Chapter 6 (Emotion)

1.1K 140 13
                                    

Hailee's POV

"Any siapa yang membawa ku kesini? Bukankah waktu itu aku sedang bermain permainan di Mall?" tanyaku memasang wajah yang penuh tanda tanya.

"Shawn yang membawamu ke sini dengan mobilnya," jawab Mahogany.

"Oh," jawabku acuh.

"Kenapa kau bersikap seperti itu?" Tanya Mahogany sambil memicingkan matanya ke arahku.

"Memangnya kenapa?" jawabku sambil menaikkan nada bicaraku.

"Kau bersikap seolah-olah dia hanya seorang petugas ambulan, apa kau tau betapa khawatirnya dia saat kau pingsan?

"Saat kau pingsan dia sendiri yang menggendongmu dengan susah payah, padahal banyak orang disana. Dia selalu menyuruhku untuk mencoba membangunkanmu. Saat ibuku memeriksamu Shawn terlihat sangat gelisah, dan saat ibuku selesai memeriksamu dia menanyakan keadaanmu seakan-akan kau ini keluarganya. dapat kulihat jelas betapa cemas dan khawatirnya dia terhadap dirimu," jelas Any panjang lebar.

Aku sedikit terkejut mendengar penjelasan Any barusan. Tapi aku tidak bisa percaya sebelum melihatnya sendiri. Seriously? Bahkan aku sedang tidak sadar saat itu, bagaimana aku bisa melihat kejadiannya.

"Baiklah aku akan berterima kasih padanya setelah aku keluar dari sini."

"Terserah kau saja Quinn," ucapnya sambil memutar bola matanya.

KLEK
Ku lihat ada seseorang membuka pintu kamarku dan menampakkan seorang wanita paruh baya yang tak asing untukku.

"Selamat siang Hailee, bagaimana keadaanmu?" katanya sambil tersenyum.

"Siang juga tante, keadaanku tidak terlalu buruk" jawabku membalas senyumnya.

"Tante kesini ingin memeriksamu karena Aaron menjemputku dan bilang bahwa kau baru saja sadar" Ucap tante Magy.

"Sepertinya luka dikepalamu semakin membaik, apa kau merasa pusing?" Tanyanya.

"Iya sedikit, tante sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?" Tanyaku.

"Kurang lebih dua hari. Benturan yang cukup keras membuat kepalamu mengalami pendarahan dan kehilangan banyak darah. Tapi syukurlah kepalamu hamya mengalami pendarahan dan tidak membuat fungsi otakmu terganggu," jelasnya.

Aku sedikit terkejut mendengar bahwa aku tak sadarkan diri selama dua hari. Itu waktu yang cukup lama.

"Jika kondisimu semakin membaik sepertinya kau bisa beraktifitas seperti biasa 2 hari lagi. Hailee kau tidak boleh terlalu lelah atau penyakit mu ini akan kambuh kembali," lanjutnya.

Akupun mengangguk tanda mengerti.

Aku memang punya penyakit. Jika aku kelelahan aku akan merasa sesak dan lemas, kemudian aku akan tak sadarkan diri untuk waktu yang cukup lama. Tubuhku seolah memaksaku untuk beristirahat dengan membuatku tak sadarkan diri. Biasanya aku tak sadarkan diri selama 1 hari tapi sekarang 2 hari.

"Baiklah Hailee pemeriksaanmu sudah selesai. Ayo beristirahat lagi, jangan lupa meminum obatmu dan jangan terlalu banyak bergerak. Tante pergi dulu, tante harus mengurus beberapa pasien di rumah sakit. Kau tidak usah menyuruh Aaron untuk mengantarku karena supir sudah menjemput Tante di depan, Tante juga sudah mengatakan pada Aaron."

"Terima kasih ya tante, maaf aku sudah merepotkanmu," ucapku sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa sayang," dia pun membalas senyumanku dan pergi meninggalkanku.

"Whatsup girl? Gimana hasil pemeriksaanya? Apa yang tante Mags katakan padamu?" sapa Jack mengejutkanku.

"Tante bilang jika keadaanku semakin membaik aku bisa beraktifitas seperti biasa dua hari lagi. Tante mags juga menyuruhku agar tidak lupa meminum obatku dan jangan terlalu banyak bergerak. Oh iya kau bilang mau membelikanku makanan, mana sini?"

The Same StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang