"Bruk!" terdengar suara tubuh Baekhyun yang terjatuh.
Chanyeol dan Sehun yang ada di lantai satu mendengar suara Luhan. Segera mereka menghampiri. Sehun berhasil menyalakan lampu yang langsung menerangi kamar. Chanyeol berlari menghampiri Baekhyun. Memangku kepalanya lalu menepuk-nepuk pipinya sambil memanggil namanya. Tidak ada respon. Chanyeol meraba pergelangan tangan Baekhyun. Ia lalu menghela nafasnya lega ketika masih bisa merasakan denyut nadi dan detak jantungnya.
"Kita bawa dia ke kamarku," kata Sehun membantu mengangkat tubuh Baekhyun keluar bersama Chanyeol.
Luhan menatap kepergian mereka, ia merasa harus menyusulnya. Luhan bangkit lalu berjalan perlahan sambil berpegangan pada meja, dinding, dan pintu untuk mengendalikan langkahnya yang masih lemah. Ia menoleh ke lantai satu dan merasakan suasana yang hening. Lalu ia berjalan ke kamar Sehun yang ada di samping kamarnya untuk melihat Baekhyun.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Sehun ketika ia sampai di ambang pintu kamar. Sehun bangkit menghampiri Luhan yang hanya mengangguk pelan sambil berpegangan pada daun pintu. Baekhyun terlihat berbaring di tempat tidur Sehun.
"Baekhyun?"
"Sepertinya dia kelelahan lalu tertidur," kata Chanyeol sambil menyelimutinya.
"Bagaimana dengan Lay? ... Chen!" Luhan terbelalak, terdengar suara parau yang panik dari bibir mungil pucatnya. "Aku melihat mereka tadi. Bagaimana dengan mereka? Apa mereka baik-baik saja?" katanya bertubi-tubi pada Sehun
"Hyung, sebaiknya kau kembali istirahat dulu. Kita bicarakan nanti, eoh?" kata Sehun sambil akan meraih lengan Luhan.
"Tidak! Katakan padaku ... ," Luhan menepis tangan Sehun, membuat pegangannya pada pintu kamar terlepas. Seketika ia akan jatuh karena kaki yang lemas. Sehun berhasil meraih tubuhnya sebelum jatuh.
"Kali ini tolong turuti kata-kataku hyung," kata Sehun dengan nada memohon sambil membantu Luhan berdiri.
Tiba-tiba darah mengalir dari hidung Luhan. Sehun terkejut dan terlihat sedikit panik. Luhan meraih hidungnya lalu menatap tangannya yang berdarah. Tiba-tiba ia merasa ada sesuatu di tenggorokannya.
"Uhuk! Uhuk! Uhuk!"
Luhan menutup mulut dengan tangannya. Ketika ia menatap kembali tangannya, darah semakin banyak di sana. Kental dan setengah beku. Chanyeol menghampiri mereka dan mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya. Ia menutupi hidung Luhan, yang masih mengeluarkan darah, dengan sapu tangan.
"Kau jaga Baekhyun hyung, biar aku yang mengantar Luhan hyung."
"Kau bisa sendiri?"
Sehun mengangguk lalu membantu Luhan berjalan ke kamarnya.
~~***~~
Soo Hee menatap Suho yang mencoba konsentrasi mengendarai mobil. Ia masih tidak percaya dengan kehadiran dua orang manusia serigala yang menghilang bagai di telan bumi selama sepuluh tahun terakhir. Soo Hee kira, dia tidak akan pernah melihat mereka lagi seumur hidupnya. Tapi kini, ia duduk bersebelahan dengan salah satunya. Bahkan mereka sudah menyelamatkan hidupnya hari ini. Soo Hee memperhatikan setiap lekuk wajah Suho. Tidak ada yang berubah dari pria tampan itu. Tubuhnya seakan tidak pernah dimakan waktu, meski hanya sehari.
Xiumin duduk memperhatikan Soo Hee dari kursi belakang. Dia juga masih sama seperti dulu. Pipinya yang berisi, matanya yang bulat, dan tubuhnya yang kekar. Semua masih sama. Mereka menuju rumah Luhan setelah sebelumnya Xiumin sempat membekukan beberapa orang di rumah Soo Hee dan Suho membuat mereka "tenggelam". Suasana terasa canggung di antara mereka.
"Apa aku setampan itu?" kata Suho pada akhirnya lalu tersenyum sambil tetap berkonsentrasi menyetir.
"A-aku hanya ...," Soo Hee terdiam memilih-milih kata. "Apa benar ini kau? Suho oppa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Home - EXO Fanfiction
FanfictionSelamat membaca dan semoga terhibur ^_^ . . #8 dalam fanfictionline pada 16 Juli 2018, 16:14 WIB #4 dalam indonesian pada 25 September 2018, 20:48 WIB # 12 dalam lay pada 9 Juli 2018, 19:12 WIB