Sesuatu yang hilang

372 39 5
                                    

Sudah 1 bulan berlalu,dan dalam kurun waktu yang lumayan lama tersebut Yoona telah kehilangan sesuatu yang berharga. Jongin.
Gadis itu tak pernah lagi melihat sosok pria yang selalu tersenyum kepadannya.
Dan sekarang, ia rindu. Rindu ingin memarahinya,rindu ingin memukulnya,rindu senyumannya,rindu dibonceng olehnya,dan rindu akan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.
Yoona tau alasan dibalik ini semua. Ia tau kenapa Jongin tak pernah lagi muncul dihadapannya. Gadis itu sudah berusaha menemukan Jongin,agar ia bisa meluruskan segala sesuatu yang selama ini ada dalam fikiran Jongin.
Jongin masih berada dikampus yang sama dengan Yoona, tapi mereka benar benar tak pernah berpapasan lagi. Lihat, hebat bukan penghindaran Jongin?
Ia sudah pernah datang kerumah Jongin, menanyakan pria itu kepada ibunya,tapi Nyonya Kim juga menggeleng heran. Ia bilang tingkah Jongin satu bulan terakhir sedikit berbeda, Jongin selalu pulang cepat, ia selalu berada didalam kamar, bahkan Nyonya Kim bercerita setiap hari libur Jongin tak pernah keluar kamar sama sekali.
Yoona meringis dalam hati. Pria itu benar benar hancur.

"Jongin kau dimana? Aku ingin bercerita. Baekhyun mendapatkan jabatan baru, pasti sekarang gajinya bertambah. Iyakan? Ohya, aku dan pak Sehun sekarang tambah dekat, malah ia menyuruhku memanggilnya tanpa kata 'Pak' jika berada diluar kampus. Huft"

Clik.
Send.

14.36

Yoona tersenyum melihat pesan suara yang ia kirim untuk Jongin telah sampai. Yoona akan selalu mengirim pesan suara kepada Jongin,walau sampai hari ini Jongin belum membuka pesan Line dari Yoona.
Bagi Yoona,itu tak masalah.
Ia akan tetap menunggu pria itu.

Yoona menggesekan kedua telapak tangannya,mencoba membuatnya hangat, siang ini cuaca begitu buruk,tadi kira kira jam 12 siang, Seoul diguyur hujan deras selama 2 jam,diiringi angin yang menerbangkan segala yang ada disudut kota,serta kilat dan halilintar yang berlomba lomba menunjukan kehebatannya, sungguh mengerikan.

Yoona menoleh nolehkan kepalanya, kekiri dan kekanan, memperhatikan jalan raya yang didepannya, Chanyeol berjanji akan menjemputnya pulang,tapi nyatanya? Sudah setengah jam dia berdiri disana tapi tidak menemukan sosok pria bertubuh jangkung itu.

"Kau belum juga pulang?" Yoona menoleh, itu suara pak Sehun--Sehun!

Yoona tersenyum lebar. Memamerkan jajaran gigi putihnya, ia menjadi malu, sebab tadi Sehun sudah menawarkan untuk pulang bersama,dan Yoona menolak dengan alasan ingin pulang cepat, tapi lihat sekarang? Ia bahkan belum beranjak dari sana.

"Jadi bagaimana? Mau ikut denganku tidak?" tawar Sehun sambil menahan tawa. Yoona tersenyum paksa, sedetik kemudian ia membuka pintu mobil dan masuk kesana untuk pulang bersama Sehun.
Inilah hal yang tak pernah ada dalam fikiran Yoona. Ia menjadi sangat dekat dengan dosen yang dulu sering ia beri gelar 'dosen laknat'
Semacam hukum Karma?
Mungkinlah.

~

"Aku tidak tau"

"Kau egois! Harusnya kau bisa memilih, Aku ! Atau Yoona!"

"KALIAN BUKAN PILIHAN!!"

Seketika gadis yang sudah berurai air mata itu terdiam. Tak berani membantah setelah pria jangkung dihadapannya membalas ucapannya tidak lupa dengan menekan setiap suku kata yang diucapkan.

"Aku mencintaimu.. Go Ah Ra...
Sungguh.."

Ucap pria itu,volumenya sudah rendah, nadanya terdengar seperti memohon agar gadis itu percaya.

"Kau...hkss. Kau egois. Har--hkss harusnya kau bisa..hks bisa memilih"

"Aku tak bisa..maaf"

Gadis yang bernama Go Ah Ra itu menoleh, menahan isakannya sebentar dan tak lama mendaratkan tamparan dipipi pria yang tak lain adalah Chanyeol.

ThankyouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang