Kelas Yoona kali ini lebih tenang. Bagaimana tidak, ada pria tampan yang mencuri perhatian mereka.Sungguh,mereka tidak dapat berbohong dengan nikmat tuhan yang satu ini.
"Apakah kalian sudah paham?" suara pria itu kini lebih keras, ia tau para mahasiswa yang ada dihadapannya tidak 100℅ konsen pada penjelasannya.
"Sudah pak" jawab mereka serempak. Tapi tidak dengan Yoona, ia menggaruk garuk kepalanya, demi apapun ia tak mengerti tentang materi yang dijelaskan dosennya barusan.
Yoona membenarkan duduknya,menyiapkan keberanian untuk menanyakan hal yang tak ia mengerti. Baru saja Yoona membuka mulutnya, dosen yang memiliki kadar ketampanan yang tinggi itu malah pergi setelah memberi senyuman.
Yoona melongo. Menatap kepergian sang dosen yang memberi penjelasan tak berguna.
"Hei Yunri, apakah kau mengerti yang dijelaskan tadi ? Bisakah kau mengajariku? Aku benar benar tak paham"
Gadis bernama Yunri itu menoleh ke arah Yoona yang sedang memegang buku bigbox miliknya,
"Yang benar saja. Kau fikir aku memikirkan tentang materi itu Yoona ? Lebih baik aku memikirkan bagaimana caranya agar dosen tampan mempesona itu bisa jadi teman kencanku, karna saat ini sangat banyak yang ingin kencan dengan, apakah kau tak mau Yoona?"
Yoona memukul keningnya sendiri,memijatnya sebentar.
"Kencan dengannya? Ayolah Yunri, ia tak setampan Chanyeol"
Yoona pergi meninggalkan Yunri dan teman temannya yang lain,karna topik saat ini dikelasnya adalah Sehun. Dosen baru yang berhasil menyita perhatian. Yoona melangkahkan kakinya menuju gerbang keluar Fakultas,ia akan menunggu Chanyeol untuk mengantarkannya pulang.
"Yoonaaaaaaa
"Yoonaaaaaaa
"Yoonaaaaaaa
"Yoonaaaaaaa apa kau ini tuli ? Aku lelah memanggilmu"
Jongin. Pria itu sedari tadi secara berulang ulang memanggil gadis yang jalan dengan santainya tanpa memperdulikan Jongin yang lelah telah mengeluarkan suara emasnya.
"Kau memanggil ku? Ku fikir kau memanggil Yoona yang lain" jawab Yoona tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Huhh" jongin membuang nafasnya asal, mengeluarkan sisa sisa pernafasannya yang ia gunakan saat mengejar Yoona tadi.
"Namamu itu sangat umum. Jadi sedikit susah rasanya"
"Jika chanyeol ada aku akan mengadukan semuanya dan chanyeol akan menghabisi tubuhmu yang tak seberapa ini"
Jongin melirik Yoona sinis.
"Chanyeol itu sudah tua, dia tua 4 tahun darimu, harusnya kau memilih pria seperti aku. Kim Jongin"
Jongin membenarkan kerah bajunya. Tersenyum tulus kepada Yoona.
"Apa kau bilang ?! Heh asal kau tau, Park Chanyeol. Chanyeol ! Kekasihku itu sangat pintar, dia memang lebih tua dariku 4 tahun, tapi apa kau tau? Diusianya yang sekarang ia sudah lulus kuliah dan mendapatkan gelar. Dan sekarang ia mengurus perusahaan keluarga, hebat bukan ? Jika pun aku menikah dengannya, aku tak perlu khawatir dengan kehidupanku yg akan datang.
Sedangkan kau ? Kau sudah 2 kali gagal skripsi dan wisuda. Maka saranku kepadamu , isi lah otakmu itu Jongin !"Yoona mengatur nafasnya,berbicara panjang lebar tanpa jeda hampir membuatnya kehilangan nafas.
"Bagaimana aku ingin mengisi otakku ? Karna hanya namamu lah yang mengisi otakkku Yoona. Masalah pekerjaan , kau tak perlu takut, ya orang tuaku tak punya perusahaan memang, tapi mereka mempunyai cukup banyak restoran dan berbagai cabang dikota kota besar di negara ini. Jadi kau tak perlu ragu."
Jongin tersenyum merangkul Yoona.
Yoona membalikan kedua bola matanya, ia lelah jika adu mulut dengan kai, ia tak pernah menang. Jangankan menang, seri saja ia masih tak mampu."Sekarang mana Chanyeolmu itu hah ?"
Jongin mengedarkan pandangannya,mencari orang yang selama ini di puja puja oleh Yoona.
"Jika Chanyeol melihatmu merangkulku seperti ini,percayalah ia akan menaikan kecepatan rata rata mobilnya dan tangan,kaki bahkan matamu akan lepas dari tempat sebelumnya"
Jongin terkekeh. Ia melepaskan rangkulannya, mengacak rambut Yoona yang lebih muda darinya 2 tahun. Yoona benar. Ia sudah menghabiskan 2 tahun dari waktu yang sebenarnya di bangku perguruan tinggi. Ia menyayangi Yoona. Bahkan sangat menyayanginya, walau Yonna hanya menganggap itu hanya lelucon. Tak apa. Yang penting ia slalu bisa dekat dengan gadia itu.
'Selain mencintaimu diam diam dan mendoakan kebahagianmu aku bisa apa ? Memaksamu mencintaimu? Maaf aku tak sejahat itu' -Kim Jongin

KAMU SEDANG MEMBACA
Thankyou
Fanfiction'Beberapa tahun yang lalu,aku kehilangan selera untuk mengenal apa itu cinta, tepat 6 tahun yang lalu seorang wanita yang begitu kucintai telah berhasil meruntuhkan hatiku, bagaikan puzzle yang sudah tersusun rapi namun hancur begitu saja dan aku ta...