BUK...
"Berhenti!"
Emillio mengangkat tangannya dari sebentuk wajah yang baru saja dibuatnya memar biru. Meski kakinya tidak mampu tahan untuk menendang perut sosok itu hingga terdengar ringisan lagi.
"Aku bilang berhenti!"
Emillio berbalik sebelum menatap remeh pada sosok yang baru dijatuhkannya ke atas aspal. "Bilang sama pacar lo, jangan gangguin teman gue lagi atau dia habis ditangan gue."
"Kamu bukan Tuhan buat nentuin nasib orang. Apa bedanya kamu sama dia, kalo cara kalian nyelesain masalah juga dengan kekerasan?"
Emillio tersenyum miring. "Gue, nggak mukul cewek. Jadi gue saranin tutup mulut lo dan bawa 'sialan' ini pergi dari sini. Gue nggak sudi liatin muka kalian berdua."
Cewek yang berteriak-teriak dari tadi agar perkelahian itu berakhir terdiam sejenak. "Aku juga tidak ingin bertemu dengan orang kaya barbar seperti kamu lagi. Kalian hanya punya kekuasaan dan tidak tahu memperlakukan orang dibawah kalian. Ayo, kak aku bantu." putusnya lalu mengulurkan tangan ke arah orang yang baru dipukul itu.
Emillio tersentak. Cewek ini, berani-beraninya hadir ditengah-tengah dan sekarang mulut kecilnya bebas mengatainya. Emillio masih diam dengan tatapan membunuh yang mengekor tiap pergerakan cewek itu selagi membantu 'sialan' yang baru dihajarnya berjalan menuju ke arah seberang.
Cewek itu sempat membalas menatap Emillio sekali lagi sebelum bergerak masuk ke dalam bus bersama sosok yang ditolongnya.
"Sok malaikat" decih Emillio sambil menyalakan mesin motornya.
•••
'Ingat hanya pecundang yang mukulin cewek'
'Tapi lo mukulin gue, masak gue nggak bisa bales?'
'Sekarang gue tanya, lo salah apa bener?'
'Iya gue salah.'
'Jadi?'
'Yang salah harus dapat hukuman. Tapi kalo misal lo salah, artinya gue harus mukul lo kan?'
'Kalo gue salah, lo cukup tegur gue. Bukan mukul, Milo. Ingat lo cowok. Cowok sejati ga bakalan mukulin cewek. Lo liat tuh Mami ama Papi. Kalo Papi salah ama Mami, Mami omelin Papi kan. Tapi kalo Mami salah, Papi nggak pernah mukul Mami kan?'
'Terus kenapa lo mukul gue?'
'Lo ingatin gue ama Nicky jadi tangan gue gatal aja, hahaha gue minta maaf.'
'Gue juga minta maaf, Ver.'...............
Hanya iseng guys, dont be serious
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Attack [END]
Teen FictionNichole Tienna - Dalam keluarga dikenal sebagai troublemaker, (sebagian mewarisi sifat ibunya dimasa lalu). Di atas jalanan, dikenal sebagai juara bertahan. Di mata teman-teman, tak lebih dari anak rumahan yang suka mencari perhatian. Cewek seperti...