Chapter 3 : Orang Tua / Wali Murid (2)

204 31 0
                                    

Raziel Thierry Wolfram terlihat sangat berwibawa dan juga berkharisma ketika memakai setelah formal Classic. Jas hitam yang dipadukan dengan kameja merah maroon dan dasi hitam corak garis mengkilat. Rambut berwana kuning gelap yang disisir klimis membuatnya terlihat sangat berbeda dengan yang lainnya diruangan rapat itu.

Rapat diadakan di jam sekolah, sehingga ketika Raziel datang bersama Kimi dan juga Kindy ketiganya menjadi sorotan para siswa lain bahkan guru sekalipun. Pak Samudra selaku wali kelas anak – anak asuhnya menyambut Raziel dengan ramah. Pak samudra dengan lancar bisa berbicara menggunakan bahasa inggris bersama Raziel. Walaupun Raziel bisa berbicara Indonesia, namun ia tetap memilih menggunakan bahasa Internasional.

"Apa aku juga ikut rapatnya?" tanya Kindy tiba – tiba

"Hanya orang tua wali murid saja. Kalian tetap masuk pelajaran seperti biasa" jawab Pak Samudra.

Kindy sedikit menggambarkan segurat rasa kecewa namun dirinya tidak bisa melakukan apapun. Raziel yang menyadari itu hanya menarik sedikit bibirnya.

"kau kembalilah belajar. Aku akan menunggumu sampai jam sekolahmu selesai"

Kindy mengangguk semangat setelah itu berjalan menuju kelasnya diikuti oleh Kimi, tapi Kimi menghentikan langkahnya ketika Raziel memanggilnya. Kimi berbalik tanpa menjawab

"Jaga Adikmu"

Mendengar itu Kimi terdiam sesaat tak lama mengangkat ibu jarinya sembari tersenyum kecil

"Yes, Sir"

Kimi kembali mengikuti langkah adiknya dan menatap adiknya. Kindy memang selalu bersemangat jika ada Raziel. Hubungan mereka sangat dekat dan juga akrab dari mulai Raziel datang bersama orang tua mereka. Raziel selalu mengabulkan apa yang Kindy inginkan. Raziel sangat memanjakan Adiknya.

Ada saat dimana Raziel berjanji untuk mengunjungi mereka, namun Raziel membatalkannya karena pekerjaan mendadak, Kindy saat itu menjawab tak masalah, tapi Kimi tahu jika Kindy ingin sekali menangis ketika mendengar Raziel membatalkan janjinya. Kimi tidak berkomentar dan membelikannya Donat Oreo kesukaannya. Setidaknya itu mampu membuat Adiknya lebih baik.

Berbeda dengan adiknya yang selalu berharap jika Raziel datang berkunjung. Kimi bersikap biasa saja, bukan berati Ia tidak menyukai Raziel, hanya saja Kimi merasa jika ia harus bersikap biasa aja dan tidak berlebihan. walaupun kadang ia berlebihan dengan meminta Raziel membelikan Unit untuk bermain Airsoft.

"Bagaimana sikap Kimi dan Kindy ketika dikelas" tanya Raziel pada Pak Samudra

Mendengar itu Pak Samudra tidak langsung menjawab, dalam bayangannya kelakuan Kindy mungkin tak masalah tapi bagaimana dengan kakaknya. Tindakan lebay, seenaknya dan membuat kelas gaduh sehingga konsentrasi belajar murid – murid lain terganggu

"Penuh Semangat"

-.-.-.-

Kimi dan Kindy mengikuti kelas seperti biasa, kali ini adalah pelajaran fisika dan bu Yunita menyuruh siswa didiknya untuk membentuk kelompok masing – masing tiga orang untuk menyelesaikan soalnya. Seketika Leo dan Kimi mengampit Kindy dan mengancam teman – temannya yang lain untuk tidak mendekati Kindy. Kindy adalah milik mereka. Kindy hanya menghela nafas dan mulai mengerjakan soalnya

"Aku belum melihat wali kalian" Leo membuka percakapan

"Dia sedang rapat" jawab Kindy

"Aku ingin melihat Bule secara langsung"

"Lebay"

"Tumben kau yang menjawab" Leo menaikan alisnya heran menatap Kindy. Kindy melirik Leo dan tidak lagi membuka mulutnya.

School DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang