[Trishya]
Dua hari setelah pertemuan Trishya dan Ardan di Bandara, Ardan rutin menghubungi Trishya. Ardan sangat bersyukur karena Trishya masih mau membalas perasaannya, eh, maksudnya pesannya.
Ardan membatalkan penerbangannya kembali ke Makassar, ia menginap mungkin sekitar satu minggu lagi di Bandung. Sebenarnya tujuan Ardan ke Bandung awalnya karena ada pernikahan rekan kerjanya. Namun, siapa sangka ia bakal ketemu Trishya?
[][][]
Dua hari belakangan ini, Trishya uring-uringan. Ardan kembali. Ardan terlihat lebih dewasa sekarang, bukan Ardan yang dulu lagi. Bukan Ardan dengan motor matic andalannya, bukan Ardan dengan baju hitam favoritnya.
Setelah bertahun-tahun menghilang, Ardan tiba-tiba datang dan meruntuhkan benteng di hatinya yang sudah susah payah Trishya bangun.
Dan malam ini, Trishya menangis. Meluapkan segala perasaannya lewat air mata. Tak bisa ia pungkiri bahwa ia benar-benar rindu dengan Ardan.
Dan malam ini, Trishya menyadari satu hal. Bahwa ia masih mencintai Ardan. Ardan yang hilang tanpa kabar lagi setelah mengirim pesan singkat yang begitu menohok hati Trishya.
Adik kembarnya tiba-tiba datang disaat Trishya sedang mengusap air matanya. "Kakak kenapaaaa?" tanya Kysha sembari memeluk Kakaknya dari samping kanannya. Lysha kemudian ikut memeluk di samping kirinya.
"Kalian inget Bang Ardan kan?" tanya Trishya sambil terisak.
"Ingetlaah! Eh, tapi waktu itu Bang Ardan kan pindah? Gimana kabarnya sekarang?" Lysha menyahut, menjawab sekaligus bertanya kembali.
Trishya tersenyum, kini ia tak lagi terisak, perlahan-lahan ia mengendalikan tangisnya lalu bercerita kepada kedua adiknya. "Bang Ardan emang pindah 8 tahun yang lalu, tapi dua hari yang lalu, waktu Kakak jemput kalian berdua di Bandara, Kakak ketemu Bang Ardan."
Kysha dan Lysha menyimak. Kemudian mereka saling berpandangan. "Kakak nangisin Bang Ardan?" tanya mereka bersamaan. Lalu, tak lama kemudian adik kembarnya melontarkan pertanyaan lagi, "Kakak suka sama... Bang Ardan?"
Trishya tertawa sedih. "Iya, dulu. Nggak tau sekarang gimana."
"KAKAK KOK NGGAK PERNAH CERITA SIH?" tanya Kysha gemas.
"Ini kan lagi cerita," jawab Trishya sambil tertawa kecil.
"Ha! Bener 'kan dugaan gue! Lo masih inget nggak, Kys? Pas kita masih kecil Bang Ardan pernah bilang kalo dia bakal jadi kakak kita yang 'sesungguhnya', dulu gue nggak ngerti maksudnya apaan, tapi sekarang kayaknya gue udah mulai ngerti," celoteh Lysa panjang lebar yang malah terdengar seperti sedang berbicara sendiri.
Trishya terdiam. Kakak yang 'sesungguhnya'?
"Serius, Lys?" tanya Trishya.
"100% serious. Ingatan Lysha masih bagus kok!"
Kysha tampak berpikir sebentar lalu setelah itu ia menyahut, "OOOHH! Yang ituuuu! Inget-inget! Cie-cie Kakak suka sama Bang Ardan, 'kan? Udah, nikah aja deh nikaaah! Lagian Bang Ardan keliatannya suka sama Kakak kok! Tapi itu dulu, sih." Kysha mencolek dagu Trishya.
Oke, perkataan Kysha cukup menohok Trishya di bagian 'tapi itu dulu, sih'.
"Heh, apaan! Nggak ada ya, nggak ada yang mau nikah. Udah deh, kalian balik ke kamar masing-masing aja!"
[][][]
"Kak Aan! Pulang euy! Udah hampir dua minggu Kakak nggak balik!" suara Arsilla, adik Ardan terdengar dari seberang sana.
"Iya-iya! Kakak usahain secepatnya deh, masih ada urusan nih. Kamu mau kakak cewek lagi gak?!" balas Ardan sambil menggerutu.
"Eh? Apa? Kakak cewek? Emangnya siapa? Kakak mau ni-"
Dan sambungan telepon pun di putuskan oleh Ardan.
Ya, benar, sudah hampir dua minggu Ardan berada di Bandung. Namun, ia belum bertemu Trishya lagi selain di Bandara waktu itu. Ardan masih menginap di hotel sampai sekarang ini, entah berapa biaya yang akan dibayarnya.
Cukup lama Ardan memandangi ponselnya, lebih tepatnya memandangi room chat-nya dengan Trishya. Akhirnya, Ardan mengetikkan sesuatu disana.
Ardan: Tris, bisa ketemu? Jam 12. Gue ke cafe lo, boleh 'kan? Ada hal penting yang harus gue omongin hari ini dan gue nggak bisa menunggu lebih lama lagi.
[Trishya]
I'm really sooorrrryyy! Maaf banget atas keterlambatan updatenya, you know lah, sibuk. Hehe. Mungkin sisa 2 atau 3 part lagi cerita ini bakal tamat.
Hope you like it! Vote and comments? :)
23/11/2016
Athalia Alamanda
KAMU SEDANG MEMBACA
Trishya
Teen Fiction[COMPLETE] Selama 15 tahun hidupnya, Trishya belum pernah memiliki sahabat laki-laki. Hingga akhirnya, Ardan Azhar, anak dari teman orang tuanya itu datang kepadanya dan menawarkan persahabatan. Namun, siapa sangka bahwa Ardan akhirnya akan jatuh ci...