Chapter 15

641 50 2
                                    

"Ada yang ingin kusampaikan pada kalian semua," kata Luhan sambil duduk di sofa. Ia baru saja keluar dari kamar Kai setelah bicara dengan Baekhyun. Semua yang ada di rumah itu kini terfokus padanya.

"Pangeran di sini."

Hampir semuanya terkejut. Sementara Sehun hanya terdiam dan Soo Hee kebingungan.

"Maksudmu, dia di sini? Di bumi?" tanya Xiumin yang dijawab anggukan oleh Luhan.

"Ini gawat," kata Chanyeol lalu menggigit bibir bawahnya.

"Jadi kuingatkan agar lebih berhati-hati mulai sekarang."

Kata-kata Luhan kemarin kembali terbesit di pikiran Soo Hee. Ia kini dalam perjalanannya menuju toko gaun miliknya. Di sampingnya Suho masih berkonsentrasi menyetir.

"Oppa, apa dia sangat berbahaya?"

"Nugu?" kata Suho sambil tetap menatap jalan.

"Pangeran ... em ... siapa namanya?"

"Maksudmu Lune?"

"Iya, dia. Apa dia sangat kuat? Lebih kuat dari kalian?" pertanyaan Soo Hee dijawab tawa miris Suho.

"Mungkin bisa dikatakan kalau dia yang "membuat" kami. Jika kau bertanya dia kuat atau tidak, aku pun bingung menjawabnya. Kami tidak pernah bertemu langsung apa lagi bertarung dengannya. Hanya Luhan hyung yang pernah bertemu. Dia juga sempat menyerangnya. Tentu menurut Luhan hyung dia cukup kuat."

Soo Hee terdiam lalu menatap lurus ke jalan. Suho yang merasakan keheningan dari Soo Hee melanjutkan. "Selain itu, dia juga punya banyak prajurit yang setia dan rela mati untuknya. Karena itu, banyak yang menyerang kami."

Suho menghentikan laju mobil ketika melihat lampu merah. Ia melirik Soo Hee yang sedang menunduk. Ia membolak-balik ponsel di pangkuannya tanpa menekan satu tombolpun dan membiarkan layarnya yang gelap. Suho bisa merasakan kecemasan dari raut wajahnya.

"Jangan takut, kau masih punya kami," Suho meraih tangan Soo Hee lalu tersenyum menatapnya. Soo Hee menatapnya lalu ikut tersenyum ragu.

Setelah sampai, Soo Hee turun dan mengucapkan terima kasih pada Suho. Ia melambaikan tangan ketika mobil Suho kembali melaju. Lalu Soo Hee berbalik, masuk ke dalam toko yang dibuka.

"Kling kling kling kling!" terdengar suara lonceng ketika ia membuka pintu.

"Selamat datang!" seru Chaeri yang lalu terkejut melihat Soo Hee sudah ada di depannya. "Eonni? Sebenarnya apa yang terjadi? Bukankah kau bilang akan kembali besok?"

"Ada sesuatu yang mendesak, membuatku harus kembali. Bagaimana toko?" kata Soo Hee berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Ah! Tadi ada pelanggan datang dan minta dibuatkan gaun. Ini kira-kira rincian permintaannya," Chaeri menyerahkan secarik kertas pada Soo Hee yang langsung di terimanya.

"Kapan pernikahannya?"

"Ming-minggu depan."

"Mwo?! Gaun serumit ini dibuat dalam waktu satu minggu? Kenapa kau menerimanya?"

"Mereka memaksa bahkan berani membayar dengan harga berapapun asal kau mau membuatnya. Mereka juga sepertinya orang penting di pemerintahan. Aku jadi tidak berani menolaknya."

"Mereka ingin aku yang membuatnya? Aku?"

"Ne, mereka memintamu secara khusus. Orang tua mempelai perempuan sangat terkesan melihat rancanganmu. Mereka melihat gaun buatanmu ketika menghadiri pesta pernikahan keponakan mereka di Amerika," Chaeri menghela nafasnya perlahan. "Biar aku yang meneruskan gaun pesanan yang lain. Kau konsentrasi saja dengan yang ini."

Home - EXO FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang