Annyeong Hani

403 57 0
                                    

"Yoona bisakah kita pulang sekarang ?"

"Aku belum mandapatkan capung"

"Capung itu tak mau denganmu"

"Kenapa ?"

"Ya karna kau jelek. Kau buruk"

"Kau yang jelek ! Dasar tidak tau diri"

"Aku tampan !"

"Tapi kau pecinta om om"

"Om om itu yang mencintaiku"

Terjadi perdebatan diantara 2 manusia berlainan jenis ditaman. Tak ada yang mengalah, hingga..

"Aku ingin pulang Yoona"

Pria itu memelas, memohon kepada Yoona agar mengizinkannya pulang, namun dengan wajah angkuhnya Yoona melipat kedua tangannya didada sambil menggelengkan kepala.

"Tidak boleh !"

Byun Baekhyun. Pria yang sedari tadi menemani Yoona ditaman itu nampaknya sudah bosen. Benar benar bosan. Gadis itu hanya melompat lompat , menepuk nepukan tangannya.
Jika saja gadis itu bukan tetangganya, Baekhyun mungkin sudah menenggelamkan Yoona ke dalam kubangan lumpur kandang babi didekat rumah mereka.
Yoona memejamkan matanya, merasakan hembusan angin sore ditaman ini. Tapi...

"Hyun..

"hemmm

"Apakah kau mendengarkan sesuatu?"

Yoona membuka matanya , ia merasa bahwa telinganya sedang menerima suara aneh.

"Tidak" jawab pria berambut kuning itu dengan cepat. Ia sudah muak.

"Itu suara tangisan hyun.. "

Mata Yoona mengarah menatap Baekhyun.

"Ya. Itu suara tangisan. Tangisan hatiku yg sedari tadi ingin pulang tapi selalu kau cegah !" pria itu melototkan matanya kepada Yoona dan membuat gadis itu sedikit terkesiap.

"Ayo kita cari suara itu ..."

Yoona menarik tangan Baekhyun, memaksa pria itu untuk mengikutinya.

"Oh tuhan. Coba jelaskan padaku, saat kau menciptakan gadis didepanku ini, apakah kau mencampurkan zat lain sehingga dia menyebalkan begini" rutuk Baekhyun tanpa diperdulikan sama sekali oleh Yoona.

Yoona memperjelas pendengarannya, membuka jangkauan matanya lebih luas. Mencari dari mana sumber suara tersebut. Dapat ! Ia menemukan sang narasumber. Ia menemukan seorang gadis kecil sedang terduduk diatas rerumputan taman. Gadis kecil yang sedang memeluk dan menenggelamkan wajahnya di kedua lututnya.

Yoona melepaskan cengkramannya pada pergelangan tangan Baekhyun, mendekati gadis cilik yang malang itu.

"Annyeong...

Sapa Yoona sambil memegang lembut bahu gadis kecil yang sekarang sudah ada dihadapannya.

Gadis kecil itu menghentikan aktivitasnya, mengeluarkan kepalanya untuk melihat orang yang baru saja menyentuhnya.

"Kau hkssss kakak.. Hkssss kakak siapa ?"

Yoona tersenyum lembut kepada gadis kecil yang sedang berusaha berbicara dengannya sambil menahan cairan yg keluar,entah dari hidung atau matanya.

"Namaku Park Ren Yoona , kau siapa ?"

Yoona mengulurkan tangannya, gadis kecil berambut hitam itu hanya menatap uluran tangan Yoona, tak berniat untuk membalasnya sepertinya. Yoona mulai menggoyangkan uluran tangannya,berharap gadis kecil itu mau berkenalan dengannya.

"Aku Oh HaNi"

Gadis kecil itu akhirnya membalas uluran tangan Yoona dan itu membuat Yoona tersenyum sumringah.

"Dan Hani kenapa kau menangis dsni? Ayo pulang, ini sudah sore" Yoona mulai mengelus setiap helaiian rambut Hani yang hitam sedikit bergelombang.

"Sudahkah? Yoona aku bersumpah, aku lelah , Mari kita pulang"

Hani belum menjawab namun dengan cepat Baekhyun menggunakan kesempatan itu untuk membujuk Yoona agar pulang. Ia sangat lelah.
Yoona menatap Baekhyun seolah olah ia sedang kelaparan dan akan segera memakan dirinya dan itu membuat Baekhyun memundurkan langkahnya.

Hani tersenyum melihat tingkah Baekhyun. Menurutnya pria itu sangat menggemaskan dan pria itu takut pada Yoona.

"Siapa namamu kak?" Hani bangkit dari posisi sebelumnya diikuti Yoona yang juga bangkit dari posisi sebelumnya.

"Kau ingin mengetahui namaku ? Aku adalah Byun BaekHyun. Pria manly yang digemari kaum Hawa" Baekhyun memperkenalkan dirinya kepada Hani dengan angkuh , dan Hani berusaha menahan tawanya ketika melihat Baekhyun bergaya seperti itu.

"Kau itu pencinta Om om" sanggah Yoona yang tak lama disusul suara gelak tawa dari bibir Hani.

"Sudah ku bilang ! Om om itu yang mencintaiku ! Oh Tuhan, coba jelaskan kepada Mahkluk mu yang satu ini"

Lagi lagi Hani tertawa melihat tingkah keduanya,Baekhyun menatap Yoona. Ia merasa Yoona telah menjatuhkan harkat dan martabatnya didepan gadis kecil yang masih berusia 10 tahun.

"Kau belum menjawab pertanyaanku Hani, kenapa kau menangis disini?"

Yoona mengalihkan pembicaraan, melihat Baekhyun yang menatapnya seperti itu membuatnya takut juga.

Hani terdiam. Matanya menerawang jauh ke depan. Ia memejamkan matanya sebentar, menarik nafasnya.

"Appa dan eommaku sudah berpisah. Selama ini aku tinggal dengan appaku, dan saat ini aku merindukan Eomma, .."

Yoona membelai rambut Hani yang berserakan diterpa angin sore ditaman. Ia menyelipkan sedikit rambut Hani ketelingganya, karna itu pasti mengganggu penglihatannya.

"Tapi setiap aku menyebut eomma. Appa selallu marah, dan kali ini appa memarahiku, itu sebabnya aku disini" lanjutnya.

Yoona menganggukan kepalanya,mengerti dengan cerita gadis kecil yang mempunyai mata cokelat. Yoona menyukai mata Hani.

"Kau harus bisa memahmi appa mu,jangan langsung marah dan pergi darinya,Sekarang kau harus pulang sayang. Percayalah, appa mu sedang khawatir. Pulang lah, aku akan mengantarmu. Kau mau?"

Hani tersenyum ke arah Yoona. Dan mengaggukan kepalanya. Tawaran Yoona tadi berhasil menghidupkan leser dimata Baekhyun yang mengarah kepadanya.

Yoona terkekeh.

-----------

Si Hani yang ada di media yaaaaa:*

ThankyouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang