Chapter 5

834 72 3
                                    

"Apa sudah selesai?" tanya seorang wanita yang memakai kaca mata bulat yang agak besar pada wanita lainnya. Yang ditanya sedang memasukkan sebuah gaun pengantin ke dalam kotak besar berwarna putih dengan pita hijau pastel yang tertempel rapi pada tutupnya.

"Ini," ia menyerahkannya. "Hati-hati, ini sangat berharga bagi pelanggan."

"Ara. Lalu, apa gaun yang dipesan nanti sore sudah siap?" ia memakai helm berwarna merah dan meraih kunci motor pada satu-satunya meja panjang di ruangan 6x10 meter itu.

"Mereka ingin aku menambah beberapa manik lagi. Nanti siang mungkin selesai."

Meja itu berbentuk L dengan panjang tiga meter, sehingga seperti membuat ruang kecil untuk berinteraksi dengan pelanggan, diletakkan di pojok ruangan. Dinding dibalik meja tersandar laci-laci kecil dari kayu. Di dalamnya terdapat berbagai jenis pita, manik-manik, benang, jarum, dan alat-alat menjahit lainnya. Di sebrangnya bergantung beberapa contoh gaun pengantin. Di atasnya, terpajang foto-foto pelanggan yang telah memakai hasil karya kedua wanita itu dan merasa puas karenanya. Sementara di depan toko, terpajang patung-patung yang memakai baju pengantin.

Selain melayani pesanan baju pengantin tradisional, mereka juga melayani pesanan baju pengantin dengan gaya barat. Di bangunan dengan dua lantai tersebut, mereka juga mempromosikan karya mereka melalui media sosial. Di lantai dua terdapat dua meja kerja yang memiliki peralatan untuk mendesain gaun-gaun pengantin dan gaun pesta atau jenis gaun pesanan lainnya, serta alat-alat jahit.

Satu meja membelakangi jendela besar yang sejajar dengan etalase toko dan satu lagi berada di samping kirinya, sejajar dengan tangga. Tumpukan-tumpukan majalah fashion ada di samping masing-masing meja kerja. Di seberang meja kedua terdapat dua mesin jahit yang masih dalam kondisi prima. Terdapat dua buah patung di tengah ruangan yang terbalut kain putih.

Di sekeliling ruangan tersebut terdapat gulungan-gulungan berbagai jenis kain yang terjaga kualitasnya. Di pojok ruangan, bersebrangan dengan tangga, terdapat meja kecil dengan beberapa peralatan untuk menyeduh kopi atau membuat mie instan dan sekotak tisu. Di dinding dengan wallpaper putih bermotif bunga pink pastel kecil itu, banyak kertas-kertas berlukiskan desain-desain gaun berbagai musim dan potongan-potongan gambar gaun dari majalah dan koran tertempel.

"Siapa yang akan mengantar gaun itu? Bukankah kau bilang aku bisa pulang sehabis mengantar gaun ini?" kata wanita yang memakai helm sambil mengangkat kotak itu.

"Aku saja. Sekarang Valentine, aku tahu namchin mu sudah menunggu."

"Sunbae, kau memang yang terbaik."

"Aish, berhentilah memujiku dan cepat antar gaunnya," kata wanita dengan rambut hitam lurus sepundak itu padanya sambil menyerahkan kotak bingkisan.

"Baiklah, aku pergi."

Wanita berkacamata itu berjalan keluar dari sebuah toko gaun di daerah Apgujeong, Seoul. Seketika rambut ikal panjangnya yang diwarnai coklat kemerahan tertiup angin dingin. Ia mengendarai motor matic merahnya dan pergi meninggalkan toko.

Kini tinggal seorang wanita yang berjalan menuju tangga ke lantai dua. Ia menghampiri salah satu patung manekin yang ada. Membuka balutan kain putih di sana dan kini terpampang gaun pengantin putih yang berhias manik-manik cantik pada bagian atasnya. Lalu mengambil peralatan jahit dari laci meja kerja di depan jelndela besar dan mulai menghias kembali gaun itu dengan manik-manik pada bagian bawahnya. Jam dinding menunjukkan pukul 11 siang. Soo Hee harus mengantar gaun itu pukul satu agar pelanggan dapat memakainya untuk upacara pernikahan pukul lima sore nanti.

"Ah!" tiba-tiba, jarinya tertusuk jarum.

Ia mengambil tisu dan mengusapkan jarinya yang berdarah. Lalu meluncurlah setetes darah dari hidungnya, menambah noda di tisu dalam genggamannya. Ia kembali mengambil selembar tisu dan menutup hidung dengannya. Ia duduk di meja kerja pertama, menghembuskan nafasnya perlahan. Di liriknya sebuah bingkai foto di atas meja kerjanya.

Home - EXO FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang