"Lewat sini!" seru Baekhyun lalu berlari.
Jantungnya berdegup kencang, begitu juga dengan saudaranya yang mengikuti dari belakang. Berbagai pikiran buruk terus bermunculan, meski ia berusaha keras menepisnya. Ia harap mereka belum terlambat. Setelah berlari beberapa saat, dari kejauhan D.O melihat Chen sedang berlutut dengan kepala tertodong senjata. Segera ia menggetarkan tanah yang ada di bawah mereka. Ia menghentakkan kaki kanannya. Seketika semua orang terjatuh. Termasuk saudaranya yang lain.
"Hyung! Kalau mau menyerang kira-kira!" kata Kai yang ikut terjatuh.
"Mian," kata D.O lalu melirik Kai yang meringis sambil mencoba untuk berdiri.
"Awas!" seru Chanyeol yang segera membuat prisai dari api. Tembakan-tembakan bola merah panas itu menyatu dengan perisai ketika menyentuhnya.
Baekhyun dan D.O segera berlari menghampiri makhluk-makhluk itu. D.O mengubur tiga orang dari planet EXO yang bertudung. Baekhyun berhasil memanah kepala satu makhluk setengah kadal. Chanyeol segera beraksi dan menebas kepala monster-monster itu dengan pedang api besarnya, membuat tanaman di sekitar mereka layu bahkan terbakar.
"Kai-ah!" seru D.O melihat seorang yang bertudung menembakkan bola cairan merah panas pada Kai.
Namja itu segera menghilang dan muncul lagi tepat di belakang makhluk bertudung itu. Kai merebut senjatanya dengan mudah dan menembakan cairan merah pada pemiliknya. Makhluk bertudung itu seketika terbakar menjadi abu. D.O melapisi makhluk-makhluk setengah kadal dengan tanahnya. Baekhyun terus melemparkan anak panah, tombak maupun belati dari cahayanya. Chanyeol terus menusuk atau memotong musuh di hadapannya. Sesekali ia mencegah makhluk yang akan menyerang Baekhyun. Kai dengan cepat dan trampil memanfaatkan senjata-senjata musuh.
Setelah membunuh atau setidaknya membuat makhluk-makhluk itu pingsan, mereka menghampiri Chen. Ia tengah terkulai lemas di tanah.
"Hyung? Kau bisa mendengarku?" kata Kai sambil menaruh kepala Chen di pangkuannya.
Chen hanya terdiam, matanya sayu. Pandangannya mulai kabur. Kai menatap gelang yang mencengkram kaki Chen. Lampu merah itu perlahan berubah menjadi hijau. Seiring dengan itu, Chen tidak sadarkan diri.
"Kita pulang sekarang," kata Baekhyun pada Kai. Darah kembali terlihat mengalir dari perban di tangan kananya.
~~***~~
Soo Hee menatap jendela dapur yang menghadap ke arah jalan setapak menuju air terjun. Kembali ia teringat dengan semua manusia serigala itu. Ia menghembuskan nafasnya perlahan. Merasakan udara sepi di dalam rumah yang sunyi. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Biasanya jika hari mulai sore, rumah akan ramai.
Ada yang berebut kamar mandi, sibuk memasak, menonton televisi atau bermain game, bahkan main kejar-kejaran dengan sosok serigalanya. Soo Hee tersenyum mengingat kembali kenangan yang terasa manis, tak terasa air matanya turun. Soo Hee buru-buru menghapus air matanya. Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu.
"Nuguseyo?" kata Soo Hee sambil menghampiri. Tangannya membuka pintu, matanya terbelalak begitu tahu siapa yang ada di baliknya. Segera ia menutup pintu itu, tapi kaki seorang namja segera menahannya.
~~***~~
Dua orang namja berjalan menuju sebuah rumah di tengah hutan. Rumah besar itu sudah lama tidak ditempati pemiliknya. Terlihat sedikit tidak terawat, namun tetap berdiri kokoh. Mereka tertawa membahas duel kecil-kecilan mereka sehabis berenang di air terjun siang tadi.
"Kau semakin kuat saja Suho-ya," kata Xiumin. "Apa kau sering berlatih? Dari mana kau belajar teknik-teknik baru itu?"
"Jangan mengejek, hyung. Itu tadi refleks, bukan teknik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Home - EXO Fanfiction
FanfictionSelamat membaca dan semoga terhibur ^_^ . . #8 dalam fanfictionline pada 16 Juli 2018, 16:14 WIB #4 dalam indonesian pada 25 September 2018, 20:48 WIB # 12 dalam lay pada 9 Juli 2018, 19:12 WIB