Chapter 21 (The Truth)

546 53 0
                                    

Avril Lavigne as Jordyn Mallory

Hailee's POV

Aku terbangun. Ku rasakan tubuhku masih terasa lemas. Ku coba untuk mengangkat tanganku tapi hanya bergeser beberapa senti meter saja.

Aku benar-benar tak berdaya. Ku perhatikan ke sekelilingku. Sepertinya aku berada di rumah sakit. Dapat ku lihat dari banyaknya kasur rumah sakit. Tapi aku lebih berfikir bahwa itu keranda mayat. Omegat. 

Jacob dan Aaron masih belum tersadar dan berada di kasur sebelahku. Aku memaksa untuk bangkit. Dengan sisa tenaga ku yang tersisa aku memaksakan tubuhku untuk bergerak sedikit demi sedikit.

Ku rasakan tubuhku memanas. Semakin aku mencoba untuk bergerak semakin besar pula panas yang ku rasakan. Aku lelah untuk bergerak perlahan. Akhirnya dengan sekali hentakkan aku berhasil bangkit dan duduk di kasur.

Tiba-tiba ada nyala api yang keluar dari tanganku. Ini yang kesekian kalinya semenjak kejadian yang pertama kali di sekolah waktu itu tanganku mengeluarkan api.

Kasur tempat ku terbaring terbakar di satu sisi. Aku panik. Aku mencoba untuk bangkit tapi tenagaku sudah habis setelah mencoba untuk duduk. Yang bisa ku lakukan hanya teriak.

Aku teriak sekencang mungkin meminta pertolongan. Aku teriak dengan sekuat tenaga tak perduli jika setelah ini aku lemas tak berdaya.

Pertolongan pun datang. Beberapa petudas datang menghampiriku dengan wajah panik. Mereka melihat kasurku dan merekapun semakin panik seakan ingin membakar diri disana /ga.

"Cepat ambil pemadam api!!" perintah salah satu petugas itu.

Dengan gontai mereka berlari mencari alat pemadamnya. Shawn datang dari belakang para petugas itu.

"ASTAGA LEY KAU TAK APA?!" Pekik Shawn.

"Bantu aku berdiri! Aku lemas!" pintaku.

"Ayo sini. Kalian ini bagaimana hah? mengapa kalian membiarkan dia tetap berada di kasurnya yang terbakar itu? Otak kalian ini kemana?" Omel Shawn.

Shawn menggendongku dari atas kasur. Dia mengangkatku dengan sangat hati-hati dan penuh perasaan. Duh kenapa tiba-tiba jadi baper begini sih.

Shawn terus mengendongku sepanjang koridor. Ruang itu terhubung dengan beberapa ruang lainnya. Ruang yang tak ku ketahui isinya.

"Kau ingin membawa ku kemana hah?" tanyaku.

"Ssssttt sudah kau diam saja!" balasnya. Sikap cool-nya membuatku merinding. 

"Bagaimana dengan Jacob dan Aaron? Mengapa kau membius kami? Ini akibatnya, kami semua lemas tak berdaya, bahkan aku tak bisa berdiri."

"Itu bukan karena obatnya. Obat bius itu hanya menurunkan kesadarnmu tapi tubuhmu yang lemas karena Thawne."

"Kau bohong! Kau mau bawa kemana aku?"

" ... "

"Jawab aku Johnson!"

" ... "

"AKU BILANG TURUNKAN AKU!!"

BRUK!

Tiba-tiba Shawn menjatuhkanku begitu saja dari gendongannya. Aku mendarat tepat di bokongku membuat nyeri yang hebat di daerah itu.

"Aww sakit idiot!" umpatku.

"Kau sendiri yang menyuruhku untuk menurunkanmu."

"Ish karena kau sudah melakukan hal ini padaku jadi terima ini fonias!"

Lalu aku menembaknya, tapi percuma, aku tak dapat mengeluarkan sedikitpun keahlianku.

"A-ada apa ini? Kenapa aku tak bisa menggunakan keahlianku?" Aku terus menghentak hentakkan tanganku mencoba untuk mendapatkan titik terang.

The Same StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang