WARNING !!
Typo bertebaran dimana mana,diakibatkan jari jari author yang tak seindah joy redvelvet atau Taeyeon SNSD.
Happy reading !!!
Makasi juga atas votenya :)Budayakan vote setelah membaca :)
Saat ini,Yoona,Jongin dan Hani sedang berada dikamar Yoona. Kamar bernuansa salah satu boyband korea yang begitu populer.
Kamar Yoona cukup besar ,mungkin karna ia anak tunggal, itu sebabnya ia diperlakukan cukup mewah.
Terdapat meja kecil dekat televisi,diatasnya ada bedak tabur,dan spidol,ada juga beberapa helai tisue. Kemana Jongin,Yoona dan Hani?"Ayoo cepat kakkk kejar aku"
"Aku lelah ..... Huh"
"Dasar lamban!"
Yoona menatap tajam kearah Jongin yang baru saja menghinanya, Jongin hanya mengalihkan pandangannya,pura pura tidak menyadari tatapan Yoona.
Yoona bersiap siap,dan.... Yoona berlari mengejar Jongin dan Hani, tapi dengan kesadaran penuh Jongin menghindar dari terkaman Yoona,ia terus berlari,mengeratkan tangannya kebelakang,ia sedang menggendong Hani.
Hani hanya tertawa,ia sangat senang berada digendongan Jongin,sesekali Jongin tersedak karna lingkaran tangannya dileher pria itu cukup kuat.Mereka sedang bermain. Yoona,Jongin,Hani. Entah jenis permainan macam apa yang mereka peragakan,intinya adalah,satu dari mereka harus menggendong Hani dan berlari menghindari pemain sisa. Jika Hani tertangkap oleh sang pemain sisa,pemain utama yang menggendong Hani harus rela wajahnya diobrak abrik sang pemain sisa dan Hani. Dan kali ini, Jongin lah pemain utama sedangkan Yoona adalah pemain sisa. Dari wajah Yoona sendiri,bisa dilihat gadis itu pasti telah kalah sebelumnya, wajahnya penuh dengan taburan bedak dan spidol yang merajalela meninggalkan jejak diwajahnya.
Yoona terus berfikir,menggali kemampuan otaknya untuk mencari srategi yang tepat. Sudah 2 kali ia kalah dan sudah 2 kali wajahnya diterpa badai terkutuk dari Jongin dan Hani. Hingga pada akhirnya..
'Bruk'
"Awww" Yoona meringis,gadis itu terjatuh.
Jongin yang mendengar desahan Yoona langsung berhenti,ia menoleh kebelakang,melihat Yoona yang terduduk sambil menggelus elus lututnya. Hani yang melihat Yoona dengan keaadan seperti itu sontak merosot dari gendongan Jongin,berlari kearah Yoona. Khawatir dengan Yoona.
"Kak, apakah itu sakit? Bagian mana yang sakit? Kakimu terkilir? Lututmu berdarah?" Pertanyaan yang bertubi tubi dari Hani membuat bibir Yoona melengkung keatas. Dengan gerakan cepat ia berdiri dan menangkap Hani.
"Dapatttttt" seru Yoona,sedangkan Hani kaget bukan main dengan serangan tiba-tiba dari Yoona.
"Curanggg!!" Jongin protes.
Yoona tidak menggubris,ia malah melambai lambaikan tangannya diudara. Bertingkah acuh.
"Kau harus dihukum"
"Tapi ..kau"
"Aku tidak peduli"
Yoona langsung menyeret Jongin kearah meja kecil yang diatasnya sudah tersedia aneka bentuk hukuman yang akan segera dijalani Jongin.
Jongin bergedik ngeri,entah apa yang akan dilakukan Yoona kepada wajah tampannya."Kau curang Yoona!!" Jongin terus protes,berharap gadis itu mungkin sadar akan kesalahannya. Tapi Yoona adalah Yoona. Gadis keras kepala yang tidak pernah menerima penolakan.
"Hani . ayo bantu aku" pinta Yoona sambil memberi bedak bubuk ketangan Hani,Hani dengan senang menerima benda keramat itu dari Yoona, Hani mulai menabur bedak itu kewajah Jongin,betapa bahagianya Hani saat ini. Sedangkan Yoona ? Dengan spidol hitam,jari jarinya sibuk bernari nari diatas Wajah Jongin,
membentuk lingkaran diujung hidung Jongin,lalu menebalkannya, menarik dua garis lurus dikedua pipi Jongin. Yoona tersenyum, sebisa mungkin ia akan membuat Jongin seperti Kai, Kai adalah nama kucing tetangganya, kucing itu sangat nakal,ibunya sering mengeluh dengan Kai yang suka buang air kecil sembarangan. Yoona membenci kucing itu,kucing itu tidak sopan. Pikirnya."Astaga. Semoga tak ada temanmu yang datang kemari Yoona,atau aku akan jatuh didepan mereka dan reputasiku pasti akan hancur" keluh Jongin,Yoona yang merasa ucapan Jongin itu adalah sebuah kalimat tak berbobot langsung menjatuhkan spidolnya tepat dipipi Jongin.
"Kau sangat merepotkan. Diamlah!"
Hani tertawa melihat tingkah Yoona. Bahkan hatinya sendiri pun ikut tertawa,ada rasa kebahagian luar biasa didalam sana.
"Yoonaaa
Yoona menoleh,begitu mendengar suara yang sudah tak asing lagi.
"Ya bu?"
"Lihat siapa yang datang" ucap Nyonya Park yang tak lain adalah ibu Yoona, ia sudah berdiri didepan kamar putrinya.
"Siapa?" Yoona menoleh nolehkan kepalanya,ingin segera tau siapa yang datang.
Sosok Pria bertubuh tinggi keluar dari balik pintu, tersenyum semanis mungkin.
"Chanyeollllllllllll"

KAMU SEDANG MEMBACA
Thankyou
Fiksi Penggemar'Beberapa tahun yang lalu,aku kehilangan selera untuk mengenal apa itu cinta, tepat 6 tahun yang lalu seorang wanita yang begitu kucintai telah berhasil meruntuhkan hatiku, bagaikan puzzle yang sudah tersusun rapi namun hancur begitu saja dan aku ta...