"Soo Hee-ah, aku bawa kue."
Suho siang itu mampir ke toko Soo Hee. Di tangan kananya terdapat kotak putih dari sebuah toko kue. Di dalamnya terdapat berbagai jenis kue. Strawbery short cake, lava cake, rainbow cake, dan fruit cake. Ia menaruhnya di meja depan toko. Soo Hee sedang memeriksa file pelanggan di rak pada salah satu sisi ruangan. Sementara Soo Young dan Miran sedang bercakap-cakap dengan pelanggan di sisi ruangan yang lain.
"Aku membelikannya untuk semua. Di makan, ya," kata Suho pada Chaeri yang berdiri di balik meja.
"Tentu saja, Suho-ssi."
"Soo Hee-ah," panggil Suho.
"Taruh saja di situ," kata Soo Hee dingin lalu naik ke lantai dua sambil membawa beberapa file.
"Ada apa?" tanya Suho pada Chaeri. Namun, Chaeri juga tidak tahu ada apa dengan Soo Hee.
"Sejak pagi dia sudah seperti itu. Sepertinya sedang ada yang dipikirkan. Nanti juga akan kembali seperti biasa," Suho menganggukkan kepalanya setelah mendengar kalimat Chaeri.
"Baiklah, aku akan kembali ke kantor."
"Selamat jalan," kata Chaeri sambil sedikit membungkukkan tubuhnya. "Ah iya! Terima kasih kuenya!" serunya ketika Suho melewati pintu kaca.
Sementara itu, di lantai tiga Soo Hee menatap kepergian Suho dari jendela besar dekat meja kerjanya. Tiba-tiba, ia merasa ada yang memeluk tubunya dari belakang. Sungguh ia terkejut dibuatnya dan segera berbalik. Ia menatap Kai dengan tawa jahilnya.
"Aish!" Soo Hee mendorong Kai agar menjauh darinya lalu menatapnya kesal.
"Apa aku sangat mengejutkanmu?" tanya Kai bingung dengan sikap Soo Hee. "Mian," kata Kai menyesal.
"Untuk apa kau ke sini?" tanya Soo Hee dingin.
"Aku hanya ingin bertemu denganmu. Apa tidak boleh? Kau sedang sibuk?"
"Iya, aku sedang sibuk. Jadi sebaiknya kau tidak menggangguku!"
"Kenapa kau jadi marah-marah begini? Tunggu! Apa kau sedang PMS?"
"Pergilah!" kata Soo Hee sambil melempar sebuah file pada Kai yang untungnya bisa menghindar. Beberapa lembar kertas keluar dari file yang tergeletak di lantai.
"Baik baik! Aku tidak akan mengganggumu," saat itu juga Kai langsung menghilang dengan teleportnya. Beberapa saat kemudian, Soo Hee mendengar seruan Chaeri pada Miran.
"Miran-ah, ada Sehun mencarimu!"
"Ne!"
Sementara itu di lantai dasar, Miran berjalan menghampiri Sehun. Mereka saling melempar senyum. Miran memberi salam lebih dulu padanya. Ia menatap Sehun dengan mata berbinar. Mereka pernah bertemu di stasiun dan mengobrol. Sehun yang mendengar Miran yang senang mengunjungi museum, mengajaknya untuk pergi ke Museum Seni Kota Seoul hari ini.
"Bukankah kita akan pergi nanti sore?" tanya Miran.
"Aku ke sini untuk memberitahumu sesuatu. Ada keluarga pejabat dari Arab yang akan berkunjung ke museum nanti malam. Jadi museum ditutup untuk hari ini."
"Kalau begitu, kita bisa ke museum lain, bukan?"
"Salah satu petugas museum itu memintaku untuk ikut mendampingi mereka. Tidak ada rekanku yang mau mengambil pekerjaan ini. Miran-ssi, aku sungguh minta maaf."
"Bukankah itu berita bagus? Kau akan menjadi perwakilan untuk memperkenalkan sejarah Korea. Aku bisa berkunjung ke museum lain kali," Miran tersenyum menanggapinya. Sehun menatap Miran heran, namun akhirnya dia juga tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home - EXO Fanfiction
FanfictionSelamat membaca dan semoga terhibur ^_^ . . #8 dalam fanfictionline pada 16 Juli 2018, 16:14 WIB #4 dalam indonesian pada 25 September 2018, 20:48 WIB # 12 dalam lay pada 9 Juli 2018, 19:12 WIB