23) Yang Selalu Ada

2.2K 168 17
                                    

[Trishya]

Ardan membawa motornya entah kemana. Sejak tadi, ia gelisah. Ia belum siap menerima kenyataan bahwa Yogi dan Trishya akan berdamai.

Merasa sudah lelah mengendarai motornya, akhirnya Ardan memutuskan untuk pulang. Ia melajukan motornya dengan cepat untuk pulang menuju rumah.

Sampai di rumah, Ardan langsung membanting badannya ke ranjang. Ia mendengar suara dari balkonnya. Ah, pasti lagi-lagi Arfin yang sedang menelpon pacarnya.

Ardan menutup wajahnya dengan bantal. Rasa kantuk mulai menyerangnya. Sedikit lagi, ia akan tertidur. Namun, terbangun lagi ketika mendengar ponselnya berbunyi.

Ada pesan masuk dari Trishya. Ardan melihat isi pesannya.

Trishya: dan, bisa ketemu gak? gue butuh temen curhat :(

Ardan Azhar: lo dmn?

Trishya: dirumah

Ardan Azhar: gue otw

Ardan yang tadinya sudah hendak tertidur, langsung bangun. Ia mengganti bajunya dengan baju santai.

"Bang, gue ke rumah Trishya dulu ya," ucap Ardan kepada Arfin yang baru selesai menelpon pacarnya.

"Oke. Kenapa lagi si Trishya? Butuh temen curhat, temen buat di peluk-peluk?"

"Gila, lo kalo ngomong pedes banget sih, Bang." Ardan kemudian pergi meninggalkan kamarnya.

"GUE BECANDA, DAN!" teriak Arfin lalu tertawa terbahak-bahak di dalam kamar.

[][][]

Trishya mendengar pintu rumahnya di ketuk oleh seseorang. Itu pasti Ardan, pikirnya. Ia buru-buru membuka pintunya.

"Hai."

Dan Trishya salah, itu bukan Ardan, tapi Yogi. Yogi berdiri di depan pintu rumahnya, tapi badannya tertutup sepenuhnya oleh boneka beruang yang sangat besar.

"Ngapain lo kesini?" tanya Trishya ketus. "Gue lagi gak nerima tamu."

"I'm sorry, Tris. Kalo lo lagi gak nerima tamu, seenggaknya lo mau terima boneka ini."

Yogi kemudian memindahkan boneka yang ia bawa ke tangan Trishya. Namun, Trishya tampak kesusahan membawanya. Akhirnya, Yogi berinisiatif untuk membantunya.

"By the way, thanks ya," ucap Trishya.

"Tunggu bentar, Tris." Yogi kembali ke mobilnya. Ia mengambil seikat bunga berwarna putih.

Gimana bisa gue mau lupain lo, Gi, kalo lo aja semanis ini, batin Trishya yang melihat Yogi dari teras rumahnya.

Yogi kembali ke teras rumah Trishya dengan seikat bunga di tangannya. "Forgive me?" ucapnya.

Trishya tersenyum, "Tapi lo harus janji mau jelasin semuanya."

"Okay, tapi maafin dulu ya? Hehe."

Trishya hanya mengangguk, lalu mempersilahkan Yogi masuk ke dalam rumahnya.

Trishya dan Yogi tidak menyadari, bahwa Ardan memandangi mereka sejak tadi dari jauh, diam-diam.

[][][]

Ardan memilih untuk pulang ke rumahnya. Lama-lama ia merasa muak dengan semuanya. Dengan Trishya, dengan Yogi. Ardan selalu kalah dengan Yogi. Padahal, Ardan yang selalu ada.

Setelah sampai di rumahnya, lagi-lagi ia membanting badannya ke ranjang. Arfin mengernyit heran melihatnya.

"Cepet banget?" tanya Arfin. "Kenapa lo? Dia balikan sama Yogi?"

Ardan terduduk, "Biasanya cowok kalo ngasih bunga sama boneka emangnya ngajak jadian atau balikan gitu ya, Bang?"

"Yaa, bisa jadi sih. Emangnya tadi pas lo kesana ada Yogi?"

Ardan mengangguk. "Si Yogi ngebawa bunga sama boneka gedeeeeee banget. Trus kan tadi Trishya masih agak gak enak gitu mukanya, eh pas dia liat Yogi bawa bunga langsung ketawa, ih sumpah deh gue gak ngerti, Bang."

"Bagus juga tuh ide Yogi, gue mau beli boneka sama bunga dulu ah, trus ke rumah pacar, tadi di ngambek sih."

Ardan melempar bantal ke wajah Arfin. "IH NYEBELIN BANGET SIH! Orang lagi nanya juga."

Arfin malah tertawa, "Gue becanda, Aan! Hahahaha!"

Ardan mencibir, lalu melanjutkan ceritanya dan Arfin mendengarkannya lalu memberinya sedikit saran.

[][][]

"Astaga gue lupa!" Trishya menepuk jidatnya. "Ardan tadi katanya mau kerumah!"

"Beneran?" tanya Yogi memastikan. "Kok sampai sekarang belum dateng?"

"Gak tau deh, gue telpon aja kali ya?"

"Udah, gak usah, kan udah ada gue," ucap Yogi. Akhirnya, Trishya menurut.

"Yaudah, lo bisa ngejelasin semuanya deh sekarang."

[Trishya]

Halo! Ini part 23nyaa. Semoga sukaaaa! Jangan lupa vote dan comments yaa!

Anyway, makasih yang sudah membaca cerita ini. 3k readers:")
Stay tune yap :b

17/5/2016

Athalia Alamanda



TrishyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang