Robert De Niro as Bennedict Cordon
Hailee's POV
"Sepertinya waktunya sudah dekat," gumam Shawn.
"Sudah dekat? Apanya?" tanyaku.
"Mmm ..., nganu. Bukan apa-apa. Sebaiknya kita membereskan apimu ini."
"Caranya?"
"Ok, aku belum pernah melakukan ini sebelumnya tapi aku minta kau untuk tenang. Ambil nafas dalam lalu buang perlahan!"
Aku mengangguk, lalu melakukan yang Shawn perintah. Aku sudah mulai tenang. Dan benar, api ditanganku ini mengecil.
Aku mengangkat tanganku dan melihat kobaran api biru yang menyelimutinya. Ini benar-benar luar biasa. Shawn dan yang lainnya juga terlihat takjub.
"Sepertinya aku bisa mengontrol api ini," kataku.
Mungkin jika aku merasa lebih tenang dan terkontrol, apiku ini akan padam. Ku tutup telapak tanganku dan walaaa apinya menghilang. Aku berhasil mengendalikan api itu.
"Wow, kau hebat Ley. Untuk pemula dan orang yang baru saja shock, kau sangat mahir. Dan sepertinya kau mendapat kekuatan baru."
"Bisakah itu?" tanyaku. Memangnya bisa, seseorang yang sudah memiliki kekuatan yang sudah di takdirkan sedari kecil bertambah? Kalau seperti itu, berarti akan banyak orang yang semakin kuat dan makin banyak pula orang yang memiliki kemampuan di bawah mereka akan tertindas.
"Lebih baik kita membicarakannya di tempat lain," bisik Shawn. Aku mengernyit bingung.
Kemudian Shawn mengajakku ke sebuah ruangan tertutup. Sepertinya itu ruangan khusus untuk para pemimpin kelompok. Karena terdapat foto Shawn dengan setelan rapih dan foto Odyn disampingnya dengan setelan yang tak kalah rapihnya.
"Kenapa kita harus berbicara disini? Aku kurang nyaman kalau seruangan hanya berdua dengan seorang pria yang bukan keluargaku."
"Tapi aku ini kekasihmu."
"Oh kau masih ingat dengan status itu, ku kira kau sudah lupa." Aku melihat ke segala arah.
Cup!
Shawn mengecup tepat di bibirku. "Aku tidak akan mungkin dan tak akan bisa melupakannya," kata Shawn lalu tersenyum.
Aisshh... ini orang bisa aja bikin hayati blushing. Aku tak percaya, dia baru saja mengambil First kiss ku tanpa ijin. Dia telah mengambil ciuman pertamaku? Ohmyf***inggod, tapi aku menyukainya. Hehehe ..., Aku memukul kecil dadanya, "kau ini gombal saja sih!"
"Aku tidak gombal Haiz, aku mengatakan berdasarkan apa yang ku rasakan." Sumpah demi apapun, dia makin ganteng.
Aku menahan senyum dan tertunduk. Aku tak berani menatapnya. Aku malu kalau aku ketauan sedang blushing.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Same Star
FanficAku Adalah seorang wanita Yang tinggal bersama kedua adikku di bumi. Di bumi? Iya dibumi, karena tempat tinggalku yang sebenarnya adalah folks yaitu sebuah planet yang sama persis dengan bumi dan belum ada manusia dari bumi yang mengetahui keberadaa...