"Chanyeol ! Kenapa tidak percaya? aku ada tugas tambahan hari ini."
"Astaga"
"Iyaa"
"Tidak usah takut"
"Tidak perlu"
"Sudahlah. Nanti ku hubungi lagi"
Yoona mengelap sedikit keringatnya yang keluar dari pelipis sebelah kiri.
Berdebat di telfon lumayan menguras tenaga.
Gadis itu memasukan ponsel genggam miliknya ke saku celana. Sekarang ia disibukan dengan mencari angkutan yang bisa membawanya kerumah Jongin.
Ia akan menjenguk pria itu. Benar atau tidaknya,Yoona tetap merasa ialah penyebab sakitnya Jongin, apalagi mendengar penjelasan Yixing tadi. Ia yang mengusir pria itu disaat hujan deras demi Chanyeol kan? Berbicara tentang Chanyeol,sekarang Yoona tidak perduli akan permintaan Chanyeol untuk menjauhi Jongin, lagi pula ia sudah menghubungi pria itu agar tidak menjemputnya dengan alasan ia mempunyai tugas tambahan."Jongdae !" pekik Yoona begitu melihat Jongdae yang sedang menunggangi sepeda motornya, pria itu yang kemarin mobilnya dipinjam oleh Jongin,sekaligus pria yang menemukan Jongin tergeletak dijalan--begitulah info dari Yixing.
Pria dengan senyum khasnya itu memberhentikan motornya begitu mendengar Yoona memanggilnya,
"Ada apa?" Jongdae bertanya sambil membuka kaca helm nya.
"Kau mau pulang?" Yoona balik bertanya.
Jongdae mengangguk.
"Aku ikut" tanpa aba aba,gadis itu segera naik ke atas kuda besi milik Jongdae. Jongdae kaget melihat aksi Yoona.
"Hei ! Kenapa? Rumahku dan rumahmu berlainan arah. Apa kau lupa?"
"Tidak aku tidak lupa. Rumahmu searah dengan rumah Jongin kan?"
Jongdae mengangguk.
"Bagus! Karna aku akan kerumahnya. Kudengar dia sakit dan aku ingin menjenguknya. Oh ya,katanya kau yang menemukannya tergeletak dijalan. Apa itu benar?"
Jongdae kembali mengagguk.
"Yasudah. Ayo sekarang jalan" pinta Yoona.
"Tapi aku tidak membawa helm untukmu"
"Apakah harus memakai helm?"
"Astaga Yoona! Apa kau warga baru? Apa kau selama ini tidak dikorea? Kau seperti tidak mengetahui saja aturan dinegara ini, lagi pula menurutku memakai helm saat berkendara bukan hanya aturan dikorea saja" jelas Jongdae yang membuat Yoona mengerucutkan bibirnya,
"Berarti aku tidak bisa pergi tanpa memakai helm?"
Jongdae mengangguk.
"Dan berarti aku tidak bisa menjenguk Jongin?"
Jongdae kembali mengangguk.
"Ah tidak tidak!! Itu tidak penting! Ayo sekarang nyalakan motormu"
"Tidak bisa Yoona! Kita akan berurusan dengan polisi nanti. Lagi pula keselamatanmu pun terancam"
Yoona mengacak rambutnya sendiri.
"Ayolah Jongdae!!kumohon"
"Tidak bisa"
"Kau ini pelit sekali"
"Bukan begitu"
"Ayolahhh"
"Tidakk Yoona"
Yoona menyerah. Keras kepala dirinya,ada yang lebih keras kepala lagi.
"Sedang apa kalian? Kenapa belum pulang. Dan kau?kenapa naik motor tanpa memakai helm?itu buruk"
Jongdae dan Yoona sama sama menoleh ketika mendengar suara.
Yoona membuang wajahnya asal begitu mengetahui sang narasumber."Eh pak. Ini teman saya ingin menjenguk teman kami yang sakit. Tapi dia tidak memakai helm" adu Jongdae dan membuat Yoona memukul bahunya keras. Jongdae meringis.
"Ayo ikut denganku saja, rumahku searah dengan pria itu,umm siapa namanya? Jongin kan?"
Yoona menoleh.
'Tau dari mana dia?'"Ah tidak! Tidak usah. Aku akan pergi bersama Jongdae" tolak Yoona.
"Tidak bisa Yoona" Jongdae menolehkan kepalanya kebelakang agar bisa melihat jelas wajah Yoona.
"Ayolahh"
"Tidakk"
Yoona turun dari atas motor Jongdae. Ia mengedarkan pandangannya kearah jalan.
"Kau sedang apa?" tanya Jondae.
"Mencari angkutan umum" jawab Yoona.
Pria yang sedari tadi didalam mobil menggelengkan kepalanya,Oh Sehun.
"Lebih baik kau menerima tawaranku. Hitung hitung aku balas budi"
Yoona tidak menggubris perkataan Sehun,dosennya itu. Dan Jongdae sedikit kebingungan dengan perkataan Sehun.
"Astaga! Yoona sebaaiknya kau menerima tawaran Pak Sehun. Dan aku harus pergi sekarang. Ibuku menunggugu"
Yoona melongo begitu melihat Jongdae yang meninggalkannya. Ia turun dari motor Jongdae,berpura pura marah dan berharap pria itu membujuknya, tapi nyatanya? Ini diluar dugaan!.
"Ayo" ajak Sehun
Yoona diam tak perduli.
"Jangan keras kepala. Kau fikir akan ada angkutan umum? Ini jam makan siang,mereka beristirahat"
Yoona tersadar. Benar yang dikatakan Sehun. Mana ada saat jam makan siang manusia bekerja kan? Ok. Kali ini Yoona memilih menerima tawaran Sehun. Ia masuk kedalam mobil.
"Hei!! Apa yang kau lakukan?"
"Kau menyuruhku masuk. Dan sekarang kau bertanya apa yang aku lakukan? Kau ini tidak konsisten."
Sehun menggelengkan kepalanya.
"Kau duduk di kursi penumpang. Seolah olah aku ini supirmu.? Dasar! Ayo pindah!"
Yoona sedikit tersentak dengan ucapan Sehun. Ia memperagakan ucapan Sehun dengan nada yang melenceng. Tanpa memperdulikan Sehun, Yoona melompat dari kursi belakang ke kursi depan,tepat disamping Sehun.
Sehun terlonjak kaget dengan aksi mahasiswinya itu. Sehun menatapnya tajam.Sedangkan Yoona hanya menjulurkan jari tengah dan telunjuknya ke udara,membentuk huruf V sambil memamerkan jajaran gigi putihnya.°°°°°°°
Haiiii author mau bilang. Bakal cepet cepet abisin cerita ini dengan alasan.
1. Cerita ini super panjang
2. Author mau buat cerita baru
3. Yang baca banyak yang ngevote gaada. Sedih author mah~vionazamorasyahari
![](https://img.wattpad.com/cover/63545621-288-k469385.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thankyou
Fanfiction'Beberapa tahun yang lalu,aku kehilangan selera untuk mengenal apa itu cinta, tepat 6 tahun yang lalu seorang wanita yang begitu kucintai telah berhasil meruntuhkan hatiku, bagaikan puzzle yang sudah tersusun rapi namun hancur begitu saja dan aku ta...