Chapter 7 (Music)

983 130 6
                                    

Hailee's POV

Huh bosannya! Setelah Any meninggalkanku, aku menjadi diserang rasa bosan. Mereka ini walaupun aku sedang tak berdaya tetap saja meninggalkanku. Akupun memilih melanjutkan menulis laguku yang akhir-akhir ini terhalang karena kesibukanku di sekolah.

Sambil memegang pulpen dan buku, aku mulai menulis lirik lagu yang ada di kepalaku.

'When I get chills at night
I feel it deep inside without you
Know how to satisfy
Keeping that tempo right without you'

Tok! Tok!

Tiba-tiba ada suara ketukan pintu kamarku. Siapa sih yang mengetuk? kenapa dia tidak langsung masuk saja. Apa dia tidak tau aku sedang sakit?

Tapi tunggu, bukankah Any, Jacob dan Aaron baru saja pergi? Mereka bilang ada urusan yang harus diselesaikan. Jadi, mana mungkin mereka bisa kembali secepat itu. Atau sebenarnya itu ...

"OH YAAMPUN TUAN HANTU PERGILAH, JANGAN GANGGU AKU!!" aku langsung berteriak.

Aku sangat takut dengan hantu. Jacob dan Aaron lah yang membuatku amat sangat takut pada hantu. Aku tidak terlalu yakin kalau mereka itu ada, tapi berkat Jacob dan Aaron yang selalu menjejaliku dengan film horor dan aksi mereka aku seolah percaya akan adanya mereka.

"KUMOHON JANGAN GANGGU AKU, DAGINGKU SANGAT TIDAK ENAK. AKU TAU KAU BUKAN MONSTER TAPI JIKA KAU INGIN MAKAN DAGING, JANGAN MAKAN DAGINGKU. MAKAN SAJA DAGING YANG ADA DI KULKAS TAPI JIKA TIDAK ADA KAU BELI SAJA SENDIRI DI PASAR!!" pekikku.

Tak terasa keringat dingin mulai bercucuran dan tanpa kusadari aku meneteskan air mata. Aku benar-benar takut dengan hantu. Jacob dan Aaron selalu mengerjaiku hingga aku menjadi seperti ini.

Pernah saat malam Halloween mereka meninggalkanku sendiri dirumah. Setelah pamit padaku, mereka menjalankan aksinya. Pertama-tama, mereka memadamkan listrik di rumahku hingga rumahku menjadi sangat gelap. Kemudian mereka mulai membuat siluet dan bayangan yang cukup menyeramkan. Dan terakhir mereka akan membuat suara aneh dengan disertai suara jeritan-jeritan menakutkan, entah darimana mereka bisa mendapatkan suara-suara itu.

Saat aku sudah merasa sangat ketakutan dan menangis di pojokan, mereka akan menyalakan listrik dan menertawaiku tanpa henti.

Tok! Tok! Tok!

"Hailee ... bisakah kau bukakan pintu ini untukku? Aku tidak dapat membukanya," oh tidak! sekarang hantu itu tau namaku.

Untung saja pintu itu macet. Tapi darimana dia bisa masuk ke dalam? bukankah semua pintu sudah dikunci? Oh bodohnya kau Hailee, jelas saja hantu itukan bisa menembus dinding. Tapi kenapa pintu itu tidak langsung masuk ke kamarku? atau dia sengaja. Oh tuhan apakah aku akan mati sore ini?

"TIDAK! JANGAN BUKA PINTUNYA KUMOHON. APA KAU PENGHUNI RUMAH INI? MAAFKAN AKU, YANG MEMBUAT RUMAH INI HANCUR JACOB DAN AARON BUKAN AKU JADI GANGGULAH MEREKA JANGAN GANGGU AKU!!" aku teriak sekencang-kencangnya.

KLEK

Oh tuhan hantu itu berhasil membuka pintu kamarku. Akupun segera menutupi seluruh badan ku dengan selimut dan memejamkan mata, berharap bahwa hantu itu akan segera pergi.

"AAKKKHHHH!!" pekikku.

"Hey kau tidak apa? Ini aku Shawn. Kenapa kau terus saja berteriak dan menyebut-nyebut hantu? Apa kau baru saja melihat hantu? Mana sini biar ku usir dia"

Perlahan aku mulai membuka sebagian selimut yang menutupi wajahku dan melihat sesosok hantu yang sangat mirip dengan Shawn. Kemudian aku menutup kembali wajahku dengan selimut.

"Kumohon tuan hantu yang mirip Shawn pergilah, jangan ganggu aku. Usiaku masih sangat muda untuk mati. Aku tak mau meninggalkan dunia yang kelam ini. Tinggalkan aku sendiri, kumohon!" ucapku lirih.

The Same StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang