Chapter 26 - Laki - Laki dari Balik Pintu Kamar Mandi

136 12 14
                                    

By King Lele

Dua jam berlalu ketika operasi bedah syaraf pada Leo dilakukan. Galih menunggu dengan was was walaupun Pak Salim sudah menenangkannya lewat telfon. Dimata sebagian orang Pak Salim mungkin terlihat seperti penjaga rumah biasa, namun dimata Galih, Ia bukanlah orang sembarangan. Ia dan Pak Salim terikat oleh silsilah keluarga yang membingungkan.

Bukan hanya Galih yang menunggu sampai operasi selesai, namun Kindy dan juga Kakaknya menunggu dengan perasaan yang sama.

Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam namun keduanya tidak ingin beranjak ketika Galih menyarankan keduanya untuk beristirahat dirumah karena besok adalah hari sekolah. Tapi Kindy menolak, Ia tidak ingin kemanapun sampai ia tahu pasti jika Leo baik - baik saja.

" Aku sudah meminta izin pada Sir Raziel jika Aku dan Kimi akan menunggu sampai Operasi selesai dan Sir Raziel mengijinkannya "

" Tapi Aku tidak menginjinkan kalian masih dirumah sakit selarut ini "

" Kami mohon Paman " Ucap Kindy sembari memelas " Kami ingin tetap disini sampai tahu kepastian jika Leo akan baik - baik saja "

Galih menghela nafas, dua anak didepannya ini sangat keras kepala, tidak jauh berbeda dengan keponakannya. Buang - buang tenaga saja jika tetap menyuruh keduanya untuk pulang.

" Baiklah, Namun aku tidak bertanggung jawab jika kalian terlambat masuk sekolah besok "

Wajah Kindy berubah sumiringah, Ia sangat senang ketika Galih tidak akan menyuruhnya pulang lagi. Kimi memperhatikan Adiknya tak lama mengucek kepalanya. Ya, walaupun Kindy kadang terlihat lebih kejam ketika menjahili Leo namun dalam lubuk hatinya Ia sangat menyayangi sahabatnya.

Penantian yang panjang akhirnya berakhir ketika lampu tanda operasi sedang berlangsung mati dan dokter keluar dari ruangan. Ketiganya bangkit bersamaan.

" Operasinya berjalan Lancar " Ucap dokter itu sembari tersenyum " Pasien Bisa langsung dipindah ke ruang perawatan Intensif "

Tidak ada kata lain yang membuat ketiganya begitu bahagia malam ini selain mendengar ucapaan Dokter yang baru saja mereka dengar.

" Apa itu artinya Leo baik - baik saja?" Tanya Kindy sembari maju kehadapan sang Dokter.

Dokter itu mengangguk, Kindy nyaris menangis ketika melihatnya, ia berterima kasih sebesar - besarnya. Kimi merangkul bahu Kindy sembari menepuk lengannya.

" Leo baik - baik saja, Kau bisa tenang sekarang "

Kindy hanya mengangguk.

Galih pun tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya dibuktikan dengan wajahnya yang terus tersenyum lega.

-..-.-

Di kamar yang jauh dari kamar Leo. Syailendra yang masih tertidur seketika membuka matanya dengan cepat. Tanpa alasan, Ia terhentak dari tidurnya. Sesuatu yang mengerikan seolah menekan dadanya dengan kuat membuat kepalanya berdengung dengan sakit yang tidak bisa ditahan.

Syailendra mencoba memegang kepalanya, namun kekagetannya bertambah ketika menyadari jika kedua tangannya terbogor di ranjang besi yang menjadi tempat tidurnya

Syailendra mencoba melepaskan diri, namun tidak bisa. Bagaimanapun kedua tangannya terborgol dan ia tidak bisa melakukan apapun untuk kabur.

" Sialan, Siapa yang melakukan ini " geramnya seolah melupakan rasa sakit dikepalanya.

" Hei - hei seseorang terbangun " Ucap suara laki - laki dari balik pintu kamar mandi yang perlahan terbuka. Syailendra menoleh semakin kaget

" Siapa kau?" Tanya Syailendra ketika melihat seseorang yang bertubuh tinggi besar berdiri dimulut pintu dan berjalan mendekati dirinya

School DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang