Chapter 15 : Malam Pengukuhan.

167 16 2
                                    

Acara ini disebut dengan malam pengukuhan. Acara untuk meresmikan anggota baru dalam ekskul wajib sekolah, Pramuka, PMR dan Paskibra. Saat itu ketiganya masih kelas satu semester satu.

Dari awal masuk sekolah ketiganya sudah menjadi pusat perhatian. Bukan hanya karena wajah mereka yang termasuk diatas rata – rata, kecuali Leo yang Standar, tapi ketinganya memang berbakat dalam bidang masing – masing.

Kindy terkenal karena otaknya yang encer, ketika berdebat. Ia mampu menjatuhkan lawannya dengan sekali hantaman. Kindy tidak terlalu banyak bicara, ia menyimak dan mencari kelemahan dari setiap argumen lawannya. Kindy langsung ditantang oleh senior kala itu, tapi bukan Kindy jika ia menyerah karena rasa takut. Kindy maju, wajahnya terlihat datar seperti biasa. Sang senior meremehkannya. Para petonton bersorak. Kindy tanpa ampun membantainya

"Aku tidak peduli" Komentar Kindy ketika sang senior mengatakan hal yang macam – macam padanya. Sang senior kesal dan berusaha sekeras mungkin menahan emosinya. Kindy memang tidak berexpresi namuan aura diseitarnya seolah mengatakan jangan macam – macam denganku. Aku tidak seperti yang lainnya.

Kindy sangat ahli dalam bidang akademik tapi berbeda dengan kakaknya. Kimi. pada awal masuk sekolah, Kimi datang sendiri keruangan ekskul yang diinginkannya. Basket.

Wigi yang saat itu sedang berjaga menaikan alisnya heran. Ini adalah pertama kalinya kelas satu datang sendiri keruang eskul yang isinya adalah para senior yang harus di takutinya.

"Aku ingin bergabung dengan eskul basket. Nama ku Kimi"

"Apa alasanku untuk langsung menerimamu?" Wigi yang bertubuh tinggi itu bangkit dari kursinya dan berjalan mendekati Kimi.

Kimi mengangkat wajahnya menatap Wigi, ia mendengus kecil

"Karena aku ganteng tentu saja"

Mendengar jawaban itu semua yang berada diruangan terdiam. Memang benar jika kimi mempunyai wajah tampan tapi mereka tidak menyangka Kimi akan memakai alasan itu untuk bisa masuk

"Gak nerima orang yang wajahnya ganteng " Wigi mendekatkan wajahnya

"Oh, takut kesaingan ya?" jawab Kimi Enteng

Wigi mulai merasa kesal, Anak didepannya tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa dan dengan seenaknya mengatakan hal yang tidak perlu

"Ayo selesaikan dengan jantan"

Wigi mengambil bola basket dan melirik Kimi dengan tajam. Ia adalah kapten. Ia yakin ia akan menang dari bocah songong yang sekarang masih menatapnya dengan santai.

Wigi mengambil nafas lelah, para penonton yang adalah anggota klub basket terdiam tidak percaya. Kimi anak yang mengatakan jika ia ganteng dan ingin masuk klub basket begitu saja mempermalukan sang kapten. Wigi kalah telak. Kimi memutar bola diatas jarinya

"Aku serius ingin bergabung dan mengikuti semua peraturan Klub tentu saja"

"Sombong sekali " jawab Wigi.

Mendengar itu Kimi sediki terdiam dan berjalan ketengah lapang

"Tidak. Jika aku sudah bergabung---" Kimi melemparkan bolanya. Bola melayang tinggi dan sukses masuk kedalam ring. Semua orang kehilangan kata – katanya " Aku akan bermain sebaik mungkin untuk tim ini"

Wigi terpaku, ia tidak mengatakan apapun lagi setelahnya. Ia mengakui kekalahannya.

Sedangkan Leo--- Dia hanya terkenal dengan anak yang sering mengkhayal, Anak yang disebutkan terjabak dalam dunia 4 dimensi yang selalu mengatakan jika dia anaknya IronMan.

Sekarang ketiganya berdiri dibarisan yang sama didepan senior yang sedang mencatat keanggotaan baru di ekskul pilihan wajib. Berdiri paling belakang sedangkan Kindy didepannya. Mereka memilih Pramuka sebagai ekskul wajib.

School DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang