[Trishya]
Setelah berminggu-minggu mengikuti kursus mobil, akhirnya Trishya bisa menyetir sendiri. Walaupun disela kesibukannya belajar, latihan modelling, dan les setiap malam.
Berkat keberhasilannya, Trishya berjanji akan mengajak Ardan jalan-jalan. Itu sendiri atas permintaan Ardan. Dan tentunya, Trishya juga baru mendapat izin dari Bundanya kalau ada yang menemaninya saat menyetir.
"Dan, gue udah selesai siap-siap, ini mau otw."
"Lah gue belum mandi, Tris. Lagian masih jam 7 pagi juga!"
"Yaudah, mandi buruan! Gue mau ngajak lo sarapan dulu! Cepet ya! Awas aja, kalau gue dateng lu masih bau iler!"
Trishya kemudian mematikan sambungan telfonnya secara sepihak.
[][][]
Sementara di tempat lain, Ardan kalang kabut berlari ke kamar mandi. Arfin mengernyit heran dengan tingkah adiknya. Begitu juga dengan Arsilla.
Saat sudah masuk ke kamar mandi, Ardan teringat sesuatu dan langsung keluar. Ia berlari-lari ke halaman belakang tempat Mamanya biasa menjemur.
"MAAAH KOK HANDUK AAN GAK ADAAAA?" teriaknya.
"Handuk udah pada Mama cuci, pinjem sama si Adek dulu deh, kayaknya dia ada."
Ardan langsung berlari lagi ke kamar Silla. "Dek, pinjem handuk, buruan!"
Silla yang tadinya sedang berbaring malas sambil membaca kumpulan cerpen-nya, dengan malas bangkit dari kasurnya dan mengambilkan handuk untuk Ardan.
"Nih, sisa yang gambar Barbie doang. Abisnya tadi Kak Arfin milih yang gambar Princess Aurora, cantik terus warnanya unyu gitu pink-pink gemesin katanya."
"Yayaya, apalah pokoknya itu, udah sini buruan!"
"Eh, tapi masih ada nih, Kak, gambar Rapunzel. Jadi mau yang Barbie atau Rapunzel?"
Ardan terlihat nampak berpikir dan menimbang-nimbang.
Demi Tuhan, Trishya sudah dijalan mau ke sini, Ardan!
"Oke, Kakak mau yang Barbie aja! Siniin, buruan!"
Silla melempar handuk dengan gambar Barbie and The Three Musketeer miliknya kepada Ardan.
Ardan kemudian kembali ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya dan Arfin.
[][][]
Trishya telah siap dengan pakaiannya ia segera turun kebawah. "Bun, Yah, jalan dulu ya!"
"Udah rapi aja, neng. Ternyata si Ardan membawa efek yang bagus ya, buat kamu Tris, kamu jadi jarang bangun siang. Hahaha," ledek Ayah lalu tertawa geli.
"Ish, Ayah mah gitu!"
"Sana gih jemputin Ardan. Baru kali ini Ayah liat ada cewek yang jemputin cowoknya," ledek Ayahnya, lagi.
Trishya mendengus sebal, malas menjawab ledekan Ayahnya yang tak ada hentinya apabila ia terus menjawab. "Udah ah! Mau capcus nih, Assalamu'alaikum!"
![](https://img.wattpad.com/cover/58047914-288-k987346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trishya
Teen Fiction[COMPLETE] Selama 15 tahun hidupnya, Trishya belum pernah memiliki sahabat laki-laki. Hingga akhirnya, Ardan Azhar, anak dari teman orang tuanya itu datang kepadanya dan menawarkan persahabatan. Namun, siapa sangka bahwa Ardan akhirnya akan jatuh ci...