Chapter 32

854 44 17
                                    

Sebelumnya author menghantarkan banyak maaf untuk readers semua *bow* Selain karena sudah membuat readers menunggu lama, author akan menambah satu chapter lagi *bow* Jadi, chapter ini bukanlah episode terakhir dari fanfiction Home :-) Penambahan chapter author lakukan karena dirasa chapter ini sudah terlalu panjang (hampir mencapai 12.000 karakter). Kalau tidak ada halangan, author akan update chapter 33 (the last chapter) akhir pekan ini ^_^

Terima kasih untuk readers setia dan yang sudah vote atau comment fanfiction ini *bow* Selamat berimajinasi dan jangan lupa tinggalkan jejak :-D

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"BRAK!"

Sebuah parabola melayang, menghantam sosok bersurai hitam hingga menghentikan langkah tergesa miliknya. Ia terjatuh di atas atap gedung bersebragan dengan gedung tempat Luhan berdiri. Meski begitu, ia berusaha bangkit lalu berbalik. Menyeringai licik menatap Luhan yang terus mengejarnya sejak bulan terbit.

"Kau mau mati rupanya," bisiknya lalu mengulurkan tangan.

Seketika tubuh Luhan tidak dapat digerakkan, ia tersenyum lalu menatap Lune tepat di mata. Kesempatan itu tidak ia lewatkan untuk menelusup ke dalam pikiran Lune. Ia berusaha mendapatkan informasi apa saja mengenai saudara-saudaranya dan Soo Hee. Akan lebih bagus jika ia bisa menyelam lebih dalam untuk menguasai pikiran Lune sepenuhnya. Luhan merasa terhisap ke dalam pekatnya mata Lune. Ia bisa melihat pasukan Planet EXO yang berbaris rapi, ribuan senjata, dan satu makhluk raksasa dengan banyak makhluk Planet EXO yang naik ke atas punggungnya. Mereka keluar dari Sungai Han, Luhan bisa melihat menara Namsan di kejauhan.

Panas.

Luhan memutus koneksi pikirannya dengan Lune dan segera tersadar akan semburan api yang siap melahapnya dari depan. Ia merasa tubuhnya digenggam tangan raksasa dan tidak bisa digerakkan. Sebisa mungkin ia menahan semburan api itu, selaput biru melindunginya bagai perisai. Rasa sesak menguasainya, merengut konsentrasi hingga perisai itu retak lalu pecah. Semburan api itu berhenti dan sebagai gantinya, sesuatu yang tidak kasat mata semakin mencekik leher Luhan.

"Kau kira bisa menguasai pikiranku?"

"KREK!"

Dekapan itu semakin erat dan sepertinya mematahkan satu di antara tulang rusuk Luhan. Sementara ia masih berusaha untuk merebut nafasnya kembali. Luhan memejamkan matanya sesaat lalu membukanya kembali. Ia berusaha melepaskan diri ketika matanya berubah menjadi emas. Tiba-tiba sebuah pedang dari api dan cahaya gagah terhunus di depan wajahnya.

~~***~~

"Eomma! Eomma," seorang anak laki-laki berumur enam tahun menangis sambil memanggil-manggil ibunya di pinggir jalan. Ia berdiri di samping tiang petunjuk arah jalan sambil menoleh ke kanan dan kirinya. Kontras dengan orang-orang yang berlarian ke segala arah di sekitarnya, untuk mencari perlindungan.

Keadaan daerah Gangnam malam itu sangat berantakan. Fasilitas umum, kendaraan, dan bangunan rusak bahkan hancur. Terdengar jerit ketakutan dari wanita maupun pria, muda maupun tua. Mereka panik ketika melihat alien dari Planet EXO, yang jumlahnya tidak sedikit, mulai membuat keributan dan menyerang. Tidak sedikit orang yang terluka karena terinjak kerumunan manusia lainnya atau karena cakaran dan gigitan manusia kadal dan ular. Di persimpangan jalan teronggok mobil yang terbakar karena tertembak lava panas dari senjata makhluk bertudung. Di dalamnya menjerit seorang lelaki yang turut hangus bersama mobilnya. Melihat hal tersebut, kendaraan lainnya sontak berhenti atau menambah kecepatan agar bisa segera pergi dari tempat itu. Akibatnya, tidak sedikit kendaraan yang menabrak tiang rambu jalan, halte, kendaraan lainnya, atau bahkan orang yang sedang menyebrang. Memanfaatkan keadaan yang kacau, manusia licik mulai menjarah toko-toko yang ada. Kaca-kaca etalase pecah, barang-barang dari dalam toko berceceran di jalan karena tidak sanggup dibawa penjarah. Alarm tanda pencuri toko tanpa kehadiran pemilik, menambah kebisingan.

Home - EXO FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang