Author's POV
"K-kau jadian dengan Nash?" pekik Hailee.
"Isshh kau ini berisik sekali sih!" tanya Any.
Hailee terlihat tidak percaya setelah mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Bisa-bisanya kau saat aku sedang galau begini, kau malah memberi tauku kalau kau jadian dengan Nash!"
"Biarkan saja! Yang galau kan engkau bukan aku!"
"Menyebalkan sekali kau ini! Sebentar, bukannya waktu itu kau bilang mau mendekati Shawn, tapi kenapa kau malah jadian sama Nash? Sebenarnya maumu apa?"
"Aku juga tidak tau, hatiku yang memilihnya. Waktu itu kau tau kan, aku melakukan itu agar popularitasku makin naik, tapi tenang aku tidak akan mengambil priamu Lee," ucap Mahogany sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Priaku? Apa maksudmu?"
"Ayolah Hailee kau tidak bisa membohongi perasaanmu lebih lama lagi. Aku tau kau suka sama Shawn, aku berteman denganmu sudah sangat lama hingga aku tau kalau kau jatuh cinta dengannya. Benarkan?"
"Berhentilah menggodaku Any! Kau itu baru kenal Nash, kenapa kau mau menerimanya semudah itu?"
"Lee dengar! Mereka itu pria baik, mereka tidqk akan melakukan apapun pada kita oke? Kau ingatkan waktu dia di hajar oleh Jack? Walaupun keadaannya dibuat mengenaskan oleh Jack, tapi dia tidak marah. Jadi aku yakin kalau mereka itu pria yang baik."
"Iya aku tau, tapi kau juga harus waspada padanya. Kita itu baru mengenalnya dan kita juga belum tau sifat mereka secara keseluruhan," ucapku.
"Iya aku akan selalu ingat perkataanmu my lily!"
"Aku lapar, menangis membuat tenagaku berkurang. Ayo kita ke rumah makan padang," ajakku.
"Kenapa kau tidak makan dengan adikmu? Kulihat mereka sedang memasak sesuatu tadi," ucap Any.
Aku mendecak pelan, "Kau tidak bisa menciumnya? Mereka itu tidak bisa masak. Aku yakin pasti mereka sedang memasak tekur gosong sekarang."
Aku dan Any turun ke bawah melihat keadaan dan pergi ke restaurant. Aku dapat mencium bau gosong yang menyeruak begitu melewati dapur.
"Kak kau mau kemana? Makanlah dulu, aku sudah menggoreng telur untukmu," kata Aaron sambil mengangkat penggorengan yang berisi telur gosong.
"Tidak, kau makan saja telur itu sendiri. Mencium bau ya saja sudah membuatku tak berselera makan."
Hanya perlu berjalan kaki kami dapat sampai ke restaurant dekat rumahku. Seperti biasa, aku memesan makanan yang cukup banyak. Aku sangat lapar jadi aku tidak dapat menahan perutku.
❌❌❌
Seminggu sudah aku menjauhi Shawn. Dia terus berusaha mendekatiku, tapi sekuat apapun dia mencoba aku tetap tak mau bicara padanya.
Aku masih memikirkan ucapan Any yang bilang bahwa aku harus memberi nya kesempatan. Tapi aku tetap tak bisa, aku tidak bisa mempercayai seseorang yang baru saja ku kenal, apalagia dia seorang pria.
Aku sedang duduk di bawah pohon sambil mendengarkan musik yang mengalun cukup keras di telingaku. Entah mengapa aku merasa ada yang mengawasiku dari tadi dan ku lihat ada seorang pria yang sedang memandangku dari kejauhan.
Aku mengerutkan dahi dan memicingkan mataku agar aku dapat melihat pria itu dengan jelas. Karena aku merasa pernah melihatnya, aku memutuskan untuk menghampirinya dan bertanya kenapa dia terus memandangku.
"Hey kenapa kau memandangku seperti itu?"
"Tidak, aku tidak memandangmu. Aku hanya melihat pohon di sana," jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Same Star
FanfictionAku Adalah seorang wanita Yang tinggal bersama kedua adikku di bumi. Di bumi? Iya dibumi, karena tempat tinggalku yang sebenarnya adalah folks yaitu sebuah planet yang sama persis dengan bumi dan belum ada manusia dari bumi yang mengetahui keberadaa...