1 TAHUN SEBELUMNYA. PENERIMAAN SISWA BARU
Leo berjalan sendirian dipintu gerbang masuk kedalam Sekolah Menengah Kejuruan 1 Kota sukabumi. Sekolah yang mungkin akan menjadi sekolahnya selanjutnya. ia terlihat sedikit menaikan alisnya ketika melihat keadaan sekolah yang sepi. Hari ini adalah ujian tes masuk, seharusnya sekolah ini ramai dengan calon siswa seperti dirinya. Tapi leo tidak melihat siapapun disana kecuali para siswa yang sudah memakai celana abu – abu, tidak seperti dirinya yang masih memakai celana biru sekolah SMP.
Sedikit malu dan kikuk tapi leo tidak terlalu memperdulikannya. Bagaimana bisa hanya dirinya yang berbeda. Leo mulai berfikir jika dia salah masuk dimensi, dimana ia memasuki ruang dan waktu yang belum saatnya terjadi.
"Masa iya aku berada dimasa depan" gumam leo sembari melihat sekitarnya dan berjalan dilorong kelas. Kelas Teori masih terlihat kosong dengan kertas putih kecil tertempel dimeja, no urut ujian. Leo berdiri mematung.
Mendadak perhatiannya teralihkan, Leo menoleh kearah lorong sekolah yang menuju lapangan. Ia melihat teman – teman seperjuangan yang tidak dikenalnya berhamburan keluar dari lorong itu. Memakai celana biru dan wajah cupu. Akhirnya Leo menyadari jika Ia hanya datang Terlambat.
Para siswi yang sudah saling kenal saling berbisik ketika sedang istirahat ujian. Leo yang sedang meminum susu kotak bergambar ironman hanya melirik para siswi itu. Bukan hanya para siswi yang diliriknya tapi sebagian siswa yang menghentikan obrolan mereka ketika melihat dua orang anak berjalan bersamaan dilorong kelas. Leo kembali menaikan alisnya dengan heran
"boyband" gumam Leo melihat dua anak itu.
"Itu Kimi dan Kindy dari SMP 2 kan? Mereka masuk kesini?" tanya salah satu siswi pada temannya
"iya, itu mereka. Aku lebih suka Kimi si, tapi Kindy juga Cakep" jawab temannya
"mereka masuk jurusan apa?"
"gak tau"
Leo tidak berkomentar, ia hanya mendengarkan. Leo pernah mendengar nama keduanya tapi belum pernah melihat mereka secara langsung. Kimi memang karena bisa memainkan permainan apapun dalam olahraga. Ace klub basket SMP dua dan dianak emaskan oleh kepala sekolahnya. Tapi Leo tidak mendengar apapun tentang Kindy adiknya.
Kimi mendengus kecil ketika semua orang tertuju kearahnya, Kindy terlihat datar mengexpresikan rasa kesalnya.
" Apa soalnya sulit? wajahmu mengerikan" komentar Kimi sembari melirik adiknya yang sudah memasang wajah masam
"Kenapa orang – orang itu memperhatikan kita, lebay"
"wajarlah. Ada orang ganteng disini" jawab kimi penuh percaya diri
"Kaupun sama saja. Lebay, alay, tidak tahu diri—"
"jangan buka aibku disini " potong Kimi "Aku harus jaga imej"
Kindy tidak lagi menjawab, ia harus buru – buru membeli coklat untuk perutnya karena coklat yang seharusnya sedang dimakannya tertinggal. Kimi yang bangun terlambat dan memaksanya untuk langsung berangkat, mungkin itu alasan lain kenapa Kindy terlihat begitu kesal hari ini.
Leo masih memperhatikan keduanya, ia berharap jika kedua anak mirip boyband itu tidak sekelas dengannya. Jika itu terjadi, Leo akan mempunyai saingan berat untuk mendapatkan perhatian para murid perempuan, walaupun sebenarnya tidak ada satupun siswi yang tertarik padanya karena wajahnya yang biasa saja jika dibandingkan dengan Kimi Kindy bersaudara.
Tapi kadang kenyataan tak sesuai dengan harapan, tiga hari kemudian ketika pengumuman kelulusan, Leo melihat nama mereka berada dikolom nama yang sama dengan dirinya dalam daftar siswa yang Lolos masuk tes ujian jurusan Broadcasting TV tahun ajaran 2014 - 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
School Diary
JugendliteraturKepala donat, Tusukan Sate dan Pemuja baso. Lets War Begin.