Chapter 15 (Meet 1 Direction)

534 55 0
                                    

Hailee's POV

Aku mulai mengerjapkan mata dan melihat sekitar. Aku masih sangat merasa mengantuk dan tidak ingin beranjak dari pulau kapukku. Lalu aku menggeliat dan menarik selimut untuk kembali tidur. Tapi ada sesuatu yang janggal dengan yang ku lakukan.

Aku melihat sekitar dan memastikan kalau tidak ada yang terlewat. Aku melihat semua benda berada pada tempatnya dan tidak ada sesuatu yang aneh. Aku memperhatikannya dengan sangat teliti dan rinci. Tapi saat aku mulai melihat jam aku terlonjak kaget.

"Oh tidak aku terlambat sekolah!"

Jam beaker yang berada di atas nakas menunjukkan pukul 7.30 dan itu artinya aku sudah terlambat 30 menit.

'Mengapa tidak ada yang membangunkanku?' batinku.

Aku langsung mengambil langkah seribu menuju kamar mandi. Aku bukan tipikal wanita yang suka menghabiskan waktu berjam-jam di kamar mandi jadi aku hanya menghabiskan waktu kira-kira 5 menit. Memang tidak terlalu bersih tapi itu cukup untuk membuat tubuhku tidak sebau kambing.

Aku mengenakan baju yang dapat langsung aku pakai dan sepatu sneakers kesayanganku, juga dengan tasku. Lalu pergi ke luar kamar.

Saat aku menuruni tangga aku hampir terjatuh. Sambil berlari terpincang-pincang aku merutuki nasibku dan berteriak.

"JACOOOBB!! AAROON!! BANGUN KITA SUDAH TERLAMBAT!!"

Disaat seperti ini perutku tidak bisa di ajak kompromi. Ku rasakan perutku keroncongan, meminta untuk segera di isi. Langsung saja aku pergi ke dapur dan mengecek kulkas. Ku buka pintunya dan kulihat hanya ada roti tawar dan beberapa selai. Tanpa pikir panjang, aku langsung mengambilnya dan membawanya ke meja makan. 

Aku oleskan selai cokelat di rotiku dan menumpuk roti lain di atasnya. Aku lahap roti itu dengan terburu-buru, tak perduli jika selai cokelat sudah melumuri sekitar mulutku.

Jacob dan Aaron menghampiriku dengan wajah yang masih mengantuk dengan  penampilan khas orang baru bangun tidur dan berjalan sambil mengucek mata mereka. Mereka menatapku dengan pandangan kesal.

"Ada apa kau berteriak sepagi ini?!" tanya Aaron.

"Kita sudah terlambat bodoh! Kenapa kalian santai sekali. Cepat ganti baju, tidak usah mandi. Kita sudah sangat terlambat!" jawabku kesal.

"Terlambat kemana he?" tanya Jacob.

"Ke sekolah lah! Memangnya kemana lagi?! Utan?"

"Ke sekolah? Apa otak mu itu sudah terbentur dinding?" balas Jacob.

"Memangnya kenapa hah?! Sudah jangan banyak tanya, cepat ganti baju. Kau mau ku tinggal?"

"Hey kau menggunakan mobilku ingat? Lagipula ini liburan musim panas Lee. Sadarlah! Sekarang ini kita sedang dalam liburan panjang dan tidak ke sekolah! Kau dengar hah?!" ucap Aaron lalu menggeleng pelan sambil memutar kedua bola matanya.

"B-benarkah?" aku terdiam sejenak. Antara berfikir dan nahan boker, "Oh hiyak, maaf aku lupa hehe. Yasudah sana lanjutkan tidur nyenyak kalian," ucapku terbata.

"Ah kau ini mengganggu tidurku saja!" gerutu Aaron.

Mereka pergi ke kamar mereka masing-masing dan melanjutkan tidur indah mereka. Aku? karena aku sudah terlanjur bangun dan sarapan jadi aku memilih untuk membersihkan rumah yang entah sejak kapan tak aku bersihkan.

Debu-debu yang berada di rumah ini sudah cukup tebal dan membuat udara di rumah ini menjadi kotor. Ku kenakan celemek, penutup hidung dan penutup kepala tidak lupa dengan kemoceng dan lap basah. Aku benar-benar terlihat seperti upik abu yang ingin membersihkan rumah. 

The Same StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang