Chapter 27 : Murid Baru

107 13 6
                                    

By King Lele


Seminggu lamanya Leo menghabiskan waktunya dirumah sakit. Sekarang Ia tersenyum dengan lebar didalam kamarnya sendiri memandang anak – anaknya yang terpajang dengan sempurna didalam lemari kaca. Kumpulan Figur Iron Man dengan berbagai skala dan juga model. Ia membelinya dengan uang sakunya sendiri, walaupun beberapa adalah hasil rampokan isi dompet pamannya.

" Kau sebaiknya istirahat " Ucap Galih sembari mensandarkan tubuhnya di mulut Pintu memandang keponakannya yang terlihat memperhatikan Figur paling besar yang terselip poto keluarga.

" Aku memimpikan mereka setiap saat ketika dirumah sakit " Ucap Leo tanpa menggerakan tubuhnya sedikitpun " Mereka terlihat bahagia dan pergi berdua kemanapun. Aku anaknya ditinggal. Aku berfikir aku juga ingin bersama mereka tapi--- " Leo menghentikan ucapannya dan menoleh dengan pelan kearah Pamannya " Jika aku bersama mereka, siapa yang akan menemani kejombloanmu disini. Hahahaha " Tawa Leo meledak seketika, Galih menaikan setengah alisnya heran.

Leo masih tertawa, Galih tidak bereaksi membuat Leo mendengus kesal

" Ih, Garing " Ucapnya sembari membuka lemari baju setelah itu mengganti pakaiannya dengan Kaos, Masuk kedalam selimut setelah itu membaringkan tubuhnya.

Galih menghela nafasnya, ia berjalan masuk kedalam kamar dan duduk ditempat tidur, membelakangi Keponakannya.

" Aku tidak menginjinkanmu untuk kemanapun " ucapnya. Leo mengabaikannya " Jika kau meninggalkaku. Aku akan membakar semua Iron Man mu "

" Lakukan itu maka aku akan menantangmu berduel sampai mati " Leo bangun sekaligus dari tidurnya sehingga yang terjadi adalah kepalanya berdenyut sehingga ia kembali berbaring.

Galih sedikit menarik bibirnya setelah itu menepuk kepala Leo dengan pelan tanpa mengatakan apapun. Leo membalikan tubuhnya menatap punggung Galih.

" Kapan Paman bawa calon Istri kerumah? "

Mendengar itu Galih terbatuk seketika. Leo kembali tertawa dengan keras sembari menutupi tubuhnya dengan selimut. Galih mengusap wajahnya sendiri sembari menggelengkan kepalanya.

-.-.-.

Esoknya.

" Aku akan berangkat sekolah dan tidak ada siapapun yang bisa mencegahku " Ucap Leo sembari memakai baju seragamnya di jam 6 pagi.

" Kau masih dalam pengaruh obat. Kau yakin tidak akan tertidur dalam kelas?"

" Aku tidak akan tidur. Aku sudah cukup tidur seminggu ini " Leo mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada dua sahabatnya jika ia akan sekolah hari ini dan menyuruhnya menyiapkan sajen untuk menyambut kedatangannya. Semangkuk baso Titan ketika istirahat. " Dan aku akan bertemu dengan kekasih tercintaku. Baso "

Galih menggelengkan kepalanya, Ia sebenarnya masih khawatir dengan keadaan keponakannya. Ia baru saja keluar dari rumah sakit dan langsung bersekolah bukanlah pilihan yang bagus.

" Kau belum benar – benar pulih untuk melakukan aktifitas berat "

" Aku hanya duduk dikelas dan selesai "

" Ck. Keras kepala " Gumam Galih sembari menatap Leo.

Leo menyadari tatapan kesal pamannya, namun ia mengabaikannya. ia tidak mau hanya diam dirumah sedangkan ia merasa sudah bisa melakukan aktifitas seperti biasa.

" Terserah saja " Ucap Galih akhirnya dan berjalan keluar meninggalkan kamar Leo. Leo meliriknya setelah itu tertawa sembari memasukan obat kedalam tasnya.

School DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang