[Trishya]
Trishya, Ardan, Kysha, dan Lysha telah sampai di rumah Ardan. Arfin sampai terkejut saat membukakan pintu rumah. "Beeh, rameee! Ayok, masuk sini, kita main-main bareng!"
Akhirnya Ardan, Arfin, dan Trishya berkumpul di ruang keluarga. Sedangkan Kysha, Lysha, dan Arsilla berkumpul di kamar Arsilla.
"Oke, jadi, mau main apa nih kita?" tanya Arfin.
Dengan antusias, Ardan menjawab, "Main PS ajaa!"
Lalu setelah itu ia mendapat toyoran dari tangan Arfin. "Yeuuu, si bego, emang Trishya bisa main PS?" tanya Arfin.
Trishya tersenyum kecil, "Bisa sih, gue dulu hobinya main The Sims, Barbie, Ratatouille, kalo yang lain gue nontonin aja deh, hehe."
"Wah, salah tempat mbak. Cari yang Barbie-barbiean silahkan naik ke atas dan cari pintu yang ada papan kayu tulisan 'Arsilla' ya, mbak," canda Arfin. Trishya tertawa dibuatnya. "Jadi gimana nih? Gue sama Ardan doang yang main?"
"Jangan dong! Kita cari yang bisa kita mainin bareng-bareng," protes Ardan.
"Mainin hati Abang Ardan aja boleh gak?" Arfin kemudian bergelayut manja di lengan Ardan.
Ardan begidik ngeri, "Jijik woy!" serunya sambil berusaha menyingkirkan Arfin. Kelakuan kakaknya yang satu itu emang bikin malu. "Main kartu uno aja! Yang gak punya kartunya nanti mukanya dicolek pake bedak dan yang lain boleh ngasih pertanyaan tapi harus jawab jujur!" usul Ardan bersemangat.
"Ah, gue tau nih modus lu," bisik Arfin tepat di telinga Ardan. Ardan langsung menyikutnya.
"Bantuin gue, bro," bujuknya sambil berbisik juga. Trishya hanya memandang mereka berdua dengan tatapan heran.
"Oke, oke, gue ambilin mainannya dulu di kamar," ucap Ardan kemudian berlalu meninggalkan Arfin dan Trishya berdua.
Arfin kemudian sedikit menggeser badannya mendekati Trishya. "Tris, lo tuh suka kagak sih sama Ardan?" tanyanya.
Trishya terdiam, karena jauh sebelum Arfin bertanya, didalam hatinya sudah terlalu sering muncul pertanyaan seperti itu.
Tenggorokannya seketika kering untuk menjawab. Akhirnya ia berdeham, lalu menarik napas. "Sebenernya gue juga gak tau, di satu sisi gue masih sayang sama Yogi, tapi di sisi lain gue juga gak suka liat Ardan sama orang lain."
"Lo masih pacaran, kan, sama Yogi?"
"Udah putus, dia main belakang," jawab Trishya sambil tersenyum masam. "Baru aja tadi, makanya gue minta Ardan buat ngebolehin gue kesini."
"Okay, mungkin gue gak bakal kepo lebih jauh lagi untuk saat ini, tapi lo perlu tau Tris, gue sebagai calon kakak ipar, siap mendengarkan curhatan hati calon adik iparnya kok."
"Hahaha, thanks loh, Kak. Nanti gue bakal cerita-cerita lagi deh sama lo! By the way, maksudnya calon adik ipar dan calon kakak ipar apaan deh, Kak?"
"Gue gatau juga, tapi gue selalu minta sama tuhan, kalo yang bakal nikah sama adik cowok gue satu-satunya itu, elo."
Trishya terdiam. Adik cowok satu-satunya? Ardan dong? Gue nikah sama Ardan gitu? batinnya bertanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trishya
Novela Juvenil[COMPLETE] Selama 15 tahun hidupnya, Trishya belum pernah memiliki sahabat laki-laki. Hingga akhirnya, Ardan Azhar, anak dari teman orang tuanya itu datang kepadanya dan menawarkan persahabatan. Namun, siapa sangka bahwa Ardan akhirnya akan jatuh ci...