SPECIAL CHAPTER

445 38 24
                                    

HOME SUDAH MENCAPAI LEBIH DARI 1K VOTE!!!!!

Kaget?

Enggak?

Yah, kaget aja deh :-D Miss Cat aja terhura, loh :'-)

Selanjutnya, Miss Cat mau mengucapkan terima kasih banyak untuk readers tersayang yang sudah meluangkan waktunya untuk baca, vote, comment, share, dan nyimpen Home di reading list atau library *bow* *ketchuphbasah* :-*

Perhatian dan antusias kalian yang besar, sungguh membuat hatiku gembira dan jadi pengen peluk Suho *eh*

Nah, sebagai rasa terima kasih, Miss Cat menyiapkan satu episode atau satu chapter special, enggak pake telor tapi pake cintah++ *asik*, untuk kalian :-) Jadi, selamat berimajinasi dan semoga terhibur ^_^

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Hyung, bagaimana jika aku membuat kesalahan?"

Suho tersenyum menatap adiknya yang berdiri di hadapan cermin, mengamati setiap jengkal penampilannya. Bahkan sesekali dia memiringkan tubuh untuk melihat bagian belakang jas putihnya. Sudah hampir lima belas menit dia terus memeriksa penampilan. Setitik keringatpun terselip di antara rambut yang dekat dengan telinga. Rasa gugup tercetak jelas di wajahnya. Suho bangkit dari duduk lalu berjalan menghampirinya.

"Kau pasti bisa melaluinya dengan baik, Bekhyun-ah."

"Bagaimana kau bisa tahu?"

"Karena kau salah satu adikku yang hebat," Suho lalu merangkul dan menepuk kedua pundak Baekhyun dua kali.

"Ayolah, Baek. Kita sudah pernah bertarung melawan banyak alien. Kau pasti bisa melakukannya," Chanyeol yang duduk di sofa samping tempat Suho duduk tadi ikut menyemangati.

Ruangan itu tidak terlalu besar dan hanya ada sedikit kursi di sana. Suasanapun tidak terlalu ramai hanya dengan kehadiran Baekhyun, Chanyeol, dan Suho. Setelah tiga kali Baekhyun mengatur nafasnya untuk meredakan gugup, terdengar suara pintu yang diketuk.

"Masuklah," seru Suho membuat salah satu daun pintu terbuka. "Chen-ah," sapa Suho ketika pria yang membuka pintu masuk dan tersenyum.

"Semuanya sudah siap, Baekhyun di minta untuk bersiap," kalimat Chen berhasil membuat mereka segera mengiringi Baekhyun keluar ruangan.

Aula hotel itu terlihat luas dengan dekorasi serba putih dan perak. Bunga-bunga menghiasi setiap sisi ruangan. Kursi-kursi dilapisi kain putih berhiaskan pita perak tertata rapi. Lampu-lampu kristal menghiasi langit-langit. Baekhyun berdiri, menanti sang pujaan hati di ujung jalan panjang yang membelah ruangan menjadi dua bagian. Tamu undangan sudah duduk memenuhi kursi. Terdengar berbisik-bisik tidak sabar menanti kehadiran mempelai wanita. Ketika lampu mulai redup dan lampu sorot menyala, bisikan-bisikan itu mereda dan tergantikan oleh suara D.O yang lantang melalui pengeras suara. Mempersilahkan mempelai wanita untuk memasuki ruangan

"Mempelai wanita dipersilahkan masuk."

Sesuai dengan aba-aba D.O, alunan musik mulai mengalun lembut. Perhatian semua orang tertuju pada pintu kembar kokoh berhias rangkaian bunga putih. Pintu itu perlahan membuka akses bagi mereka yang ingin melihat sosok di baliknya. Lampu sorot dengan semangat menyinari seorang wanita bergaun putih yang mulai melangkah melewati ambang pintu dengan anggunnya. Tudung putih transparan menutupi kepala hingga wajahnya. Tepat pada gelungan rendah rambut, bersarang hiasan perak berbentuk jalinan tiga mawar perak dengan permata. Pada tangan kiri terkulai rangkaian bunga yang beberapa sulurnya menjuntai ikut menghiasi gaun berdesain sederhananya. Sementara tangan kanannya merangkul erat lengan kokoh seorang pria yang selama ini menjaga dan melindunginya. Laki-laki yang sering dipanggil 'appa' olehnya. Mereka berjalan beriringan hingga berhenti tepat di hadapan Baekhyun yang menyambut dengan senyum. Dengan lembut, lengan wanita itu berpindah ke lengan Baekhyun seiring dengan kewajiban sang ayah.

Home - EXO FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang