Chapter 11

836 52 3
                                    

Baekhyun perlahan membuka matanya dan melihat sekeliling. Dia sudah ada di tempat tidur kamar apartemen. Ia mencoba duduk lalu turun dari tempat tidur. Merasa ada yang ganjil, pandangannya tidak lepas dari cermin besar yang berdiri di pojok ruangan. Baekhyun bangkit lalu berjalan mendekatinya. Sedikit meringis menahan sakit di sekujur tubuh. Di dalam cermin, ia melihat bayangan yang ia lihat di dasar jurang tempat ia jatuh kemarin sore.

Terngiang-ngiang suara teriakan anak-anak itu. Baekhyun gemetar. Ia terbelalak. Segera ia meraih hiasan ruangan berbentuk anak anjing yang terbuat dari besi di samping tempat tidur. Lalu ia lempar ke cermin. Bunyi pecahannya menggema. Baekhyun terduduk lemas di hadapan pecahan cermin itu. Ia menatap potongan-potongan cermin sesaat. Entah setan apa yang merasukinya, tangan kanannya meraih salah satu pecahan yang agak besar. Telapak tangannya terluka, tapi ia tidak peduli. Baekhyun mengarahkan pecahan cermin itu ke pergelangan tangan kirinya.

Chanyeol dan D.O segera menghambur ke dalam kamar. Mereka terkejut ketika menatap Baekhyun dengan tatapan kosong memegang pecahan cermin dengan tangan yang mengeluarkan darah. Chanyeol berlari lalu meraih tangan kanan Baekhyun. Terjadi perebutan. Setelah menerima beberapa luka gores, Chanyeol berhasil melepaskan pecahan itu dari tangan Baekhyun. Segera ia meraih kedua lengan atas Baekhyun dan mengguncang tubuh itu. Ia menatap matanya.

"Sadarlah Byun Baekhyun!" bentak Chanyeol.

Baekhyun menatap Chanyeol yang duduk terengah-engah menahan emosinya. Ia melepaskan tangan Chanyeol dengan sekali hentak.

"Aku pantas mati!"

"Jika kau mati, apa artinya sepuluh tahun ini?! Bagaimana dengan Soo Hee?!" bentak Chanyeol tidak kalah keras. Meski Chanyeol tidak mengerti apa yang terjadi pada Baekhyun, apapun itu, ia tidak ingin Baekhyun mati. Tidak dengan cara seperti ini.

Kim Soo Hee. Untuk beberapa jam terakhir Baekhyun lupa dengan yeoja itu. Ia lupa dengan saudaranya yang lain. Yang ia ingat hanya Byun Baekhwan. Baekhyun menatap Chanyeol lalu kembali menangis pilu. D.O menghampiri lalu merangkulnya perlahan. Membantunya naik ke tempat tidur seperti membimbing anak kecil. D.O lalu bergegas mengambil sapu dan pengki untuk membereskan pecahan kaca. Sementara Chanyeol mengangkat frame kaca itu keluar kamar.

Beberapa saat kemudian Baekhyun tertidur karena lelah menangis. Lalu datang Lay dengan tas besar berisi peralatan dokternya. Ia terlihat habis berlari, terengah-engah mengatur nafasnya. D.O membukakan pintu dan mempersilahkannya masuk.

"Mian, jalanan macet karena ada kecelakaan di dekat sini. Bagaimana keadaannya? Apa saja yang terjadi selama aku tak ada?" tanya Lay pada Chanyeol. Lay baru sampai di Korea kemarin untuk mengikuti seminar kedokteran internasional mewakili rumah sakit tempatnya bekerja di Cina.

"Terdapat beberapa luka pada tubuhnya. Sepertinya dia habis terjatuh atau bertarung. Ada luka bakar di perut kanannya. Lalu ada luka yang cukup dalam di keningnya."

"Dia sepertinya dalam tekanan serius. Bahkan tadi ia mencoba untuk bunuh diri," tambah D.O khawatir.

"Apa?! Baekhyun mencoba bunuh diri?" tanya Lay yang bahkan tidak percaya dengan kata-katanya sendiri. Ia mulai menggulung lengan kemejanya. "Di mana dia?"

"Di sini, hyung," Chanyeol membuka pintu kamar Baekhyun lebih lebar. "Dia sedang tertidur."

Lay masuk perlahan, menaruh tas di samping kakinya lalu duduk bersimpuh di pinggir tempat tidur sambil menatap wajah Baekhyun yang mengeluarkan keringat dingin. Lay perlahan menyikap rambut yang menutupi keningnya dan melihat luka yang cukup dalam di sana. Terasa hawa panas menyentuh telapak tangan Lay. Baekhyun demam.

Perlahan Lay menyingkap selimut di tubuh Baekhyun lalu meraih stetoskopnya. Ia memeriksa detak jantung Baekhyun lalu menyelipkan termometer di ketiaknya. Ia juga memeriksa tekanan darahnya. Chanyeol dan D.O menunggu di luar kamar dan membiarkan pintunya terbuka. Lay menyingkap kaos Baekhyun dan menemukan luka bakar, beberapa memar dan luka gores di sana.

Home - EXO FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang