Chapter 1

2.9K 120 0
                                    

Aku membuka mata, menatap jendela kamar yang tirainya terbuka. Membiarkan cahaya mentari membelai wajahku. Kicau burung meramaikan heningnya pagi. Menyanyikan senandung angin yang terhalang kaca jendela kotak berbingkai putih. Kamarku berada di lantai dua sebuah rumah yang cukup besar dengan hutan di belakangnya. Bukit-bukit menjadi pemandangan yang indah dari teras. Rumah ini bercat putih dengan dua tingkat belum termasuk loteng yang digunakan untuk menyimpan barang-barang lama. Semua terbuat dari kayu, kecuali perabotan, juga lantainya. Di dalam rumah kau bisa menikmati nuansa coklat yang hangat dengan pencahayaan yang lembut. Rumah ini dilengkapi ruang bawah tanah yang berfungsi sebagai ruang cuci dan tempat mesin penghangat.

Kamarku sendiri tidak terlalu besar, hanya seukuran 3x3 meter dengan tempat tidur, lemari dan laci pakaian, meja belajar, dan sebuah cermin oval besar tergantung di dinding. Aku menyibak kelambu dan mengikatnya di kedua sudut kepala tempat tidur. Ini musim panas, dan semua kakakku datang berkunjung. Aku mengambil sebuah handuk yang menggantung di balik pintu lalu membukanya. Aku berdiri di ambang pintu yang terbuka, bisa kudengar keributan dari kamar sebelah.

"BRAK!" terdengar suara dua ekor serigala yang menabrak Baekhyun oppa dan Xiumin oppa yang baru keluar kamar yang ada di kiriku.

"Ya! Chanyeol! Singkirkan cakarmu!"

"Chen! Kau menginjak perutku!"

Kesibukan yang khas di pagi hari. Selalu sukses mengembalikan kesadaranku sepenuhnya. Bahkan mengalahkan jam waker di meja samping tempat tidurku. Aku tersenyun dan sedikit menyingkir ketika dua serigala itu lewat di depanku. Menyusuri lorong menuruni tangga di pojok sana. Sepertinya di lantai satu juga tidak kalah sibuk. Aku maju beberapa langkah dan berpegangan pada pagar kayu. Cukup tinggi di atas sini. Melihat keadaan di bawah sana.

"Tao hyung! Jangan gigit boneka pandanya!" seru Kai oppa sambil berebut boneka panda dengan seekor serigala hitam di sofa depan televisi.

"Kalian bertiga kembali ke kamar dan berubah!" teriak Suho oppa dari dapur yang sedang memasak. Di mana D.O oppa?

"Tok! Tok! Tok!"

"Kris hyung! Ppali!" kata D.O oppa sambil mengetuk pintu kamar mandi di dekat dapur.

"Ua! Lay-ah, jariku terluka!" seru Suho oppa.

"Mwo?! Coba kulihat!" kata Lay oppa yang langsung berhenti membaca koran di samping Kai lalu berlari ke dapur.

"Kai-ah! Tolong ambilkan handuk! Aku lupa!" seru Kris oppa dari dalam kamar mandi.

"Kau ini ada-ada saja," Kai oppa menaruh boneka panda yang setengah rusak, tentu langsung digigit lagi oleh Tao oppa, lalu pergi mengambil handuk.

Aku menuruni tangga. Serentak semua pemilik suara itu terdiam dan menatapku yang tersenyum.

"Selamat pagi."

"Pagi, Soo Hee."

Lalu mereka kembali ribut dan sibuk sendiri-sendiri. Aku menghampiri Suho oppa yang ada di dapur, membantunya menyiapkan sarapan.

Aku besar bersama mereka, 11 namja (laki-laki) yang kini kupanggil "oppa". Mereka adalah manusia serigala berkemampuan khusus ketika dalam wujud manusia. Mereka bukan kakak kandungku. Kami yang menemukannya. Aku dan orang tuaku yang merupakan pasangan peneliti bintang.

Appa menemukan Kris, Luhan, Xiumin, dan Lay di tepi sungai. Eomma menemukan Suho, Chanyeol, Baekhyun, dan D.O di tengah hutan. Sedangkan aku menemukan Kai, Tao, dan Chen terjebak di dalam sumur tua kering. Kami menemukan mereka dalam sosok 11 anak serigala. Mereka berubah menjadi manusia ketika kami memandikan mereka bersamaan. Terjadi kekacauan di rumah saat itu. Untungnya appa bisa mengendalikan kepanikan kami. Ia menyelesaikan acara mandi mereka dan memakaikan beberapa kaosku dan beberapa handuk bagi anak yang sudah lebih besar dari tubuhku. Mereka duduk berjejer di depan kami bertiga. Eomma terus merangkulku dan berdiri di belakang appa yang duduk di sofa. Ketika appa menanyakan nama dan rumah mereka, mereka tidak bisa mengatakan apapun. Jangankan menulis, mereka bahkan kelihatan tidak mengenal pensil dan memilih untuk memakannya. Orang tuaku tahu jika ada yang mengetahui ini semua, dunia bisa heboh. Jadi orang tuaku memutuskan untuk tetap merawat mereka layaknya anak kandung.

Home - EXO FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang