Veronica Felicia Tienna

1.6K 70 2
                                    

VERONICA FELICIA TIENNA

Antrean semakin memanjang saat beberapa orang tampak bergegas masuk melalui pintu masuk sebuah restoran cepat saji. Disalah satu barisan antrian itu berdiri seorang cewek berambut panjang yang tampak mempesona dengan blouse bermotif floral dipadukan dengan mini skirt putih dan sepasang open toe berwarna cream.

Bahasa tubuhnya sejak berada dalam kolom antrian itu berubah tidak nyaman ketika beberapa terdengar bisik-bisikan dari beberapa cowok dibelakangnya. Dia melirik Casio hitam yang melingkari pergelangan kirinya dan berusaha mengabaikan hal itu. Tersisa seorang lagi maka dia akan segera berhadapan dengan tepi konter pemesanan.

Kalau bukan karena permintaan konyol adiknya, cewek itu takkan sudi menginjak restoran cepat saji. Selain karena makanan ditempat itu yang dinilainya tidak hygiene dan juga mengandung berbagai kalori yang tak baik bagi kesehatan, makan ditempat itu selalu dipandangnya sebelah mata. Dia lebih memilih duduk berlama-lama di coffee shop atau restoran mewah di mall sekalipun dibanding berada disana. Tidak cocok dengan seleranya, dari sisi manapun.

"Suit suit suit. . ." Berawal dari bisikan kini bertambah menjadi siulan iseng ketika cewek itu sementara menyebut pesanannya. Bahkan sang kasir ikut melirik ke arah cewek itu. Ditatap demikian membuat cewek itu mendadak menambahkan pesanannya. Sebuah strawberry float dan kasir itu tak terkejut dengan pesanan itu. Dia hanya tersenyum penuh arti menerima pesanan itu. Beberapa detik kemudian cewek itu berbalik dan memantap para lelaki dibelakangnya dengan sekali tatapan, tepat dimata mereka.

Splashh

Keempat cowok yang berhadapan dengan cewek itu terkesiap saat cairan dingin berwarna merah muda mengenai wajah masing-masing. Tak ada yang menduga cewek itu akan menyiram para cowok itu disaat bersamaan. Tepat pula diwajah keempatnya tanpa meleset.

Salah satu dari cowok itu menggeram marah dan mengelap wajahnya dengan kasar. Dia tampak emosi dan ingin mendekati cewek itu. Namun sebelum dia berhasil menyentuh cewek itu, wajahnya sudah dihantam dengan botol plastic sisa float tadi. Cowok-cowok lain yang menyaksikan kejadian itu ingin serempak keluar dari barisan mereka dan menghadang cewek itu namun mereka tak berhasil melakukan apapun karena petugas keamanan restoran sudah ada disana.

Sisanya cewek itu hanya melenggang santai sambil menenteng bungkusan berlogo kakek tua dengan dibarengi tatapan takjub sejumlah orang di tempat itu.

VERONICA

"Lu emang gila yah, kalo salah satu dari mereka ngenalin lu gimana?" Nessa menggeleng horror ketika aku selesai menceritakan kronologis tadi. Tangannya sempat meremas erat mug sebelum menaruhnya diatas coffee table.

"Tahu nih, selama ini gue kira Cuma Nichole aja yang gila kenyataannya lu juga nggak beda dari dia." Komentar Missy membuatku ingin melemparnya dengan sketch book ditanganku tetapi buru-buru ditahannya. Kedua orang sahabatku itu sedang berbaik hati mengunjungiku dijam kerjaku. Dan berhubung para pengunjung lebih sedikit hari ini, maka akupun menyerahkan tugas pada bawahanku untuk menangani selagi aku mengambil waktu tenang diruang belakang dari butik kepunyaan Mami.

"Ngomong-ngomong, kalian berdua ngga ada kerjaan ato apa sih?!"

Baik Missy dan Nessa berpandangan sekilas sebelum senyum-senyum tidak jelas. "Kenapa sih Ver, bawaan lo jadi emosian pas kita disini," Missy menggeleng-geleng dramatis.

"Tahu ah, ntar kalo nggak didatangin ngambek. Sekarang kita disini, digituin." Tambah Nessa sambil terkikik. Aku bukannya tak masalah dengan kehadiran mereka. Sama sekali. Siapa yang bisa menolak kehadiran sahabat-sahabat terbaiknya? Masalahnya beberapa detik lagi, auraku pasti akan berubah jelek saat seorang lagi mendatangi butik ini. Dan efeknya pasti takkan jauh-jauh membuat kedua sahabatku ini jadi berbinar-binar sendiri atau beralih menjadi cewek centil. Aku tak begitu suka dengan cewek centil. Selain karena mereka akan terlihat tolol dimuka umum karena tingkah mereka tatkala bertemu cowok tampan, kebanyakan mereka hanya akan dijadikan mainan para cowok semata.

Princess Attack [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang