Wanita itu turun lebih dulu dari Tao. Sementara Tao baru akan turun di halte selanjutnya untuk ke apotek. Lay yang biasanya sigap mengobati saudara-saudaranya masih sibuk di rumah sakit di China. Tao baru menjadi guru bela diri di salah satu tempat bela diri yang terkenal di Seoul. Sesekali ia juga dipanggil ke rumah pelanggannya untuk mengajar bahasa mandarin. Memang Tao, Lay, Kris dan Luhan pernah menjalani masa kuliah di Cina. Mereka kini tinggal berpencar walau masih sering berkumpul di rumah Luhan. Kris menjadi dosen di Amerika sementara Lay baru resmi manjadi dokter di Cina. Luhan sibuk sebagai editor sebuah majalah.
Tao melihat ada sesuatu terjatuh ketika wanita itu pergi keluar bus. Kartu pengenal pers. Tao memungutnya dan langsung menghentikan supir bus yang akan menginjak pedal gas bus. Ia keluar mengejar wanita itu. Ia melepas masker hitam yang dipakainya.
"Kang Mi Jung-ssi!" serunya. Tapi sepertinya wanita itu tidak mendengar, ia terus berjalan dan berbelok di tikungan. Tao hendak mengejar, namun langkahnya terhenti. Karena ia mendengar suara yang dikenalnya menyapa Mi Jung dari arah belakang.
"Mi Jung eonni!"
Wanita itu berlari melewatinya. Tao segera memalingkan wajah dan berjalan ke depan sebuah etalase toko. Berpura-pura memperhatikan baju yang dipajang.
"Chaeri-ah! Kenapa kau ada di sini? Biasanya kau ada di toko bersama Soo Hee."
"Soo Hee eonni yang akan mengantar gaun terakhir. Aku ada kencan hari ini," katanya sambil mensejajarkan langkah dengan Mi Jung. "Kau tidak jaga toko bunga lagi hari ini? Bagaimana keadaan ahjuma?"
"Ia sudah lebih baik. Jadi ia yang menjaga toko. Lagi pula aku harus ikut mewawancarai seseorang hari ini," Mi Jung menepuk-nepuk tas kameranya. Chaeri mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Oh iya, boleh aku minta tolong?"
"Minta tolong apa?"
"Bisa tolong lihat gaun terbaru kami besok? Kami butuh pendapatmu."
"Aku? Aku tidak begitu mengerti mode pakaian."
"Ayolah eonni! Bahkan pilihanmu di musim gugur kemarin menjadi favorit pelanggan."
"Baiklah, tapi mungkin aku akan datang pada sore hari seperti sekarang, bahkan bisa jadi malam hari. Aku harus meliput tempat makan yang romantis besok."
"Gwenchana, gomawo eonni."
Tao memang lebih sering ada di Cina selama masa kuliah, jadi ia jarang menengok keadaan Soo Hee di sini. Tapi ia tahu itu Chaeri. Junior Soo Hee di kampus yang kini bekerja sama mendesain di toko gaun. Tiba-tiba, ada yang menepuk punggungnya dari belakang. Segera Tao menoleh.
"Tao-ah, apa yang kau lakukan di sini? Bukankah kau sedang sakit?"
"Kris hyung? Bukankah kau ada di Amerika?"
"Aku mengisi seminar di Universitas Seoul hari ini. Kau sedang lihat apa?" katanya mengikuti arah pandang Tao.
"Ani, tadi aku hanya seperti melihat Chaeri-ssi."
"Chaeri-ssi? Ada apa ini?" goda Kris, tersenyum jahil.
"Apa kau mengenal dia?" tanya Tao seraya menyerahkan kartu pers yang ia pungut pada Kris. Kris memandanginya sebentar.
"Bukankah ini Mi Jung-ssi? Anak pemilik toko bunga di sebelah toko gaun milik Soo Hee. Ia asisten fotografer sebuah majalah. Luhan juga bekerja di kantor majalah yang sama dengannya dulu."
"Maksudmu Luhan hyung mengenalnya?"
"Luhan hanya melihatnya sekali, mungkin karena Mi Jung sering ke luar kantor bersama fotografernya. Kudengar ia sudah menjadi fotografer tetap majalah itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Home - EXO Fanfiction
FanfictionSelamat membaca dan semoga terhibur ^_^ . . #8 dalam fanfictionline pada 16 Juli 2018, 16:14 WIB #4 dalam indonesian pada 25 September 2018, 20:48 WIB # 12 dalam lay pada 9 Juli 2018, 19:12 WIB