41.MY BEST DAY EVER!

4.4K 302 26
                                    

Justin's pov

Jantung gue berdetak gak karuan, tangan gue selalu basah walaupun udah gue usap. Menggigit bibir gue dengan sedikit cepat. Gue menatap pintu itu dengan berkali kali. Kadang kadang gue menghela nafas kasar.

"Sabar. Lo gak sabaran amat sih." Gue menatap lion dengan datar. Dan gue melihat kotak merah sedikit besar berada di tangan kanan lion, dan tangan kirinya menggandeng jay.

"Diem-"

Pendeta menyenggol lengan gue dan mukanya melirik kedepan. Gue mengarah tatap gue ke depan.

Gue berkedip kedip beberapa kali dan membuka mulut gue sedikit. Ya tuhan. Gue melihat papa selena berada di sebelah selena, dan tangannya mengenggam tangan selena. Gue melihat adek gue jazzy dan sodara gue olivia berada di belakang, mengangkat kain putih yang panjang itu.

Selena menatap gue dan tersenyum. Gue berusaha tersenyum karna bibir gue bergetar gugup.

Gue menghela nafas pelan dan mengambil tangan kanan selena dengan lembut. Menarik dia keatas altar.

"Handsome." Ucap selena tanpa suara. Gue melotot. Jangan bikin gue malu karna pipi gue yang memerah nantinya. Mungkin sekarang juga memerah.

Gue menatap cewek gue yang akan jadi istri gue sekarang. Bahkan tinggal menghitung menit. Gue menatap mukanya yang gak terlalu terlihat, karna terhalangi kain transparan yang menutup mukanya. Baju yang gue pilih dan dibuat oleh flo, ini gak ketat di tubuhnya karna gue gak mau memperlihatkan lekuk tubuh dia ke orang lain dan itu juga buat bayi gue. Gue gak mau karna ketat baju itu membuat selena sesak nafas ataupun kesakitan karna perutnya.

Gue mendengar ucapan pendeta dengan teliti dan tangan gue meremas lembut tangan selena. Gue yakin dia juga gugup, tangan nya dingin banget. 

"I do." Ucap gue.

Gue melihat selena tersenyum dan berkali kali tertawa kecil karna pendeta. Dia menatap gue dan juga pendetanya.

"I do." Ucap selena. Gue tersenyum lebar menampilkan gigi gue.

Gue mendengar pendeta memanggil lion, lalu lion menggendong jay. Gue mengernyit. Lion membisik kan sesuatu ke jay, dan kotak cincin itu berada ditangan jay lalu lion membuka kotak itu di tangan jay. Gue terkekeh kecil.

Gue mengambil cincin itu dan menatap selena, lalu memasangkan ke jari manisnya. Dan selena juga mengambil cincin itu lalu memasang dijari manis gue. Lion mundur ketempat semula.

"Justin, kau boleh membuka kain yang berada di kepalanya dan kau boleh menciumnya." Gue mengangguk.

Gue menatap selena lalu membuka perlahan, selena tersenyum kearah gue dan gue menarik pinngangnya pelan dan gue menempelkan bibir gue ke bibirnya.

Gue mendengar semua pengunjung bertepuk tangan. Dan bahkan gue mendengar lion bersiul. Gue menggigit bibir bawahnya pelan lalu melepasnya.

Tepuk tangannya bertambah keras. Selena menatap gue dan matanya berkaca kaca. Dan airjatuh ke kedua pipinya.

"Sstt.." gue mengusap air mata nya hati hati.

"Nanti make up kamu rusak, hey." Bisik gue. Selena menggeleng dan air mata nya malah nambah. Gue memeluk selena dengan erat.

"Just." Gue menatap kim dan dia menyodorkan tissue ke gue. Gue mengambilnya dan melepas pelukan.

Gue mengelap pipinya. "Udah oke?" Ucap gue. Selena mengangguk. Gue mengecup keningnya.

Gue membantu selena turun dari altar. Memegangi tangan selena dan tangan satu lagi memegangi gaun panjang selena.

"Cieeeeeeeeee.." Gue dan selena tersentak. Menatap temen temen gue dan selena di masa SMA dulu.

Love yourself. [Jelena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang