entahlah. mungkin saja

354 38 1
                                    

"Kak.. Aku ingin pulang"

Suara Hani yang terdengar begitu lembut ketelinga Yoona.
Yoona menoleh,ia mengelus pipi gadis kecil itu dan tak lama Yoona mengangguk.

"Chanyeol. Kau mau mengantarkanku?" tanya Yoona sembari menatap Chanyeol, Chanyeol mengangguk.

°°°°°

05.00 PM

Langit menghitam. Tiupan angin menggugurkan dedaunan yang sebenarnya sudah nyaman berada diatas.
Hujan mengguyur kota seoul.
Menciptakan genangan air disepanjang jalan. Terkadang terdengar gemuruh dilangit,seperti sedang berlangsung peperangan diatas sana.

Seseorang keluar dari mobil berwarna silver, melangkahkan kakinya entah kemana. Tak peduli air hujan yang sudah menyatu dengan tubuhnya.
Tak ada yang tau apa yang terjadi dengannya, tak akan ada.
Ia tersenyum sambil menadahkan wajahnya ke langit. Memberi izin kepada air hujan untuk menghujam wajahnya.
Dia tertawa.
Dia terduduk ditanah.
Dia menangis.

"Aku mencintaimu. Sungguh. Kenapa kau tidak pernah mengetahuinya? Hahahaha."

Pria itu menangis,sebuah tangisan protes karna takdir tak pernah memihak kepadanya walau sekali saja. Dengan kesadaran yang hilang entah kemana. Pria tersebut tergeletak begitu saja,diatas bumi ini. Tanpa ada yang mengetahui. Tanpa ada yang peduli.

°°°°°°°

"Terimakasih sudah mengantarkan Hani"

"Sama - sama"

Yoona segera beranjak dari rumah Hani. Ia telah mengantarkan Hani dengan selamat. Dan sialnya,ia bertemu dengan Sehun yang selalu membuat moodnya hancur.

"Tak butuh payung?" ucapnya pelan namun masih bisa terdengar. Yoona menggeleng tanpa menoleh,sedetik kemudian dia berlari kearah mobil hitam yang sudah menunggunya.

Sehun kembali tersenyum. Mengecup puncak kepala Hani.

"Ayo masuk" perintahnya dan langsung dilaksanakan oleh Hani.

°°°°°°°°

"Astaga kau basah !!" pekik Chanyeol begitu Yoona masuk dalam mobil.

"Apakah ayah anak itu tidak menawarkanmu payung? Atau dia buta karna tidak tau hujan? Atau jangan jangan ia tuli?" omel Chanyeol kepada Yoona,tangannya dengan cekatan membersihkan tubuh gadis itu yang basah karna hujan dengan handuk yang selalu tersedia didalam mobilnya.
Yoona tersenyum. Ada rasa bangga dihatinya,bangga memiliki pria seperti Chanyeol.

"Chanyeol..

"Hm" jawab pria berambut sedikit ikal itu,ia mencampakan handuknya begitu saja kearah belakang setelah mengeringkan tangan,rambut dan wajah Yoona.

"Ada apa?" Chanyeol membenarkan posisi duduknya,ia menghadap Yoona.

"Dua hari ini kau kemana?" Yoona meletakan kedua telapak tangannya kepipi Chanyeol. Menatap pria itu.

Chanyeol terdiam. Ia fikir Yoona tak akan menanyakan tentang absennya dua hari belakangan ini. Chanyeol berfikir secepatnya untuk mencari alasan yang tepat.

"Chanyeol?"

Panggilan itu membuat lamunan Chanyeol buyar. Ia tersenyum dan mengecup puncak kepalanya.

"Percaya. Aku benar benar sibuk dikantor sayang. Huft. Kau tak percaya juga?" Chanyeol balik bertanya, ia menggenggam tangan kanan gadis itu,menciumnya dan meletakan tangan lentik itu kepipinya.

Yoona tersenyum. Ia tau kebiasaan Chanyeol. Jika dirinya sedang marah kepada Chanyeol,maka pria itu akan mencium punggung tangannya berulang ulang,sampai dirinya tersenyum dan memaafkan Chanyeol.

Chanyeol memperhatikan senyuman Yoona. Ada rasa menyesal dihatinya. Menyesal telah menyianyiakan senyuman manis itu,menyesal karna ia menemukan senyuman lain setelah Yoona. Ia menyesal. Sungguh. Jika ia bisa memutar waktu, Chanyeol tak akan pernah mau untuk bertemu dengan senyuman selain milik Yoona,tidak akan sudi menatap manik mata selain milik Yoona. Tidak akan pernah. Tapi kenyataannya, ia gagal. Ia tidak bisa menolak itu semua. Ia telah jatuh,tidak ada kemampuan untuk kembali bangkit.

"Heiiiiii"

Yoona mengibas ngibaskan tangan kirinya kearah wajah Chanyeol yang sedang menatapnya sedetail itu.
Chanyeol tersadar,ia mengerjapkan matanya,melepas genggaman tangannya dari Yoona.
Yoona mengerutkan dahinya.

"Ada apa?"

Chanyeol menggeleng,di acaknya rambut Yoona dan tak lama mobil yang mereka naiki berjalan pelan,keadaan cuaca sedang tidak baik. Jalanan kota sudah pasti licin. Jika sudah seperti ini tak ada kendaraan yang berani melajukan kecepatan mobilnya,atau mereka akan tergelincir dan hasilnya mereka hanya sekedar tergeletak dikasur rumah sakit atau tergeletak dibawah tanah kedalaman 2 meter. Menyeramkan.

Mobil Chanyeol berhenti. Lampu jalan sedang berwarna merah. Membuat siapapun akan menghentikan kendaraannya. Chanyeol mengalihkan pandangannya kearah Yoona. Memandang jalanan terlalu lama membuatnya bosan. Yoona yang mengetahui Chanyeol sedang menatapnya mencoba menyembunyikan rona merah dipipinya. Chanyeol tersenyum.

"Kenapa pipimu merah?"

"Hah?" Chanyeol kembali tertawa.

"Isssshhhh Chanyeol !! Berhenti menggodaku !!"

Yoona memberi pukulan pukulan kecil pada lengan pria itu, dia malu.

"Pipimu selalu merah. Padahal aku sudah sering menatapmu. Ayo hentikan kebiasaanmu itu" ucap Chanyeol.
Yoona menoleh.

"Kau dengar ya Park Chan Yeol , pipiku akan selalu merah jika kau tatap. Akan selalu begini,karna kaulah orang yang paling kusayang setelah ayah dan ibuku" Yoona menarik narik hidung Chanyeol membuat pria itu harus sedikit merasakan goyangan pada tubuhnya.

Chanyeol kembali terdiam. Perasaan bersalah kembali munculdalam hatinya setelah mendengar ucapan gadis itu.

Tinnnnnn tinnnnn tinnnnnnnn

Suara klakson yang memekakan telinga membuyarkan lamunan chanyeol,Chanyeol menoleh kekanan. Beberapa kendaraan sudah melintas,saat Chanyeol melihat kebelakang dengan kaca spionnya,banyak mobil yang mengantri dibelakang dan memunculkan kepalanya. Berbicara dengan Suara tinggi.
Chanyeol menoleh kearah Yoona dan tak lama mereda berdua tertawa. Chanyeol memindahkan perseneling mobilnya dan menginjak pedal gas.

°°°°°°
"Besok kau akan menjemputku? Iyakan?" .

Yoona dan Chayeol sekarang telah sampai dirumah Yoona. Sebelum ia turun dari mobil Chanyeol,Yoona bertanya yang membuat Chanyeol berfikir dengan benar,mengingat apakah dirinya punya janji dengan 'dia'.
Tapi akhirnya Chanyeol mengangguk. Yoona tersenyum lebar, ia mencubit pipi Chanyeol dan langsung keluar untuk segera masuk ke rumah.
Chanyeol masih diam. Ia menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskannya.

"Jahat ? Entahlah. Mungkin saja" lirihnya.

ThankyouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang