Chapter 23

607 48 4
                                    

[Warning! NC 17!]

.

.

.

"Kling! Kling!"

Baekhyun melangkahkan kakinya ke dalam toko dan bertemu dengan keheningan. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Sepertinya tidak ada orang di lantai satu ini. Matanya melirik ke tanpapan tanda toko di pintu masuk yang terbuat dari kaca. Tandanya menyatakan kalau toko sudah tutup. Ia membuat janji, yang menurutnya termasuk kencan, dengan Chaeri untuk mengambil setelan jas yang dibuatnya sebagai ganti jas Baekhyun yang terkena muntahan.

"Chaeri-ssi? Chaeri-ssi!" seru Baekhyun.

"Eng? Baekhyun-ssi?" kata Chaeri pada Baekhyun. Ia berdiri di puncak tangga lantai dua. Penampilannya agak berantakan dengan rambut yang dikuncir asal dan make up yang mulai luntur. Kacamata kotak berbingkai coklat agak melorot di hidungnya.

"Aku bawakan strawberry cheese cake untukmu," kata Baekhyun sambil mengangkat boks putih di tangan kanannya.

"Sebenarnya kau tidak perlu repot-repot, tapi terima kasih Baekhyun-ssi," Chaeri tersenyum manis. "Silahkan naik ke lantai dua. Jasmu ada di sini."

Baekhyun tersenyum lalu menyusul Chaeri naik ke lantai dua. Setelah sebelumnya ia menaruh boks kecil berwarna putih yang berisi tiga potong strawberry cheese cake di laci meja kasir. Di lantai dua, Baekhyun bisa melihat deretan baju pengantin wanita maupun pria tergantung, hampir memenuhi dinding yang berlapis cat berwarna peach. Pada bagian atas dinding, terdapat rak-rak kayu bercat putih yang berisi berbagai macam kotak. Terdapat cermin besar dan satu pintu menuju ruang ganti di pojok ruangan. Beberapa sofa untuk satu orang dengan berbagai macam warna tertata di tengah. Chaeri terlihat mengangkat sebuah tangga kecil. Baekhyun segera menghampiri dan mengambil tangga itu darinya.

"Mau ditaruh di mana?"

"Di sini," tunjuk Chaeri ke lantai berkarpet biru tua di depan sebuah rak. Baekhyun menaruh tangga itu lalu naik satu tangga. "Tolong ambilkan kotak berwarna biru itu."

Setelah Baekhyun mengambilkan kotak yang Chaeri maksud, ia turun lalu menghampiri Chaeri yang duduk di sofa lembut berwarna merah. Chaeri menepuk tempat kosong di sebelahnya, mengisyaratkan Baekhyun untuk duduk di sana. Setelah Baekhyun duduk, Chaeri membuka kotak dan kertas minyak putih yang menutupi setelan jas lengkap di baliknya. Ia menyerahkan kotak itu pada Baekhyun.

"Maaf jika aku terlalu lama membuatnya. Selain karena pesanan gaun yang meningkat, aku mencari bahan terbaik yang bisa kudapatkan. Aku memesannya melalui temanku di luar Seoul dan ternyata butuh waktu yang tidak sebentar untuk mendapatkannya. Aku harap kau suka."

Baekhyun terdiam menatap jas hitam gagah yang terlipat rapi di sana. Ia tidak menyangka bahwa Chaeri akan berusaha sekeras itu untuk membuatkan jas ini untuknya. Lengkap dengan kemeja dan dasi. Baekhyun menatap Chaeri yang sedang menggigit bibir bawahnya. Pose saat ia gugup. Baekhyun tersenyum. Ia jadi terbiasa dengan keadaan ini.

"Terima kasih, kau mau berusaha membuat yang terbaik. Kau sudah bekerja keras. Boleh kucoba?"

"Tentu. Ruang gantinya ada di sana," tunjuk Chaeri pada pintu kayu putih di pojok ruangan.

Sambil menunggu Baekhyun selesai mengganti pakaiannya, Chaeri meraih ponselnya lalu memeriksa website toko dari sana. Belum ada pesanan lagi malam ini. Beberapa saat kemudian, Baekhyun keluar dengan setelan jas barunya. Chaeri menatap Baekhyun lalu mengedipkan mata beberapa kali.

"Bagaimana? Apa aku terlihat aneh?" tanya Baekhyun sambil merapikan ujung jasnya.

"Kau terlihat ...," Chaeri terdiam. Ia bingung harus mengatakan apa pada Baekhyun saat ini. Tampan? Tentu saja. Menawan? Terlewat batas. Mempesona? Melebihi kapasitas manusia. Gagah? Tidak ada yang bisa menandinginya. Baekhyun terlihat sempurna. Apa ia harus mengatakan itu semua?

Home - EXO FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang