14) Unpredictable

2.6K 214 39
                                    

[Trishya]

3 hari yang lalu, MOS di SMA Nusa Bangsa berjalan lancar. Trishya juga dapat melaksanakan segala suruhan dari Kakak kelasnya. Begitu juga dengan yang lainnya. Hari ini, SMA Nusa Bangsa mulai melakukan kegiatan belajar-mengajar.

Sampai sekarang, Trishya masih duduk bersama Yogi. Sedangkan Ardan duduk di barisan paling depan dengan salah satu cewek populer, Ila namanya.

"Ardan Azhar. Lo?"

"Indila Vanessa, Ila."

"Indila Vanessa Ila?"

"Maksud gue, Ila itu nama panggilan gue."

Ardan manggut-manggut tanda ia mengerti. Lalu ia mulai bertanya-tanya lagi. "Dari SMP mana?"

Ila menoleh ke 3 bangku dibelakangnya, lalu menghela nafasnya sesaat. "Kenal sama Yogi? Gue dulu satu SMP sama dia," jawab Ila. "Dia masih aja ganteng kayak dulu," gumamnya.

"Hah? Apa? Gak salah denger nih gue?"

Ila membekap mulutnya, ia keceplosan. "Lo gak denger apa-apa kan?" tanyanya memastikan.

Ardan tersenyum penuh arti. "Gue denger tadi kayak ada ganteng-gantengnya gitu."

Ila kikuk sendiri, bingung menjawab apa. Di tempat duduknya, ia mulai gelisah, takut rahasianya akan terbongkar.

"Lo suka sama Yogi, ya?" bisik Ardan. Ila melotot, terbongkar sudah rahasianya.

Ia langsung menarik bahu Ardan untuk mendekat. "Diem-diem aja lu, gue suka sama dia dari jaman SMP, awas kalo sampe ada yang tau."

Ardan kemudian menoleh kebelakang, lalu menghembuskan nafasnya. "Gue sih suka sama yang duduk disampingnya."

[][][]

Cuaca hari ini terasa terik sekali, Trishya berkali-kali mengibaskan tangannya. Untungnya, bel pulang sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Ia mulai membereskan barang-barangnya, namun ia merasa ada yang janggal.

Diperiksanya isi dalam tasnya berulang kali. Lalu ia meraba kantung bajunya, dan juga roknya. "Mampus, kunci mobil gue mana?" gumamnya. Ia mulai panik.

Ardan menangkap gerak-geriknya, lalu Ardan menghampirinya. "Kenapa Tris?" tanyanya. Trishya menoleh ke belakang, wajahnya memelas.

"Kunci mobil gue ilang, Dan. Gimana dong?"

Ardan mengerutkan keningnya, bingung. "Yogi mana?"

"Pas bel pulang, dia langsung keluar kelas."

"Yaudah, kita liat dulu aja mobil lo diluar."

Trishya tampak menimbang-nimbang, lalu akhirnya ia setuju. Ia memasukkan kembali barang-barangnya ke dalam tas lalu mengikuti Ardan yang sudah berjalan duluan.

Di tengah jalan, mereka bertemu Ila. Ila terlihat sedang menelfon seseorang.

"Aish, Ma... Ila pulang sama siapa dong?... Ah yaudah, deh."

Seusai menelfon, wajahnya merengut sebal.

Ardan datang menghampirinya, ada sebersit rasa kasihannya terhadap Ila. "Kenapa, La?"

TrishyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang