7) Kok Bisa?

3.7K 269 8
                                    

[Trishya]

Trishya terbangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya lalu merenggangkan otot tubuhnya. Diliriknya jam sudah menunjukkan pukul 05.00 subuh. Trishya beranjak dari tempat tidurnya dan berwudhu untuk sholat subuh.

Seusai sholat, Trishya rasanya masih sangat mengantuk dan ingin tidur lagi. Namun, ia urungkan niatnya dan memilih untuk mandi pagi. Biasanya, kalau hari Minggu, Trishya tidur lagi setelah sholat subuh, dan mandi-nya nanti siang.

Hari ini, first date gue. Kira-kira bakal menyenangkan gak ya?

Trishya keluar dari kamarnya dan turun kebawah, Bundanya sudah menyiapkan sarapan. "Tumben, udah mandi? Biasanya jam segini juga itu muka masih penuh iler," ledek Bunda sambil mengaduk segelas susu coklat.

"Ish, Bunda! Bagus dong kalo aku mandi pagi! Ohiya Bundaku yang cantik, aku mau izin dongg hehehehe." Trishya nyengir lalu duduk disamping Bunda. "Izin apa? Mau kemana lagi?"

"Mau jalan-jalaaaan samaaaa...." Trishya sengaja menggantungkan kalimatnya. "Ardan ya? Kalo dia sih Bunda setuju." Trishya melotot kaget mendengar pernyataan Bundanya.

"Bukan dia, Bun! Adaaa, namanya tuh Yogiiiii! Temen les akuuu," elak Trishya.

Ardan lagi, Ardan lagi.

"Oalaah, kirain sama Ardan. Anaknya baik gak? Atau jangan-jangan dia yang Ardan bilang kamu masih mau ngobrol sama dia?"

"Iyaa, Bundakuuu. Boleh ya? Hari iniii hehehe."

"No, no, no! Kamu pasti baru kenal dia kemaren kan? Kalo kamu diculik gimana? Kalo kamu di apa-apain gimana?"

"Yaah, Bunda mah suudzon! Ga baik, tau, Bun."

"Oke, kamu boleh pergi. Tapi ada syaratnya..."

"Apaan tuuh?"

"Ardan ikut, jagain kamu."

[][][]

Ardan telah selesai sholat subuh berjamaah dengan Arfin sebagai imam. Orang tua mereka memang mendidik sejak kecil untuk selalu sholat berjamaah dan bergantian posisi menjadi imam. Walaupun mereka selalu sholat hanya berdua.

Karena atas ultimatum Mamanya, Ardan, Arfin, dan juga Arsilla tidak pernah dibolehkan untuk tidur lagi setelah sholat subuh. Gak baik, katanya.

Jadi, untuk mengisi waktu, Ardan dan Arfin biasanya main game, entah itu di komputer, laptop, atau PS. Papanya juga dengan senang hati menyediakan fasilitas agar mereka menurut.

"Dan, main apa lagi kita hari ini?" tanya Arfin sambil membuka baju muslim-nya, dan kini tersisa sarung yang dikenakannya. Hobi Arfin, gak pakai baju kalau di rumah. Dia ingin memamerkan otot sixpack-nya yang mati-matian ia bentuk sejak kelas 1 SMA.

"Tau. Terserah lo dah," jawab Ardan. Berbeda dengan Arfin, Ardan justru sangat betah dengan pakaian muslimnya, lengkap dengan sarung dan kopiahnya.

"PS aja, gimana?" Ardan mengangguk semangat. Arfin memasang posisi tengkurapmya diatas karpet, sedangkan Ardan duduk sambil memeluk bantal diatas karpet juga.

TrishyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang