Author's POV
"AARON KAU SUDAH SADAR?!" pekik Hailee.
"Dimana aku Ley? Apa ini?" tanya Aaron. Dia terlihat panik dan kebingungan. Suaranya teredam karena tabungnya. Dia mencopot masker oksigennya dan mengetuk-ngetuk kaca tabung.
Dia terus mengutuk. "Ronnie tenanglah! Kau akan baik-baik saja. Dengar, sekarang ku minta kau untuk tenang, aku akan mencari seseorang untuk mengeluarkanmu dari situ," kata Hailee.
Aaron terlihat berusaha untuk tenang meskipun matanya masih memperlihatkan kepanikan. Dia mengangguk ke arah Hailee. Hailee pun pergi meninggalkannya untuk mencari perawat dan mengatakan bahwa adiknya sudah sadar. Hailee berjalan dengan sangat hati-hati, walau terlihat dipaksakan, mengingat lukanya yang baru saja ia dapatkan. Dengan semangat perjuangan Hailee berjalan tertatih-tatih demi menemukan perawat untuk kedua adiknya.
Tabung bening itu membuat Aaron dapat melihat kesekelilingnya. Di dalam tabung itu dia merasa sesak. Kemudian dia memasang kembali masker oksigennya. Dia terus memandang ke sekeliling, sampai matanya menangkap sosok Jacob yang sedang mengerjap di dalam tabung yang sama sepertinya.
Aaron membelalak. Dia tidak menyangka bahawa Jacob juga berada dalam tabung. Aaron mengetuk-ngetuk kaca tabungnya, berusaha memanggil Jacob. Tapi percuma. Mereka berdua sama-sama berada di dalam tabung. Sulit bagi mereka berdua untuk mendengar.
Beberapa menit berselang Hailee kembali dengan 2 orang perawat. "Tolonglah mereka. Bisakah kalian mengeluarkan mereka dari dalam tabung ini?" tanya Hailee.
Salah satu perawat yang tadi di tanya Hailee hanya menggeleng. Kemudian dia menggerakan tangannya, mencoba untuk berkomunikasi dengan Hailee. Dia berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
"Apa maksudmu? A-aku tak mengerti," tanya Hailee
"Percuma saja kau berbicara padanya yang mulia. Dia itu bisu, dia hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat," terang perawat yang lainnya.
"Benarkah? Oh maafkan aku, aku tidak tau." Hailee menyentuh pundak perawat tersebut. Kemudian perawat itu mengacungkan kedua jempolnya ke arah Hailee. Hailee pun tersenyum.
Kedua perawat itupun memeriksa keadaan Jacob dan Aaron. Sedangkan Hailee, hanya memperhatikannya.
Perawat itu berkata bahwa Jacob dan Aaron masih harus istirahat karena kondisi mereka yang belum pulih benar, juga karena baru saja sadar. Kemudian kedua perawat itu pamit pergi pada Hailee. Hailee pun mendekat ke adik-adiknya, mengambil bangku dan duduk di antara mereka berdua.
"Perawat itu sudah menjelaskan kan apa yang terjadi pada kalian?" tanya Hailee.
Jacob dan Aaron mengangguk. Mereka berdua masih berada di tabung karena tabung itu bisa dibuka tutup layaknya kaca mobil.
Kedua kakak beradik itu menatap Hailee bingung. Wajah Hailee tertekuk bagai catatan utang yang lama tak dibayar dan disimpan di saku celana. Lecek!
Mereka berdua saling menatap. Jacob mengangkat alisnya lalu menunjuk Hailee dengan bola matanya ke arah Aaron. Aaron hanya mengedikkan bahu. Aaron, adik Hailee yang paling perhatian dengan Hailee menjadi sangat bingung. Bagaimana tidak, dia terbangun di sebuah tabung bodoh yang berada di ruangan lembab lalu melihat wajah Hailee yang lecek itu.
"Kau kenapa Haiz?" tanya Aaron memeberanikan diri.
"...." Hailee hanya terdiam dan memandang kebawah.
Sekali lagi Aaron bertanya tapi Hailee melakukan hal yang sama. Jacobpun menepuk bahu Hailee yang sukses membuatnya terlonjak kaget. "Iya ada apa? Ada apa?" tanya Hailee.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Same Star
FanfictionAku Adalah seorang wanita Yang tinggal bersama kedua adikku di bumi. Di bumi? Iya dibumi, karena tempat tinggalku yang sebenarnya adalah folks yaitu sebuah planet yang sama persis dengan bumi dan belum ada manusia dari bumi yang mengetahui keberadaa...