Tadi kecelakaan kecil." Ucap gue.
"Haii!!" Gue menengok kearah suara. Selena tersenyum ke gue.
Gue berjalan kearah selena dengan pelan.
"Loh! Kaki kamu kenapa!?" Teriak selena. Selena berlari kearah gue.
"Kecelakaan kecil sel. Udahlah, aku gapapa." Ucap gue. Selena menepuk pipi gue pelan lalu mendengus.
"Kaki nya lagi sakit, dia bilang gapapa. Tadi dia jalannya gak bener dia bilang gapapa." Gerutu selena. Gue menatapnya bingung.
"Gapapa?" Ucap selena. Gue ngangguk.
"Yakin?" Gue mencubit pipinya.
"Iya."
"Oke." Selena menatap gue lalu menendang kaki gue yang terkilir ini dengan cepat. Gue meringis.
"Selena.. kam- ahh." Ini sakit!
"Tadi kamu bilang g-"
"Tapi kamu tadi nendang kaki aku!! Ini sakit!" Kesal gue. Selena ketawa.
"Yaudah, sini. Aku obatin di dalem." Selena menarik pinggang gue, membawa gue kepelukannya. Dia berjalan mundur. Gue mengecup pipinya gemas. Dan memeluk kepala dia dengan erat.
"Justin! Aku gak bisa nafas." Gue terkekeh. Selena mendongak menatap gue. Gue mengecup kening selena dengan sayang.
"Sayang banget sama kamu." Gumam gue. Selena tersenyum.
"Duduk disini." Gue duduk disofa. Selena jongkok dan memegang kaki gue. Dia ngebuka sepatu gue. Gue meringis, ini sakit!
"Sakit banget?" Tanyq selena.
"Hu'uh." Selena bangun.
"Nakal sih! Tadi kamu ngapain dijalan? Ngeliatin cewek yg lewat sampe gak tau ada mobil didepan kamu?!" Gue melotot.
"Apaan sih." Gue menatap selena kesal.
"Udah jujur aja!"
"Enggak! Jangan ngarang ah!" Gue menyentuh tangannya tapi di tepis lalu mundur selenanya.
"Ih! Kamu kenapa sih!?" Bentak gue.
"Jangan mundur mundur sayang.. nanti kena ujung meja, nanti jatoh!" Gerutu gue. Selena tetep aja mundur. Dan.
"Sel-" gue buru buru bangun dengan paksa lalu menarik badannya. Tapi gue malah abruk ke lantai.
Dukh!