"Yoonaaaaaaaaaa"
Suara nyonya Park bergema diseluruh ruangan yang sedang ia pijak.
Anak gadisnya itu tak kunjung keluar dari kamar setelah 20 menit yang lalu ia menyuruh gadis itu bangun agar cepat berangkat ke kampusnya.
Nyonya Park terus menerus mengeluh tentang Yoona,anak semata wayangnya."Umurmu sudah 23 tahun, kau akan menikah nanti, tapi bangun tidur saja kau masih susah,bagaimana mengurus suami dan anak anakmu kelak?"
"Apakah kau mau suamimu mencari kesenangan dengan wanita lain? Meninggalkanmu hanya karna kau susah bangun?"
"Matamu itu kenapa susah untuk dibuka? Seperti pantat babi yang baru lahir. Rapat"
Ocehan itu akhirnya terhenti ketika sosok perempuan dengan pakaian kasualnya tiba diruang makan. Matanya setengah tertutup, ia menarik satu kursi makan dan duduk diatasnya. Tangan kanannya menopang wajahnya diatas meja makan.
"Heiii! Kau sebenarnya mandi atau tidak?"
Suara Nyonya Park yang sempat terhenti kini berdengung kembali.
Nyonya Park mendekati putrinya, mencium aroma yang menyeruak dari tubuh Yoona."Kau menambahkan banyak parfum. Itu berarti kau tidak mandi? Hanya mencuci wajah dan menggosok gigi saja? Ayaaa. Apa tanggapan suami mu nanti, jika--
"Ahhhhh eomma! Hentikan! Dari tadi ibu hanya membahas tentang suami. Aku bahkan masih muda,masih 23 tahun" Yoona memotong kekesalannya ibunya, ia jenuh dengan semua ocehan yang dikeluarkan nyonya Park pagi ini.
"Itu usia yang cocok untuk wanita agar menikah"
"Aku belum mau menikah"
"Aku ingin melihat cucu-cucuku lahir,menggendong mereka,bermain bersama mereka, menyaksikan pertumbuhan mereka, sekolah---
"Chanyeol belum siap untuk menikah"
Yoona lagi lagi memotong"Menikah saja dengan Jongin! Dia selalu siap untuk menikahimu"
Yoona diam. Nama yang barusan disebutkan nyonya Park berhasil membuat ia mengurungkan niat untuk memotong ucapan ibunya lagi.
Nyonya Park memperhatikan Yoona yang tiba tiba saja diam. Tapi itu hanya beberapa saat, karna tak lama kemudian terdengar suara laki laki sedang berdehem, membuat Yoona maupun Nyonya Park menoleh."Appa? Appaaaaaaaa",
Gadis itu berlari kearah sumber suara, memeluk erat laki laki paruh baya yang masih tetap terlihat segar,seakan umur tak jadi penghalang untuk kebugaran tubuhnya.
"Kau merindukan ayahmu ini? Hm?"
Yoona merenggangkan pelukannya dan mencubit pinggang ayahnya,membuat laki laki itu mengaduh.
"Aku begitu merindukanmu. Kau tau ayah,ibu begitu kejam terhadapku belakangan ini" Yoona melirik kearah ibunya yang saat ini sedang melototkan matanya.
Tuan Park tertawa,
"Apa kau terus memaksa anakku untuk menikah? Kau begitu kejam Hye Yeon"
Tuan Park kembali tertawa,Yoona melepas pelukannya, Hye Yeon,ibunda Yoona memilih untuk duduk kursi meja makan,membiarkan ayah dan anak itu melepas rindu masing masing.
"Apakah aku salah menyuruhnya untuk segera menikah? Lihatlah umurnya, aku malu dengan adikku yang sudah memiliki cucu"
Nyonya Park mengerucutkan bibirnya,Yoona memeluk ibunya dari belakang.
"Sabarlah sedikit eomma,nanti aku akan memberimu cucu yang banyak"
Gurau Yoona."Hentikan omong kosongmu"
![](https://img.wattpad.com/cover/63545621-288-k469385.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thankyou
Fiksi Penggemar'Beberapa tahun yang lalu,aku kehilangan selera untuk mengenal apa itu cinta, tepat 6 tahun yang lalu seorang wanita yang begitu kucintai telah berhasil meruntuhkan hatiku, bagaikan puzzle yang sudah tersusun rapi namun hancur begitu saja dan aku ta...