Chapter 35 (End)

575 55 7
                                    

Hailee's POV

Sudah seminggu setelah kejadian memilukan itu terjadi. Semua orang berkabung atas kematian keluarga mereka, kerabat, sahabat, dan semua orang yang telah ikut berjuang. Termasuk Ibuku.

Seminggu setelah kematiannya, barulah ia dapat dikuburkan. Hari ini tepatnya. Semua orang ingin mendoakan Ibuku sebelum ia dikuburkan. Semuanya yang sangat menyayangi Ibuku bersedih dan berdoa, mengharap yang tebaik untuknya di alam lain.

Aku, Jacob, dan Aaron tak dapat menolak saat Odyn berkata kami memerlukan waktu untuk menguburkan Ibu kami. Semua orang mencintainya, apalagi dia adalah wanita paling berpengaruh selama menjadi seorang Ratu. Semuanya masih ingin mendoakannya sebelum ia dikuburkan dan itu berarti, aku harus memberi waktu kepada orang-orang yang berada jauh dari sini, bahkan luar planet sekalipun untuk datang dan memberikan doa sebelum menuju peristirahatan terakhirnya.

Oliver, dia sudah sehat. Tak butuh waktu lama baginya untuk sembuh. Kini telinganya sudah berfungsi seperti sedia kala dan setelah dia sembuh dia bertekad untuk melindungi ku, layaknya pengawal pribadiku. Sungguh dia pria yang sangat baik.

Odyn, mendapatkan jabatan yang luar biasa. Dia telah ku angkat menjadi seorang Dutchess yang akan memimpin pasukan di kerajaan Folks dan membuat hubungan yang erat dengan kerajaan yang lain.

Jacob dan Aaron, mereka memilih jalan mereka sendiri. Mereka memohon padaku agar Nash mau menerima mereka sebagai pasukan kerajaan, walau pangkatnya lebih tinggi. Mereka berada satu tingkat lebih rendah di bawah Nash. Jacob sebagai letnan djenderal dan Aaron menjadi Djenderal mayor. Tapi, sebelumnya mereka harus menghadapi ujian dan latihan yang sangat berat. Jauh lebih berat dari pasukan yang baru bergabung seperti mereka. Itu semua sepadan dengan pangkat yang mereka terima.

Uncle Ben kini sudah mendapat posisinya kembali, menjadi penasihat kerajaan. Aku percaya dalam usianya yang sudah tak muda lagi, dia masih dapat mengerjakan tugas dengan baik.

Sedangkan aku sendiri kini sudah menjadi Ratu yang mungkin cukup baik. Tak pernah ada yang mengajariku bagaimana menjadi seorang Ratu, sehingga aku harus belajar sendiri semuanya tentang bagaimana-menjadi-Ratu-yang-baik dengan bertanya dengan orang-orang yang pernah bekerja di kerajaan.

Semua orang kini tampak lebih bahagia setelah Cam di penjarakan. Bahkan semua rakyatku sepakat untuk membuat monumenku di depan kerajaan. Aku berfikir mungkin sedikit berlebihan, tapi kufikir tak ada salahnya wajah cantikku ini dilihat semua orang dan aku akan mendengar mereka berkata "Wah Ratu kita cantik ya, seperti bidadari yang baru saja turun dari surga!" lalu aku akan mesem-mesem sendiri.

Cam yang jahat dan lemah itu sudah ku kirim ke tempat yang seharusnya. Dia ku kirim ke penjara yang baru saja aku dan tim ku buat. Phantom zone prison, penjara yang berada di zona nol dan tak ada apapun di sana. Ku buat sebuah penjara luar angkasa yang canggih dan tak ada siapapun yang dapat keluar, kecuali jika mereka sudah keluar dari zona phantom.

Siapapun yang ada di dalamnya tak dapat melihat keluar dan tak akan tau apa-apa mengenai dunia yang berada di luar penjara. Seakan mereka buta pengetahuan. Di sana juga sudah ku pasang penyerap energi berkekuatan super.

Oh iya aku lupa seseorang. Shawn!

Ya, mungkin kalian bertanya-tanya mengenai kabar Shawn. Selama beberapa hari aku terus menangisi kondisi Shawn yang bagai bangkai teronggok di atas sebuah kasur dengan kabel-kabel bodoh yang mengelilingi tubuhnya. Serta suara 'Nit-nit' dari alat pendeteksi detak jantung.

Tanpa di sangka, setelah tiga hari Shawn tersadar dan terbangun dari komanya. Seperti Oliver, Shawn tak butuh waktu lama untuk dapat berdiri. Kini dia sudah berada di sampingku sambil memberikan senyum manis dan lebar tebaiknya padaku. Apakah lelaki sekuat itu?

The Same StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang