The Same Star

Chapter 20 (Come Back Home)

Hailee's POV

Setelah beberapa menit perjalanan menggunakan mobil kami sampai di sebuah hutan yang cukup ku kenali.

"Kau bilang kita ke hutan belakang rumahku?" tanya Jacob.

"Kita memang berada di hutan belakang rumahmu. Mungkin memang asing bagi kalian tapi inilah bagian paling dalam dari hutan belakang rumah mu," balas Joanna.

"Kalian mungkin bertanya bagian mana dari hutan ini yang seperti ini. Biar ku beri tau, sebenarnya ini adalah bagian dimana portal ke Folks berada.

Kalian tidak mungkin menemukan bagian ini tanpa batu kaum Froura. Kaum penjaga di Folks dan batu ini di beri nama batu Katharos. Batu itu berfungsi untuk memasuki semua bagian dari Folks dan karena gerbang ini menuju Folks jadi batu ini juga bisa berfungsi untuk gerbang ini.

Kalian harus tau bagaimana perjuanganku untuk mendapatkan batu ini. Batu ini hanya terdapat 3 di seluruh planet dan semuanya hanya ada di Folks. Tepatnya di Deus Hills. Dengan penjagaan yang sangat tinggi aku dapat melewatinya dengan beberapa saudara kita yang lainnya.

Tapi kalian tidak perlu khawatir mereka aman, taka ada yang dapat menemukan mereka disana. Kalian mengerti kan? Sebaiknya kita terus bergerak."

Segitu besarkah pengorbanan keluargaku demi kami? Entah kenapa aku bisa sangat yakin dengan perkataannya. Semua yang diceritakannya membuatku benar-benar takjub. Ternyata aku masih memiliki keluarga yang sangat perduli pada kami walaupun kami tidak mengenal mereka.

"Bagaimana dengan Aaron? Memangnya dia dapat menemukan tempat ini?" tanya Jacob.

"Oh iya aku hampir lupa. Bawa ini dan carilah dia dari atas, tapi jangan samapai mereka mengetahuimu!"

Jacob mengangguk lalu mengambil batu Katharos. Dia melayang di udara dan naik ke atas langit.

"Sebenarnya kau mau membawa kami kemana?" tanyaku.

"Maaf aku belum membicarakan sebelumnya padamu. Aku ingin membawa kita kembali ke Folks. Aku membawamu ke sana agar kalian mendapat penjagaan lebih dari seluruh keluarga."

"Benarkah? Kau ingin membawa kami kembali ke Folks? Sejak dulu kami menginginkan ini. Jacob dan Aaron pasti senang mendengarnya."

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Jacob kembali dan Aaron menyusul. Joanna menjelaskan pada mereka kemana kita akan pergi dan mereka terlihat senang dan bersemangat.

Joanna menunjukkan jalannya pada kami, saat dirasa sudah pada tempat yang tepat, Joanna meletakkan batu katharos di antara beberapa batu yang lebih besar.

Tak lama kemudian aku melihat secercah cahaya kecil muncul di hadapan kami. Perlahan cahaya itu semakin membesar dan meluas. Di tengah cahay tersebut terlihat seperti lubang hitam yang gelap.

"Ayo masuk! Kalian tidak usah takut, jika di bumi siang maka di folks malam jadi ujung gerbang ini akan gelap karena gerbang di folks juga berada di tengah hutan." kata Joanna.

Aku melangkah terlebih dahulu. Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam gerbang yang gelap dan menakutkan itu. Sedetik kemudian aku sudah ada di sebuah hutan yang sangat gelap. Kemudian Jacob dan Aaron muncul setelahku. Terakhir munculah Joanna dengan batu Katharos.

"Sepertinya hari sudah larut di sini. Lee kau bisa membuat cahaya kan dengan taganmu?" tanya Joanna.

Aku mengangguk dan menghempaskan tanganku. Keluarlah cahaya yang cukup terang dari telapak tanganku. Sekarang kami menggunakan tanganku sebagai senter penerang jalan.

"Oke sekarang kita kemana?" tanyaku.

"Ikuti aku!"

Kemudian kami berjalan mengikuti Joanna. Hutan ini begitu gelap dan mengerikan. Tak ada yang membuka suara selama perjalanan. Jacob dan Aaron bersiaga di belakang untuk menghindari adanya kemungkinan buruk.